Senin, 18 Januari 2021

Tersisa 63 Tempat Tidur, Ini Rincian Ketersediaan Ruang ICU di DKI

 Ketersediaan ruang intensive care unit (ICU) di rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta hanya tersisa 63 tempat tidur.

Berdasarkan sistem informasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Senin (18/1/2021) pukul 09.12 WIB, berikut rincian ketersediaan ruang perawatan ICU.


Ruang ICU tekanan negatif dengan ventilator tersisa 28 tempat tidur

Ruang ICU tekanan negatif tanpa ventilator tersisa 13 tempat tidur

Ruang ICU tanpa tekanan negatif dengan ventilator terisa 13 tempat tidur

Ruang ICU tanpa tekanan negatif dan tanpa ventilator tersisa 9 tempat tidur.

Sedangkan ruang isolasi diketahui di DKI Jakarta masih tersedia sebanyak 499 tempat tidur. Berikut ini rinciannya.


Ruang isolasi tekanan negatif tersisa 206 tempat tidur

Ruang isolasi tanpa tekanan negatif tersisa 293 tempat tidur.

Belakangan, penambahan kasus COVID-19 di DKI Jakarta berada di atas angka 3 ribu perhari. Pada Minggu (17/1/2021) kemarin, Pemprov DKI Jakarta melaporkan ada penambahan sebanyak 3.395 kasus dalam sehari, sehingga totalnya sudah mencapai 227.365 kasus.


Dari data tersebut juga diketahui, sebanyak 201.907 pasien COVID-19 telah dinyatakan sembuh. Sedangkan 3.779 lainnya dilaporkan meninggal dunia.


Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya dalam menambah kapasitas fasilitas kesehatan. Namun, penanganan ini akan menjadi sulit apabila masyarakat masih lengah dalam mematuhi protokol kesehatan.


"Kami akan kerja keras meningkatkan berbagai fasilitas. Tapi sekali lagi kita semua harus lebih keras lagi bekerja. Karena kecepatan virus lebih cepat dari membuat masker, apalagi membuat rumah sakit. Jadi logikanya coba kita samakan. Kecepatan virus lebih cepat daripada kita membuat masker, apalagi menyiapkan tenaga kesehatan, apalagi membuat ruang ICU, apalagi membangun rumah sakit," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021).

https://indomovie28.net/movies/risen-3/


Pasang Chip Kecil Ini, Smartwatch Bisa Ukur Tekanan Darah Manusia


Perusahaan teknologi Valencell merancang sebuah chip sensor photoplethysmography (PPG) yang untuk mengukur detak jantung dan kadar oksigen dalam darah. Chip tersebut dapat dipasangkan di gadget seperti smartwatch.

Mengutip BGR, Minggu (17/1/2021), chip sensor PPG berukuran sangat kecil tersebut juga berfungsi untuk mengukur tekanan darah. Ketika perangkat yang memiliki sensor PPG menempel di kulit telinga, jari, atau lengan manusia, maka tekanan darah dapat terbaca.


Berdasarkan keterangan Valencell, sensor PPG dapat membaca data aliran darah tubuh dan mengombinasikannya dengan karakteristik fisik pengguna, meliputi usia, jenis kelamin, berat dan tinggi badan. Data-data tersebut kemudian diolah dengan algoritma khusus untuk mendapatkan data pantauan tekanan darah.


Valencell menyebut hasil pantauan tekanan darah yang didapatkan dari sensor PPG buatan mereka, bisa disandingkan dengan hasil pemeriksaan menggunakan alat pengukur tekanan darah digital maupun manual.


Dalam keterangannya, Valencell menjelaskan chip sensor PPG tersebut dikembangkan untuk membantu orang-orang memantau tekanan darah mereka secara berkala.


Perusahaan telah melakukan survei dan didapatkan hasil 62 persen orang Amerika pengidap hipertensi yang menjadi responden mengaku hanya beberapa kali mengukur tekanan darah dalam sebulan. Padahal, mereka dianjurkan mengecek tekanan darah 2 kali sehari.


Pengecekan darah secara berkala merupakan hal krusial bagi para pengidap hipertensi. Dengan mengetahui perkembangan tekanan darah, mereka bisa mendapatkan perawatan yang tepat, termasuk dosis dan intensitas konsumsi obat.

https://indomovie28.net/movies/risen-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar