Kamis, 16 Januari 2020

Makan Malam Romantis di Jantung Kota Paris

Liburan ke Paris rasanya kurang lengkap kalau tidak melakukan sesuatu yang romantis. Bagaimana kalau makan malam di atas kapal yang menyusuri Sungai Seine?

Sambil menyelam minum air. Sambil makan malam, sekalian melihat-lihat indahnya kota Paris di malam hari. Namun jika Anda datang di musim panas, matahari masih akan bersinar hingga pukul 22.00 waktu setempat, sehingga pemandangan kota masih bisa terlihat jelas.

Operator kapal ini bernama Bateaux Mouches, didirikan oleh Jean Bruel pada 1949. Bateaux Mouches menjadi operator kapal di Sungai Seine yang paling tua di dunia.

detikTravel berkesempatan mencoba makan malam di atas kapal ini pada pertengahan Juni lalu saat udara Paris sangat bersahabat layaknya Paris van Java alias Bandung. Matahari bersinar cerah dengan suhu udara sekitar 24 derajat celcius, hangat dan tidak perlu jaket tebal untuk berjalan-jalan di luar.

Untuk bisa ikut makan malam di sini, Anda harus memesan tempat terlebih dahulu secara online. Harganya mulai dari 79 euro atau sekitar Rp 1,25 juta per orang.

Sebelum bayar, pilih dulu jam yang tersedia dan sesuai dengan keinginan. Waktu itu, detikTravel memilih pukul 18.00 waktu setempat. Ingat! Jangan telat.

Kapal akan berangkat 10 menit sebelum waktu yang sudah ditentukan. Kalau sampai telat nanti tiketnya dianggap hangus, tidak bisa dipakai lagi di lain waktu.

Sebelum berangkat, para penumpang disediakan tempat untuk menunggu di dekat dermaga kapal. Di ruangan ini, penumpang diminta untuk memilih menu yang akan disajikan di kapal nanti.

Menunya terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, makanan penutup, minuman pendamping makan (wine, softdrink, atau juice), dan minuman setelah makan seperti teh hangat dan kopi.

Aneka makanan yang disajikan berupa makanan khas dari Prancis, seperti duck foie gras, creamy pea soup, dan lain-lain. Tiap dua orang tamu akan diberi satu botol wine sesuai selera untuk pendamping makanan.

Sambil makan, penumpang akan diajak menyusuri Sungai Seine sambil melewati beberapa bangunan bersejarah seperti Menara Eiffel Tower, Katedral Notre-Dame, Jembatan Alexander III, Pont Neuf, Museum Orsay, Museum Louvre hingga makam Napoleon di Les Invalides.

Perjalanan dan makan malam memakan waktu sekitar satu hingga satu jam setengah. Setelah kapal bersandar di dermaga penumpang dipersilakan turun.

Kalau ternyata makanan masih belum habis? Jangan khawatir, penumpang masih diberi waktu untuk menyelesaikan makananannya meski kapal sudah tak lagi berlayar.

Meriah! Semarang Night Carnival 2019 Diikuti 4.128 Peserta

 Internasional Semarang Night Carnival (ISNC) yang digelar Rabu malam berlangsung meriah. Peserta tahun ini lebih banyak yaitu 4.128 orang.

Banyaknya peserta dipengaruhi juga karena adanya Rapat Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Karena, wali kota yang hadir dari seluruh penjuru Indonesia dan membawa perwakilan peserta untuk meramaikan dengan budaya masing-masing.

Antusiasme warga sempat menutup Jalan Pemuda yang menjadi akses parade. Warga sudah berkumpul sejak sore karena agenda tahunan ini selalu menarik menampilkan berbagai kostum megah dari pesertanya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan ini merupakan event ke sembilan. Dan, dilabeli internasional karena pesertanya juga ada dari luar negeri tiap tahunnya.

"Dapat label internasional karena diikuti peserta luar negeri ada Nanjing Tiongkok, Belanda, Jerman, Australia. Yang paling keren, 98 kota ikut terlibat mengirim peserta," kata Hendi saat membuka ISNC, Rabu (3/7/2019).

Sebelum pawai dimulai, Hendi juga meminta warga tertib karena biasanya dengan peserta sekitar 800 orang acara rampung pukul 22.00 WIB. Maka dengan berlipatnya jumlah peserta maka warga diminta tertib agar pawai berjalan lancar.

"Biasanya 700 sampai 800 orang sampai jam 22.00 malam, sekarang 4.128 orang, mari ikuti acara dengan tertib," pungkasnya.

Defile yang berjalan memiliki tema berbeda. Pertama kostum bertema wayang mulai menyusuri Jalan Pemuda pada pukul 19.43 WIB, disusul defile bertema Sumatera dan lainnya.

Peserta yang memakai kostum megh ternyata tidak hanya orang dewasa, ada juga anak-anak. Bentuk kostumnya pun ada yang saking besarnya dimodif dengan kereta dorong.

Rute defile yaitu dari Jalan Pemud depan Balai Kota Semarang memutar ke Jalan Imam Bonjol kemudian Jalan Piere Tendean dan kembali ke Jalan Pemuda.

Selain defile ada penampilan budaya dari Kota Tangerang Selatan. Di tengah defile Tangsel terlihat komedian Narji memakai baju oren melambaikan tangan. Wali Kota Tangerang Selatan yang juga Ketua Dewan Apeksi, Airin Rachmi Diani terlihat antusias menyaksikan berjalannya ISNC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar