Jumat, 29 Januari 2021

Viral Kasus Rumah Jagal di Sumut, Ini Risiko Makan Daging Kucing

 Belum lama ini ramai perbincangan soal rumah jagal kucing di Medan. Kasus ini awalnya terungkap dari posting-an seorang wanita bernama Sonia.

Dalam akun Instagramnya pada Rabu (27/1/2021). Dia mengunggah foto-foto potongan tubuh hingga kepala kucing yang sebagian telah dikuliti.


Salah seorang warga setempat, Anggiat Sipahutar, menyebut lokasi penemuan karung itu digunakan untuk memotong kucing atau rumah jagal kucing.


"Dia (orang yang tinggal di rumah) itu saja kerjanya, motong kucing," kata Anggiat di lokasi.


Meski nantinya daging kucing tersebut akan dijual untuk dikonsumsi. Tentu ada efek kesehatan besar yang akan timbul dari konsumsi daging kucing.


Kucing merupakan tuan rumah yang sempurna untuk penyakit parasit seperti Lyme atau demam tinggi yang sangat berbahaya bagi wanita hamil dan bayi.


"Kucing adalah inang primer parasit yang menyebabkan toksoplasmosis yang akan memberikan ancaman kelainan bentuk serius pada bayi," tulis Raymond dalam penelitiannya yang berjudul Consumption of Domestic Cat in Madagascar: Frequency, Purpose, and Health Implications, dikutip dari Science Daily.


Daging kucing juga mengancam penularan infeksi bakteri seperti Clostridium botulinum. Dengan adanya informasi tersebut, peneliti mendesak untuk melakukan studi pada konsumsi anjing karena banyak masyarakat yang juga mengkonsumsi dagingnya.

https://movieon28.com/movies/perfect-dream/


Studi Klaim COVID-19 Bisa Bikin Buruk Kualitas Sperma, Ini Komentar Pakar


Studi terbaru yang dipublikasi di jurnal Reproduction menyebut kasus parah infeksi COVID-19 dapat berdampak pada kesuburan pria. Ini karena rata-rata kualitas sperma pria yang terinfeksi lebih buruk daripada pria sehat.

Peneliti melakukan penelitian dengan membandingkan data dari 84 pria subur yang terinfeksi COVID-19 dengan 105 pria subur sehat. Sampel sperma diambil dan dianalisa setiap 10 hari selama 60 hari.


Hasilnya diketahui sampel sperma dari pria yang sakit lebih banyak menunjukkan tanda-tanda inflamasi dan stres. Konsentrasi, kelincahan, dan bentuk sperma juga disebut terdampak negatif oleh infeksi COVID-19.


"Efeknya pada sel sperma adalah berhubungan dengan berkurangnya kualitas dan potensi kesuburan. Meskipun efek-efek ini cenderung membaik seiring berjalannya waktu, sperma buruk ini bisa bertahan lama dan banyak pada pasien COVID-19, terutama pada yang kasusnya parah," kata pemimpin studi Behzad Hajizadeh Maleki, seperti dikutip dari CNN pada Jumat (29/1/2021).


Androlog sekaligus kepala editor jurnal Human Fertility, Allan Pacey, menyebut sudah ada 14 studi yang melihat dampak virus Corona COVID-19 terhadap kesuburan. Kesimpulan yang bisa ditarik sejauh ini adalah dampak COVID-19 terhadap kesuburan tidak bersifat permanen.


Selain itu Allan juga menyebut bahwa sebetulnya hal ini bukan sesuatu yang spesial. Sebagian besar kasus infeksi memang memiliki kemungkinan berdampak pada produksi sperma.


"Jadi apa yang saya lihat dari semua ini adalah data perbedaan kualitas sperma antara pria yang sakit demam dengan pria sehat. Kita semua tahu demam bisa berdampak pada produksi sperma, terlepas dari apa penyebabnya," kata Allan.

https://movieon28.com/movies/dear-nathan-hello-salma/

2 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus
  2. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus