Rabu, 21 Oktober 2020

Benarkah Kopi Bisa Menurunkan Berat Badan? Cek di Sini

 Kafein dalam kopi memiliki banyak manfaat salah satunya kini kafein kerap kali dimasukkan ke dalam suplemen pembakar lemak. Banyak orang yang meyakini bahwa kopi dapat menurunkan berat badan. Benarkan demikian?

Kopi mengandung banyak zat yang membantu metabolisme. Selain kafein, ada juga theobromine yang merupakan stimulan yang juga ditemukan dalam kakao. Ada juga teofilin yang berfungsi meningkatkan metabolisme dan telah banyak digunakan sebagai obat asma. Kopi juga mengandung asam klorogenat yang membantu menghambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh.


Dikutip dari Healthline, kopi dapat membantu mengatasi rasa lelah karena kafein bekerja dengan memblokir neurotransmitter yang disebut adenosine. Hal inilah yang membuat seseorang bersemangat sepanjang waktu.


Ketika jantung berdetak lebih kencang, metabolisme tubuh akan meningkat sebanyak 11-12 persen. Hubungan semakin tingginya tingkat metabolisme maka semakin mudah untuk menurunkan berat badan.


Namun salah satu penelitian yang mengkaji mengenai konsumsi kopi dan kaitannya dengan menurunan berat badan menemukan bahwa konsumsi kopi membuat pembakaran lemak lebih tinggi sebanyak 29 persen pada orang kurus, sementara peningkatannya hanya sekitar 10 persen pada orang yang mengalami obesitas. Obesitas terjadi karena berbagai macam faktor sehingga pengaruh konsumsi kopi tidak terlihat secara signifikan.


Selain meningkatkan metabolisme, kopi dapat membantu memobilisasi lemak dari jaringan. Kafein dalam kopi menstimulasi saraf dengan mengirimkan sinyal kepada sel-sel lemak untuk melakukan pemecahan. Hal ini dipengaruhi oleh kadar hormon epinefrin dalam tubuh.


Manfaat kopi akan maksimal jika dibarengi dengan kebiasaan makan lebih seimbang, menjalani diet atau melakukan olahraga . Perlu diketahui bahwa efek kopi ini memiliki batas toleran yang artinya efeknya mungkin tidak terlihat karena orang tersebut sering meminum kopi.

https://kamumovie28.com/cyborg-girl-2/


Menkes Terawan Tegaskan Tak Ada RS yang 'Meng-COVID-kan' Pasien


Tudingan miring bahwa rumah sakit sengaja meng-COVID-kan pasien demi meraup untung dibantah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurutnya, hal itu berkaitan erat dengan nurani.

"Kita punya nurani yang kalau ya dikatakan ya, kalau tidak dikatakan tidak," kata Menkes Terawan dalam diskusi HUT ke-56 Partai Golkar, Selasa (21/10/2020).


Untuk menyatakan seorang pasien meninggal dunia, Menkes Terawan menyebut ada pertanggungjawaban hingga ke hadapan Yang Maha Kuasa.


"Karena itu saya masih berpikir yang positif. Ndak ada menurut saya," tegasnya.


Kita punya nurani yang kalau ya dikatakan ya, kalau tidak dikatakan tidak

Menkes Terawan Agus Putranto

Sementara itu, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris dalam kesempatan yang sama menyebut audit administratif bisa memastikan apakah tudingan tersebut benar atau tidak. Menurutnya, hal itu harus benar-benar dibuktikan.


Persoalannya, menurut Fachmi, pedoman dari organisasi kesehatan dunia WHO maupun kementerian kesehatan juga mengalami perubahan. Jika dulu istilah yang dipakai adalah ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan), kini diganti dengan istilah dan kriteria baru antara lain probable, suspek, dan terkonfirmasi.


Hal-hal teknis seperti inilah yang menurut Fachmi perlu disosialisasikan agar tidak timbul saling curiga.


"Kalau memang ada dugaan, saya kira kita punya instrumen untuk melakukan audit medik memastikan itu," jelas Fachmi.

https://kamumovie28.com/the-mole-song-hong-kong-capriccio/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar