Sabtu, 30 Januari 2021

Ragam Tes Corona yang Tak Terpikir Sebelumnya, Anal Swab hingga Tes Bau Ketiak

 Sudah setahun lamanya virus Corona mewabah di dunia. Selama itu pula beragam cara untuk mendeteksi COVID-19 dikembangkan oleh para ahli, dari yang sampelnya diambil lewat saluran pernapasan hingga melalui dubur atau anal swab test.

Serius! Anal swab test benar-benar dilakukan untuk mendeteksi COVID-19, tepatnya di China. Metode ini didasari oleh temuan bahwa virus Corona bisa bertahan lebih lama di saluran pencernaan, dibanding di saluran pernapasan.


"Tentu saja, swab anal tidak senyaman swab di tenggorokan. Metode swab ini hanya digunakan untuk orang-orang yang tinggal di area karantina COVID-19 utama di Shanghai," kata Li Tongzeng dari Rumah Sakit You'an di Beijing, yang dikutip dari New York Post, Rabu (27/1/2021).


Meski begitu, gold standard untuk mendeteksi COVID-19 masih dilakukan dengan cara tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction), yang sampelnya diambil lewat usapan lendir pernapasan di hidung dan mulut.


Dirangkum detikcom, berikut beberapa cara mendeteksi COVID-19 dengan hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

https://kamumovie28.com/movies/neerja/


1. Tes bau ketiak

Beberapa waktu lalu para ilmuwan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan alat tes COVID-19 menggunakan sampel bau keringat dari ketiak atau axillary sweat odor.


Ilmuwan yang mengembangkannya adalah Prof Drs Ec Ir Riyanarto, M.Sc, PhD, yang merupakan guru besar Teknik Informatika di ITS. Alat tersebut diberi nama 'i-nose c-19'.


Alat ini memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi COVID-19 lewat sampel bau ketiak. Menurut Prof Riyan, alat bernama i-nose c-19 tersebut saat ini masih menjalani pengujian dan diharapkan bisa segera mendapat izin edar.


2. Tes hembusan napas

Serupa dengan i-nose c-19, tes COVID-19 besutan para ilmuwan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga memakai teknologi AI untuk mendeteksi senyawa tertentu yang ditemui pada napas pengidap COVID-19.


Alat tersebut diberi nama GeNose, yang kini sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dan digunakan di stasiun sebagai syarat perjalanan dengan kereta jarak jauh. Namun ditegaskan, GeNose berfungsi sebagai screening dan bukan alat diagnostik.


Dijelaskan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, GeNose bekerja dengan cara memproses sampel napas yang dikumpulkan pada sebuah plastik atau balon. Kemudian sampel tersebut dimasukkan ke dalam sensing unit, yang di dalamnya memiliki puluhan sensor udara.


"Dengan sensor tersebut dengan pendekatan Artificial Intelligence (AI) akan dideteksi partikel atau VOC (Volatile Organic Compound) yang dikeluarkan spesifik oleh pengidap covid-19," jelasnya dalam konferensi pers di kanal YouTube Kemenristek, Senin (28/12/2020).


3. Tes lewat dubur

Tes COVID-19 lewat dubur atau anal swab test dilakukan dengan cara memasukkan alat swab 3 sampai 5 sentimeter ke dalam anus. Menurut Tongzeng, metode ini bisa lebih akurat dalam mendeteksi virus Corona dan menurunkan kemungkinan kesalahan diagnosis.


"Pada beberapa pasien yang terinfeksi, kami menemukan bahwa virus Corona bisa bertahan lebih lama di saluran pencernaan atau kotoran mereka daripada di saluran pernapasan," jelas Tongzeng.

https://kamumovie28.com/movies/best-friends-forever-2/

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus