Kamis, 14 Januari 2021

Software Baru Samsung Ubah HP Galaxy Jadi Pemantau Bayi

 Samsung memperkenalkan software baru yang bernama 'Galaxy Upcycling at Home' pada pagelaran CES 2021. Dengan software tersebut, smartphone lawas Samsung Galaxy dapat dipergunakan kembali menjadi peralatan rumah tangga yang berguna.

Galaxy Upcycling at Home dikembangkan Samsung agar perangkat Galaxy lawas tak hanya dibiarkan tergeletak di lemari. Software baru ini bekerja dengan memberdayakan sensor-sensor yang tertanam pada perangkat Galaxy lawas.


"Tahun ini kami akan meng-update software di perangkat Galaxy lama dan merilis program Galaxy Upcycling at Home," kata Environmental Sustainability Specialist Samsung Electronics Sandeep Rana, dikutip dari Gadgets360, Rabu (13/1/2021).


Berdasarkan penjelasan dari Samsung, program Galaxy Upcycling at Home memungkinkan smartphone Galaxy dijadikan perangkat pengawas bayi. Cara kerjanya, yaitu software mengaktifkan sensor penangkap suara pada ponsel untuk mendeteksi suara di sekitar bayi. Ketika bayi terbangun dari tidur atau menangis, ponsel Galaxy akan mengeluarkan peringatan agar orang tua segera datang.


Selain itu, software Galaxy Upcycling at Home juga dapat mengubah perangkat smartphone menjadi remote jarak jauh. Pengguna dapat mematikan dan menyalakan lampu atau mengatur peralatan elektronik lainnya ketika bepergian. Sistem tersebut dikatakan juga berguna untuk memberikan keamanan bagi hewan peliharaan saat ditinggal sendiri di rumah.


Selain itu, beberapa jenis smartphone Samsung Galaxy lawas, seperti Galaxy S3, S4, dan lainnya sudah dilengkapi sistem enkripsi data Samsung Knox. Ketika masuk fase pensiun, perangkat Galaxy dengan Knox dapat dijadikan tempat penyimpanan data yang lebih aman.


"Anda dapat menentukan bagaimana menggunakan kembali perangkat Samsung Galaxy untuk peralatan rumah tangga yang sesuai kebutuhan," imbuh Sandeep.

https://trimay98.com/movies/horror-house/


Selain PeduliLindungi.id, Ini 2 Aplikasi Untuk Pendataan Vaksinasi COVID-19


Selain pedulilindungi.id, pemerintah juga menyiapkan dua aplikasi lainnya sebagai pendataan vaksinasi COVID-19.

Seperti disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, pemerintah menyatakan kesiapan sistem satu data vaksinasi COVID-19 yang mencakup integrasi data, sistem keamanan, dan mekanisme verifikasi.


"Sistem satu data vaksinasi COVID-19 mengintegrasikan data lintas kementerian dan lembaga untuk menghasilkan sistem yang komprehensif, baik untuk tahap pendaftaran, distribusi, pelaksanaan, hingga monitoring pelaksanaan vaksinasi pertama dan kedua," ujar Menkominfo.


Seperti diketahui, program vaksinasi COVID-19 perdana di Indonesia dimulai pada 13 Januari 2021, di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai orang pertama yang disuntik vaksin Corona.


Adapun tiga aplikasi yang diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi sistem satu data vaksinasi COVID-19, yaitu:


1. Aplikasi PeduliLindungi adalah besutan Kementerian Kominfo dan Kementerian BUMN yang memiliki keunggulan tracking, tracing, fencing akan digunakan untuk melakukan registrasi ulang bagi masyarakat penerima vaksin.


2. Aplikasi PrimaryCare dari BPJS Kesehatan yang telah digunakan di berbagai fasilitas kesehatan sejak 2014 juga akan dimanfaatkan untuk melakukan pencatatan hasil vaksinasi.


3. Aplikasi SMILE dari Kementerian Kesehatan dan United Nations Development Program (UNDP) digunakan untuk melakukan monitoring distribusi vaksinasi dari tingkat provinsi hingga ke setiap fasilitas layanan


Untuk menepis rasa khawatir pengguna, Menkominfo menyebutkan bahwa PeduliLindungi, PrimaryCare, dan SMILE dijamin sistem keamanan dan kebijakan privasi bagi yang memakai aplikasi tersebut.


"Perlu kami tekankan bahwa sistem keamanan dan kebijakan privasi ketiga aplikasi ini sudah terbukti aman dan masyarakat tidak perlu khawatir, terutama dalam melakukan registrasi ulang melalui aplikasi PeduliLindungi," ungkap Johnny.

https://trimay98.com/movies/the-haunted-house-of-horror/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar