Rabu, 01 Januari 2020

Terkait Situasi Hong Kong, Menlu Minta WNI Selalu Update Hotline KJRI

Terkait situasi terkini di Hongkong, Menlu Retno Marsudi meminta WNI di Hongkong selalu mengupdate informasi melalui Hotline KJRI dan aplikasi Safe Travel.

Aplikasi baru dari Kemenlu ini diperuntukkan bagi WNI untuk mengetahui situasi terkini kondisi negara yang dikunjungi. Menteri Retno menjelaskan, sejak tahun lalu Kemenlu sudah menerbitkan aplikasi save travel.

Aplikasi ini merupakan inovasi dalam rangka memberikan proteksi atau perlindungan kepada WNI yang berada di luar negeri.

"Jadi kita tahun lalu sudah mengeluarkan aplikasi safe travel. Tujuannya agar seluruh warga negara Indonesia yang berada di negara tertentu selalu ter-update dengan apa yang terjadi di negara tersebut," ungkapnya.

Seperti saat ini, ketika situasi di Hongkong memanas akibat aksi demonstrasi penolakan RUU Ekstradisi, WNI bisa langsung mengakses informasi melalui applikasi tersebut.

"Di Hongkong misalnya, ketika terjadi sesuatu kita langsung memberikan alert atau peringatan kepada WNI yang berada di sana," ujarnya.

Selain itu, tambah Retno, Kemenlu melalui KJRI Hongkong selalu memasang hotline hampir di semua saluran televisi terkait situasi terkini. Dengan demikian, WNI sudah mengerti apa yang harus dilakukan menghadapi situasi tersebut.

Menpar Ingin Pegunungan Meratus Jadi Wisata Andalan Kalsel

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan agar Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi bagian dari Geopark Internasional UNESCO. Menurutnya, pegunungan meratus akan melengkapi Kalsel sebagai produk wisata terbanyak yang bisa dipromosikan bahkan hingga ke ranah global.

"Kalsel punya banyak potensi wisata, seperti Sungai Barito, bekantan, budaya dan kuliner yang bagus. Pilihlah satu yang diunggulkan. Sementara kami sepakat ingin mengunggulkan wisata Pegunungan Meratus," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2019).

Arief mengatakan langkah pemerintah Kalsel mendaftarkan Pegunungan Meratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) tentu akan mendapat dukungan penuh dari Kemenpar.

"Saya merasa suatu objek wisata ini bisa mencapai kelas dunia jika kita memilih dengan tepat. Saya pernah tinggal di sini dan jatuh cinta dengan Pegunungan Meratus. Ketika melakukan perjalanan melalui jalur darat, saya sering berhenti di Meratus untuk menikmati suasana," ungkapnya.

Dalam memperkuat komitmen tersebut, Arief mengungkapkan akan mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai pembangunan pariwisata Kalsel pada Selasa, 13 Agustus 2019.

"Agar Kalsel jadi destinasi wisata dunia, tahun depan kita meluncurkan visit Kalsel 2020, dan Kemenpar akan membantu dalam hal pemasaran, pengembangan destinasi, dan penyiapan SDM," paparnya.

Sebelumnya, ketika mengunjungi pasar terapung tradisional Lok Baintan yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar, dia mengusulkan untuk diadakannya atraksi pada hari-hari libur untuk menarik minat wisatawan.

"Misalnya setiap hari libur seperti Sabtu dan Minggu bisa diadakan atraksi di pasar terapung yang terkenal ini," sebutnya.

Selain mengunjungi pasar terapung, Arief juga melakukan aksi simbolis menanam pohon di Komplek Perkantoran Provinsi Kalimantan Selatan yang juga sekaligus berfungsi sebagai Miniatur Hutan Hujan Tropis (MH2T).

Aksi tersebut adalah bentuk dukungan Kemenpar terhadap pelestarian lingkungan. Kunjungan tersebut dilanjutkan ke Pusat Informasi Pariwisata dan Penggosokan Intan Martapura (PIPPI) Kalimantan Selatan, Komplek Pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), dan Kawasan Ekowisata Tahura Sultan Adam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar