Sabtu, 31 Oktober 2020

2 Pekan Tak Sembuh-sembuh, Ini Fakta dan Riwayat COVID-19 Ronaldo

  Cristiano Ronaldo setidaknya sudah menjalani dua minggu masa isolasi usai terpapar COVID-19. Dirinya pertama kali terpapar COVID-19 pada 13 Oktober lalu.

Banyak yang tak menyangka Ronaldo terinfeksi COVID-19 karena dinilai memiliki badan yang bugar. Dirinya juga dinyatakan positif COVID-19 tanpa mengeluhkan gejala apapun.


Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, ini sederet fakta soal Ronaldo yang dinyatakan positif COVID-19.


1. Dinyatakan positif COVID-19 ketiga kalinya

Cristiano Ronaldo menjalani tiga kali tes positif COVID-19, satu saat pertama kali dinyatakan positif, dua lainnya saat menjalani masa isolasi. Hasil tes seluruhnya masih menunjukkan hasil positif meski sudah dua pekan dinyatakan positif COVID-19.


Tes COVID-19 pertama: Selasa, 13 Oktober 2020

Tes COVID-19 kedua: Kamis, 22 Oktober 2020

Tes COVID-19 ketiga: Kamis, 29 Oktober 2020

2. Mewahnya tempat isolasi Cristiano Ronaldo

Dikutip dari The Seun, tempat isolasi Ronaldo terdiri dari dua vila yang bersebelahan, dan terdapat pos keamanan yang berjaga di gerbang masuk. Vila-vila tersebut memiliki pintu masuk yang terpisah yang dikelilingi oleh tanaman yang rimbun dan tumbuh-tumbuhan lainnya.


Vila tersebut terdiri dari enam kamar tidur dan enam kamar mandi. Vila ini berada di atas bukit dan jauh dari keramaian. Sehingga bisa memberikan tempat yang sangat privasi.


Ronaldo mengatakan jika dirinya menyukai vila ini karena properti yang dimiliki vila itu mirip seperti properti yang dimilikinya di Madrid.


3. Positif COVID-19 tanpa gejala

Saat Ronaldo dinyatakan positif COVID-19 pertama kali, dirinya sama sekali tak menunjukkan gejala apapun. Begitu juga usai menjalani tiga kali tes COVID-19 dengan hasil positif, Ronaldo merasa kondisi dirinya baik-baik saja.


"Merasa sehat dan baik-baik saja. Forza Juve!," tulis Cristiano Ronaldo dalam akun Instagram pribadinya.


4. Sempat meragukan hasil tes PCR

Cristiano Ronaldo sempat kesal dengan hasil tes COVID-19 yang masih dinyatakan positif. Ia bahkan mempertanyakan keakurasian dari tes PCR.


"PCR IS BULL****," tulisnya dalam akun Instagram.


Namun, belakangan postingan tersebut sudah tak ditemukan dalam akun Instagram pribadi milliknya.

https://indomovie28.net/alleycats-2016/


COVID-19 Mengganas, 2 Negara Ini Hadapi Gelombang Baru dan Lockdown Lagi


 Kasus COVID-19 di beberapa negara yang sebelumnya sukses ditekan hingga tak ada lagi transmisi lokal, kini kembali mencatat rekor. Beberapa di antaranya memilih kembali lockdown.

Banyak negara Eropa yang kembali menghadapi gelombang baru COVID-19. Gelombang baru COVID-19 dikhawatirkan lebih buruk dibandingkan gelombang pertama COVID-19.


Seperti yang dialami Prancis dan Jerman, negara tersebut memilih kembali lockdown. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu (28/10/2020), memerintahkan negaranya kembali lockdown.


Bahaya gelombang besar COVID-19 disebut mengintai beberapa negara tersebut karena akan memasuki musim dingin.


"Virus itu beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis," kata Macron dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari Reuters.


"Seperti semua tetangga kami, kami tenggelam oleh percepatan virus yang tiba-tiba," lanjutnya.


Gelombang kedua COVID-19 di Jerman dan Prancis

"Kita semua berada di posisi yang sama dibanjiri gelombang kedua yang kita tahu akan lebih sulit, lebih mematikan daripada gelombang pertama," kata Macron.


Menilai gelombang baru COVID-19 lebih berbahaya, Prancis mulai memberlakukan lockdown pada Jumat pekan ini. Sementara Jerman akan menutup menutup bar, restoran, dan teater mulai 2 hingga 30 November mendatang.


"Saya telah memutuskan bahwa kita harus kembali ke penguncian yang menghentikan virus," katanya.


Aturan baru saat lockdown lagi

Warga Prancis diminta untuk tinggal di rumah kecuali kebutuhan mendesak membeli barang-barang penting. Seperti kebutuhan medis atau berolahraga hingga satu jam sekali.


Mereka akan diizinkan untuk pergi bekerja jika perusahaan mereka menganggap tidak mungkin untuk kerja dari rumah. Sekolah akan tetap buka.


Siapa pun yang meninggalkan rumah mereka di Prancis sekarang harus membawa dokumen yang memperbolehkan mereka berada di luar dan diperiksa oleh polisi setempat.


Apa yang terjadi?

Kasus Prancis kembali melonjak di atas 36.000 kasus baru setiap hari. Jerman, yang tidak terlalu terpukul dibandingkan tetangganya di Eropa awal tahun ini, mengalami peningkatan kasus secara eksponensial.

https://indomovie28.net/bodyguard-2016/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar