Rabu, 01 Januari 2020

Menpar Ingin Pegunungan Meratus Jadi Wisata Andalan Kalsel

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan agar Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi bagian dari Geopark Internasional UNESCO. Menurutnya, pegunungan meratus akan melengkapi Kalsel sebagai produk wisata terbanyak yang bisa dipromosikan bahkan hingga ke ranah global.

"Kalsel punya banyak potensi wisata, seperti Sungai Barito, bekantan, budaya dan kuliner yang bagus. Pilihlah satu yang diunggulkan. Sementara kami sepakat ingin mengunggulkan wisata Pegunungan Meratus," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2019).

Arief mengatakan langkah pemerintah Kalsel mendaftarkan Pegunungan Meratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) tentu akan mendapat dukungan penuh dari Kemenpar.

"Saya merasa suatu objek wisata ini bisa mencapai kelas dunia jika kita memilih dengan tepat. Saya pernah tinggal di sini dan jatuh cinta dengan Pegunungan Meratus. Ketika melakukan perjalanan melalui jalur darat, saya sering berhenti di Meratus untuk menikmati suasana," ungkapnya.

Dalam memperkuat komitmen tersebut, Arief mengungkapkan akan mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai pembangunan pariwisata Kalsel pada Selasa, 13 Agustus 2019.

"Agar Kalsel jadi destinasi wisata dunia, tahun depan kita meluncurkan visit Kalsel 2020, dan Kemenpar akan membantu dalam hal pemasaran, pengembangan destinasi, dan penyiapan SDM," paparnya.

Sebelumnya, ketika mengunjungi pasar terapung tradisional Lok Baintan yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar, dia mengusulkan untuk diadakannya atraksi pada hari-hari libur untuk menarik minat wisatawan.

"Misalnya setiap hari libur seperti Sabtu dan Minggu bisa diadakan atraksi di pasar terapung yang terkenal ini," sebutnya.

Selain mengunjungi pasar terapung, Arief juga melakukan aksi simbolis menanam pohon di Komplek Perkantoran Provinsi Kalimantan Selatan yang juga sekaligus berfungsi sebagai Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T).

Aksi tersebut adalah bentuk dukungan Kemenpar terhadap pelestarian lingkungan. Kunjungan tersebut dilanjutkan ke Pusat Informasi Pariwisata dan Penggosokan Intan Martapura (PIPPI) Kalimantan Selatan, Komplek Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), dan Kawasan Ekowisata Tahura Sultan Adam.

Hotel di Malaysia Sewakan Ikan untuk Traveler Kesepian

Hotel di Melaka, Malaysia punya penawaran unik melihat tren solo traveling. Mereka menyewakan ikan untuk menemani traveler yang sendirian.

Ragam cara hotel menarik perhatian dan memanjakan para wisatawan untuk menginap. Salah satunya adalah hotel yang ada di Melaka, Malaysia ini yang punya cara unik untuk solo traveler.

Dilansir detikcom dari berbagai sumber, Selasa (13/8/2019) hotel ini bernama Moty Hotel Malaka. Mereka punpya kebijakan menyewakan ikan mas koki lengkap dengan akuariumnya.

Ikan mas koki ini punya nama lho, Baby dan Shark. Ikan ini disewakan secara cuma-cuma untuk wisatawan yang menginap sendiri baik perjalanan bisnis atau liburan sendirian.

Walaupun tidak dipungut biaya, terdapat serangkaian peraturan unik, lucu dan bercanda soal menyewa ikan ini. Antara lain, dilarang menuang soft drink karena Baby dan Shark diabetes, jangan ditakut-takuti, jangan ditangkap karena giginya tajam, jangan dibawa keluar hotel karena ikan ini tak suka jalan-jalan.

Dalam ketentuan membawa Baby dan Shark juga dikatakan jika keduanya ditemukan mati atau digoreng, pengunjung akan didenda sebesar RM 100 (Rp 390 ribu). Tak hanya itu, pihak hotel dengan bercanda mengatakan bahwa kedua ikan ini adalah ikan paling berbahaya di dunia.

Gokilnya lagi, Moty Hotel juga mengatakan bahwa kedua ekor ikan ini bertanggungjawab atas kematian jutaan orang setiap tahunnya. Mereka sengaja menangkap Baby dan Shark demi para tamu hotel.

Nah traveler, kamu mau tidur ditemani Baby dan Shark?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar