Jumat, 16 Oktober 2020

Bisakah Suntik Vaksin COVID-19 Sebelum Uji Klinis Selesai? Ini Kata BPOM

  Tiga vaksin COVID-19 yang tiba di Indonesia November 2020, rencananya akan disuntikkan Desember 2020. Penyuntikkan vaksin ini bersyarat emergency use authorization (EUA) dengan tahap awal ditujukan pada tenaga kesehatan dan pelayanan publik.

Beberapa pakar menilai pemberian vaksin COVID-19 terkesan terburu-buru saat uji klinis vaksin COVID-19 di dunia belum ada yang selesai. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan mengapa vaksin COVID-19 nantinya bisa diberikan bersyarat EUA.


"Pada masa pandemi COVID-19 ini memungkinkan diberikannya emergency use of authorization (EUA) sesuai dengan peraturan BPOM No 27 Tahun 2020 tentang perubahan kedua atas peraturan Kepala Badan POM No 24 Tahun 2017 tentang kriteria dan tata laksana registrasi obat terhadap vaksin dan obat untuk penanganan COVID-19," jelas Dr Lucia Rizka Andalusia Apt M Pharm MARS Direktur Registrasi Obat BPOM pada Kamis (15/10/2020).


"EUA diberikan karena semua obat dan vaksin yang akan digunakan masih dalam pengembangan, BPOM sangat hati-hati dalam percepatan ketersediaan obat dan kepastian untuk mendapatkan akses terhadap vaksin ini," lanjutnya.


BPOM memastikan vaksin yang nantinya diberikan EUA memiliki keamanan, khasiat, dan mutu yang memadai. Namun, pemberian vaksin COVID-19 tersebut tetap dibarengi dengan pemantauan khasiat dalam populasi yang lebih besar dan keamanan yang lebih ketat.

https://cinemamovie28.com/kitaro/


Lebih 'Kebal' COVID-19, Ini Keistimewaan Lain Golongan Darah O


 Golongan darah O lagi-lagi disebut lebih 'kebal' terhadap virus Corona COVID-19. Dua studi terbaru mempertegas anggapan tersebut, menyatakan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya terpapar COVID-19.

Bahkan jika terinfeksi COVID-19, golongan darah O disebut tidak berisiko mengalami sakit parah. Dalam studi di Denmark, dari 7.422 orang yang dites positif COVID-19, hanya 38,4 persen yang memiliki golongan darah O.


Sementara dalam studi lain, para peneliti di Kanada menemukan bahwa di antara 95 pasien yang mengalami gejala parah akibat COVID-19, pasien dengan golongan darah A atau AB sebanyak 84 persen, membutuhkan alat bantu pernapasan, dibandingkan dengan pasien golongan darah O atau B, sebanyak 61 persen.


Selain disebut lebih 'kebal' terhadap COVID-19, ternyata pemilik golongan darah O juga memiliki keistimewaan lain, di antaranya sebagai berikut.


Donor universal

Orang dengan golongan darah O dapat mendonorkan darahnya ke semua tipe golongan darah. Hal ini karena golongan darah O tidak memiliki antigen seperti golongan darah lainnya, sehingga reaksi yang timbul saat transfusi darah akan menjadi lebih kecil.


Namun, dengan catatan bahwa golongan darah O positif hanya bisa mendonorkan ke sesama rhesus positif (O+, A+, B+, AB+). Sementara untuk golongan darah O negatif bisa mendonorkan ke semua tipe golongan darah, baik positif maupun negatif.


Risiko penyakit jantung lebih kecil

Dibandingkan dengan golongan darah lain, seperti A, B, dan AB, orang dengan golongan darah O punya risiko lebih rendah untuk terkena penyakit jantung koroner.


Hal ini karena golongan darah O memiliki jumlah protein yang lebih rendah, sehingga lebih terlindungi dari risiko pembekuan darah

https://cinemamovie28.com/hantu-rumah-ampera/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar