Selasa, 26 Januari 2021

Beda Gejala COVID-19 Pilek-Pusing Seperti yang Dialami Donna Agnesia

 Donna Agnesia positif Corona, mengeluhkan gejala COVID-19 pilek hingga pusing. Kedua gejala ini tak hanya terjadi pada COVID-19, tetapi umum dikeluhkan sehari-hari karena penyakit lain.

"Setelah konsultasi dengan dokter gejala yang aku rasakan masih tergolong ringan, sedikit pilek dan pusing tapi enggak demam & saturasi bagus, hasil tes lab dan hasil rontgen paru juga bagus," tulis Donna dalam akun Instagram pribadinya, Senin (25/1/2021).


Seperti yang dikeluhkan Donna saat positif Corona, pilek bisa terjadi karena COVID-19. Namun, bagaimana membedakan kondisi ini terjadi karena flu biasa atau COVID-19?


Berikut perbedaannya, dikutip dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).


- Tingkat keparahan gejala

- Flu pada COVID-19 diikuti gejala lain seperti hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa

- Flu biasa pulih dengan sendirinya selama 2 minggu

- Waspadai gejala COVID-19 berat yang bisa muncul seperti sesak napas hingga bibir kebiruan


CDC juga menyebut gejala COVID-19 seperti kebingungan dan rasa tertekan di dada bisa muncul pada pasien Corona usai mengeluhkan gejala ringan seperti flu. Bahkan, pasca sembuh, beberapa di antara mereka masih menghadapi ancaman komplikasi jantung, paru-paru, dan otak karena masalah pengentalan darah.


"COVID-19 juga bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai menunjukkan gejala. Orang yang sakit COVID-19 bisa menulari orang lain (infeksius) lebih lama daripada flu," kata CDC.


Begitu juga dengan gejala COVID-19 lain yang dikeluhkan Donna seperti pusing. Sebuah studi yang dimuat Ear, Nose, and Throat Journal, mempelajari 141 pasien Corona berkaitan dengan gejala COVID-19.


Dari 141 pasien, tiga di antaranya mengalami pusing sebagai gejala COVID-19 di awal terpapar, dan diikuti gejala pernapasan lainnya.


Bagaimana cara membedakan gejala COVID-19 karena pusing? Simak di halaman berikutnya.


Pusing karena COVID-19 tidak bisa benar-benar dibedakan, tetapi umumnya diawali dengan muncul rasa nyeri pada kepala sangat parah hingga membuat konsentrasi terganggu.


Dikutip dari Prevention, studi menyebut gejala COVID-19 pusing, meskipun tidak khas, tetap harus mendapatkan perhatian khusus.


"Sangat penting bahwa dokter yang merawat tetap waspada, terutama saat menangani gejala non-spesifik seperti pusing, karena dapat dengan mudah terabaikan," para peneliti menyimpulkan.


Salah satu alasan mengapa banyak orang yang merasa pusing dan berkaitan dengan COVID-19 juga karena banyak komplikasi virus yang diketahui.


Pusing juga bisa terjadi saat adanya peradangan pada saraf vestibular yang cukup besar. Namun, untuk benar-benar memastikan gejala yang muncul karena COVID-19, tetap perlu melakukan tes Corona.

https://cinemamovie28.com/movies/parasite/


P-Fluoro Fori, Narkoba yang Menjerat Syiva Angel adalah Para Fluoro Phenylpiperazin


Kapolres Denpasar, Bali, menangkap Syiva Angel setelah kedapatan menggunakan narkoba jenis baru P-Fluoro Fori. Ia ditangkap bersama dengan tiga rekannya.

"Termasuk yang tadi saya sampaikan BB (barang bukti)-nya adalah ini narkoba jenis baru. Ini yang tadi sangat mematikan. Ini kita sayangkan sekali, mudah-mudahan dengan proses hukum ini, ya tujuan kuta untuk mengubah sehingga dia bisa berubah ke jalan yang lebih baik lagi," ujar Kapolresta Denpasar Kombes Jensen Avitus Panjaitan.


Terkait P-Fluoro Fori, dr Hari Nugroho dari Mental Health Addiction and Neurosience (IMAN) menyatakan narkoba ini berada dalam lampiran Permenkes No 22 Tahun 2020 dengan nama pFPP, singkatan dari Para Fluro Phenylpiperazin. Merupakan narkoba jenis baru turunan dari piperazin khususnya phenylpiperazin.


Sesuai keterangan Kapolresta Denpasar Kombes Jensen Avitus Panjaitan, pFPP dalam lampiran Permenkes No 22/2020 ada di daftar narkotika golongan I nomor urut 183.

https://cinemamovie28.com/movies/the-conjuring/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar