Sabtu, 16 Januari 2021

Geser Trump, Presiden AS Terpilih Joe Biden Bikin Akun Twitter Baru

 Presiden AS terpilih Joe Biden baru saja meluncurkan akun baru di Twitter dengan nama @PresElectBiden. Tidak diketahui kapan tepatnya Biden membuat akun baru yang terverifikasi ini. Namun followernya sudah lebih dari lebih dari 292 ribu follower.

"Teman-teman, ini akan menjadi tanggung jawab resmi saya sebagai Presiden. Pukul 12.01 tanggal 20 Januari saya akan menjadi @POTUS. Hingga waktunya tiba nanti, saya tetap akan menggunakan @JoeBiden. Follow juga @FLOTUSBiden @SenKamalaHarris @SecondGentleman dan @Transition46," kata Biden dalam cuitan pertamanya di akun tersebut.


Akun resmi kepresidenan @POTUS yang akan dialihkan ke Biden pada 20 Januari mendatang, saat ini memiliki 33 juta follower. Namun jumlah tersebut kemungkinan akan berubah karena Biden tidak akan secara otomatis mewarisi follower dari presiden sebelumnya.


Twitter bulan lalu mengatakan bahwa akun tersebut tidak akan secara otomatis mempertahankan follower yang ada. Sebaliknya, Twitter akan memberikan opsi kepada follower akun tersebut untuk mengikuti akun di bawah pemerintahan Biden.


Seperti diketahui, media sosial membantu orang-orang termasuk presiden, untuk langsung menyebarkan pesan ke banyak orang secara online. Keputusan Twitter untuk tidak secara otomatis mentransfer follower yang sudah ada sebelumnya, dapat membatasi jumlah orang yang dapat dijangkau oleh pemerintahan mendatang secara online. Tim kampanye Biden tampaknya tidak senang dengan kebijakan Twitter ini.


Rob Flaherty, direktur kampanye digital kepresidenan Biden menyebutkan dalam sebuah tweet, bahwa pada bulan Desember 2020 Twitter mengatakan kepada tim transisi Biden bahwa mulai sekarang pemerintahan Biden harus memulai dari nol ketika akun @POTUS dan @WhiteHouse ditransfer.


Selain itu, Twitter juga akan mentransfer akun @WhiteHouse, @VP, @FLOTUS, @PressSec, @Cabinet, dan @LaCasaBlanca ke pemerintahan Biden pada hari pelantikan presiden.

https://movieon28.com/movies/port-of-hearts/


Apa WhatsApp Akan Bernasib Seperti BlackBerry Messenger?


Beberapa tahun yang lampau, BlackBerry Messenger merupakan layanan messaging favorit, bahkan sampai saat WhatsApp muncul pun masih banyak digunakan. Akan tetapi lambat laun, keperkasaan WhatsApp membuat BBM tutup permanen. Akankah sejarah berulang di mana WhatsApp nanti mengalami nasib serupa?

BBM berhenti beroperasi di 31 Mei 2019 karena sudah ditinggalkan penggunanya. Dalam sejarahnya, BBM pernah jadi layanan messaging idola, salah satu tulang punggung ponsel BlackBerry di masa kejayaannya.


BBM dilahirkan BlackBerry sewaktu perusahaannya masih bernama Research in Motion (RIM). Tepatnya pada 1 Agustus 2005, pada permulaan ketenaran BlackBerry.


Waktu itu dan beberapa tahun setelahnya, belum ramai layanan messaging yang sama bagus. Maka BBM jadi favorit meski hanya dapat dipakai di ponsel BlackBerry. Fitur khasnya sebut saja PIN untuk tambah kontak, sampai suara ping buat menyapa teman atau kalau pesan tak juga dibalas.


Kemampuannya pun makin canggih. BlackBerry Messenger kemudian tak hanya buat berkirim pesan, bisa pula mengirim foto, voice note, lokasi, sampai voice call. Bisa dibilang, BBM adalah pionir layanan messaging modern.


Mulai sekitar tahun 2010, BlackBerry mendapat tekanan hebat dari Android dan iPhone. Tapi justru dengan berani, BlackBerry memutuskan melepas ekslusivitas BBM sehingga bisa dipakai di rivalnya itu.


Pada tahun 2015, masih ada 190 juta pengguna BBM di seluruh dunia. Sayang seiring berjalannya waktu, popularitas BBM malah makin tersaingi, terutama oleh WhatsApp.


Saat ini, WhatsApp adalah aplikasi messaging terpopuler di dunia, dengan 2 miliar pengguna aktif, masih sangat jauh di atas pesaing semacam Telegram atau Signal. Induknya pun amat kuat, yaitu Facebook. Beberapa pakar pun coba menganalisa apakah WhatsApp nantinya bisa tersalip atau memudar popularitasnya layaknya BlackBerry Messenger.

https://movieon28.com/movies/a-dolls-house/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar