Kamis, 28 Januari 2021

WHO Ungkap 3 Varian Baru COVID-19 yang Sudah Menyebar di Dunia

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tengah bekerja sama dengan otoritas, institusi, dan peneliti di seluruh dunia untuk memantau varian baru SARS-COV-2, virus penyebab COVID-19.

Dalam laporan COVID-19 Weekly Epidemiological Update oleh WHO, secara global ada 3 varian baru COVID-19 yang telah dilaporkan menyebar di dunia. Mulai dari varian baru Inggris hingga di Brasil.


Berikut temuan WHO:

1. Varian VOC 202012/01 atau B117

Data terakhir WHO per 25 Januari 2021, varian baru Corona asal Inggris ini telah ditemukan di 70 negara dan enam negara melaporkan kasus impor. Transmisi lokal juga telah dilaporkan di sejumlah negara Eropa.


Varian VOC 202012/01 diketahui lebih mudah berpindah inang dibandingkan jenis lainnya. Meski ada kekhawatiran varian ini lebih menimbulkan gejala yang parah, pihak WHO menyebut temuan ini masih awal dan perlu lebih banyak analisis.


2. Varian 501Y.V2 atau B1351

Varian baru yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini telah dilaporkan menyebar di 31 negara, lebih banyak delapan kali lokasi dibandingkan pekan lalu. Kasus baru mingguan terkait varian ini meningkat dari awal November 2020 dan memuncak pada awal Januari 2021.


Studi laboratorium baru-baru menemukan varian 501Y.V2 kurang terpengaruh pada penetralan antibodi, memicu kekhawatiran akan infeksi ulang dan menghambat efektivitas dari vaksin COVID-19 yang telah ditemukan.


"Studi oleh perusahaan Moderna dari AS menunjukkan vaksin ciptaannya jadi kurang efektif terhadap varian itu. Angkanya tetap berada di atas tingkat yang diharapkan dapat melindungi," tulis WHO.


3. Varian P1 atau B1128

Sejak pertama kali dilaporkan terjadi di Brasil, tercatat telah ditemukan di delapan negara, bertambah dua dari pekan lalu. Varian ini juga menimbulkan kekhawatiran akan penularannya atau menyebabkan gejala lebih parah.


"Studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai apakah ada perubahan dalam penularan, keparahan atau aktivitas menetralkan antibodi sebagai hasil dari varian baru ini," ungkap WHO.

https://cinemamovie28.com/movies/x-men-days-of-future-past/


Diwajibkan Punya oleh WHO, Kenali Fakta-fakta Pulse Oximeter


Oksimeter atau pulse oximeter kini wajib dimiliki saat pasien COVID-19 isolasi mandiri. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) oximeter membantu menunjukkan kondisi klinis seseorang apakah perlu dirawat ke RS.

Apa sih fungsinya oximeter?

Dikutip dari Medical News Today, pulse oximeter adalah alat untuk mendeteksi berapa kadar oksigen di dalam darah. Bisa digunakan untuk memantau kadar oksigen dari waktu ke waktu.


Pasien COVID-19 yang menggunakan oximeter bisa waspada saat saturasi oksigen ternyata sangat rendah padahal tak menunjukkan gejala apapun. Hal ini bisa berbahaya karena ada kemungkinan pasien Corona mengidap happy hypoxia.


Happy hypoxia terjadi saat kadar oksigen pasien Corona rendah tanpa mengalami gejala apapun sebelumnya.


Lalu bagaimana cara kerja oximeter?

Seperti yang dijelaskan dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), cara menggunakan oksimeter sangat simpel. Seseorang bisa langsung menaruh oksimeter di ujung telunjuk jari.


"Itu ya bisa mengukur kadar oksigen di jaringan, dia sangat sederhana, kita taruh di ujung telunjuk jari kita. Dia mensensor kadar oksigen di dalam jaringan kita, di jari itu, nah itu memang bisa sebagai alat pendeteksi dini lah (happy hypoxia)," kata dr Adria Rusli saat dihubungi detikcom.


"Sangat simpel kok, itu tinggal tempel di jari tunggu beberapa menit, keluar angkanya, saturasi oksigennya," lanjutnya.


Bagaimana cara membaca hasil oximeter?

Jika hasil oximeter menunjukkan angka di rentang 95 hingga 10 persen, saturasi oksigen tubuh berarti normal. Lain hal dengan angka di bawah 90 persen, apa artinya?


Kadar oksigen di dalam darah normal: 95-100 persen

Kadar oksigen di dalam darah rendah: Kurang dari 90 persen

Oximeter bisa beli di mana dan berapa harganya?

Pulse oximeter bisa dibeli di toko kesehatan terdekat, maupun di e-commerce. Berdasarkan pemantauan di sejumlah e-commerce oximeter dijual dengan harga cukup variatif.


Ada di kisaran 80 ribu rupiah hingga 300 ribu rupiah. Untuk harga yang lebih mahal, oximeter terhubung dengan aplikasi di smartphone via bluetooth sehingga mempermudah pembacaan hasil.


Bagaimana cara memilih oximeter yang bagus untuk pasien COVID-19? Simak di halaman berikutnya.

https://cinemamovie28.com/movies/x-men-first-class/


1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus