Rabu, 15 Januari 2020

Sawahlunto Jadi Warisan Dunia, Indonesia Makin Pede Datangkan Wisman

UNESCO menetapkan bekas tambang batu bara Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia. Kementerian Pariwisata menyambut positif kabar tersebut.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Ni Wayan Giri Adnyani berharap akan ada dampak susulan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sawahlunto.

"Pengakuan internasional ini akan meningkatkan kepercayaan, kredibilitas, dan kalibrasi bagi destinasi wisata Indonesia. Untuk bisa lolos dan menembus UNESCO tentu melewati kurasi dengan standar dunia. Artinya standar Sawahlunto adalah standar UNESCO dan Indonesia bisa semakin percaya diri bersaing mendatangkan wisatawan," kata Giri dalam keterangannya, Minggu (7/7/2019).

Menurutnya, Sawahlunto sebagai destinasi wisata memiliki nilai sejarah kuat sebagai kota tambang batu bara pertama di Indonesia peninggalan zaman Belanda. Kota Sawahlunto juga memiliki daya tarik keindahan dikelilingi pegunungan hijau dan masih banyak bangunan peninggalan Belanda.

"Sawahlunto kini dapat menjadi destinasi pilihan wisman dan wisnus ke Sumatera Barat. Sawahlunto kini bisa sangat menjual seperti banyak destinasi wisata di Sumatera Barat seperti Danau Singkarak, Kota Padang, Mentawai, Ngarai Sianok, dan Bukittinggi," jelasnya.

Lanjut Giri, jumlah kunjungan wisman ke Sumatera Barat dari data BPS kurun waktu Januari-Mei 2019 tercatat hampir 25.000 wisatawan. Wisman yang datang masih didominasi turis asal Malaysia. Ke depannya, turis-turis asing lain dari Asia dan Eropa bisa lebih banyak lagi tertarik mengunjungi Sawahlunto.

"Dengan masuknya dalam situs warisan dunia UNESCO, artinya Sumatera Barat semakin kaya potensi pariwisatanya. Ada sport tourism Tour de Singkarak, wisata halal juga tersedia, dan punya situs warisan dunia," pungkasnya.

Sementara itu Menpar Arief Yahya turut mengucapkan selamat atas pencapaian Sawahlunto yang baru saja ditetapkan sebagai situs warisan dunia. menurutnya, Kota Sawahlunto merupakan satu dari banyak permata yang siap naik pentas di panggung pariwisata nusantara. Kota mungil ini memang sudah menjadi buah bibir berkat polesan cantik di kawasan kota tuanya.

"Kalau sudah menjadi heritage site UNESCO, Sawahlunto yang disebut sebagai 'Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto' itu lebih mudah dipromosikan karena sudah diakui dunia. Kita akan terus promosikan Sawahlunto," jelas Arief.

Sebelumnya, Arief juga mengatakan tak pernah bosan mempromosikan potensi Indonesia secara langsung di markas UNESCO. Tahun lalu, Indonesia juga telah sukses mencatatkan dua geoparknya masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG), yakni Rinjani Lombok di Nusa Tenggara Barat dan Ciletuh Sukabumi di Jawa Barat.

"Dalam framework pengembangan destinasi itu kami selalu menggunakan konsep 3A, atraksi, akses, dan amenitas. Dan jika ingin menjadi global player, harus menggunakan global standard. Kemenpar akan terus ikut membantu pengembangan pariwisata Sawahlunto. Makanya kita pun selalu memberikan dukungan berbagai atraksi pariwisata di sana," ujar Arief.

Sementara itu Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadjamuddin Ramly mengatakan Sawahlunto merupakan warisan budaya dunia kelima yang dimiliki oleh Indonesia.

Ramly mengatakan Indonesia sudah memiliki empat warisan dunia kategori alam yakni Taman Nasional Komodo (1991), Taman Nasional Lorentz (1999), Hutan Tropis Sumatera (2004), dan Taman Nasional Ujung Kulon (1991). Kemudian empat warisan dunia kategori budaya, yaitu Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran (1996), dan sistem Subak di Bali (2012).

Nadjamuddin menjelaskan Kota Sawahlunto dimasukkan ke dalam daftar sementara warisan dunia kategori budaya pada 2015. Sejak saat itu, proses pengumpulan data, penyusunan dokumen pendukung, dan diskusi panjang dengan para ahli dan akademisi dari dalam dan luar negeri makin intensif dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar