Senin, 25 Mei 2020

227 Kasus 19 Meninggal, Tingkat Kematian Corona RI Urutan Ke-2 di Dunia

Pemerintah pada Rabu (18/3/2020) mengumumkan total sudah ada 227 kasus pasien positif virus corona di Indonesia. Dari jumlah tersebut 19 di antaranya meninggal dunia dan 11 dinyatakan sembuh.
"Data sudah kita upgrade, akumulatif kasus meninggal sampai 18 Maret pukul 12.00 WIB. Total keseluruhan kasus meninggal adalah 19," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, melalui video yang disiarkan langsung lewat akun YouTube BNPB.

Data jumlah kasus dan kematian terbaru tersebut menempatkan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) corona di Indonesia ada di angka 8,37 persen. Ini artinya Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat fatalitas tertinggi mengalahkan Italia dan Iran untuk saat ini.

"CFR terbaru cukup mengejutkan. Bila kita bandingkan dengan Italy 7,94% dan Iran 6,1% yang relatif tinggi, Indonesia saat ini ternyata lebih tinggi. Ini warning serius bagi pemerintah untuk melakukan tindakan-tindakan yang luar biasa," komentar dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, MSc, dari OMNI Hospitals Pulomas pada detikcom, Rabu (18/3/2020).

Hal serupa juga diungkapkan oleh konsultan kesehatan masyarakat, Nurul Nadia, dari Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI).

"Iya saingan sama Italia saat ini," ungkapnya.

Sebagai perbandingan Italia sudah melaporkan 31.506 kasus positif virus corona dengan 2.503 di antaranya meninggal. Iran ada di angka 16.169 kasus dan 968 di antaranya meninggal dunia.

Filipina sejauh ini mencatatkan 202 kasus dengan 19 kematian. Tingkat kematian 9,4 persen.

Suhu Tubuh Normal pada Manusia dan Jenis Termometer

 Sebelum masuk ke suatu tempat, kita harus diperiksa suhu tubuhnya menyusul pandemi virus corona. Jika suhu tubuh kita normal, maka akan diperbolehkan masuk.
Lalu berapa sih suhu tubuh normal pada manusia? Suhu tubuh normal manusia berada pada kisaran 36,5 - 37,2 derajat Celcius. Untuk bayi dan anak-anak, berkisar antara 36,6 sampai 38 derajat Celsius.

Suhu tinggi dapat mengakibatkan indikasi demam. Biasanya suhu 38 derajat Celcius atau di atas 38 derajat Celsius, sudah dianggap demam.

Kemudian, alat mengukur suhu tubuh salah satunya dengan termometer.

Berikut jenis-jenis termometer dilansir dari mayoclinic:

1. Termometer Digital
Termometer digital biasa menggunakan sensor panas elektronik untuk merekam suhu tubuh. Termometer ini dapat digunakan di anus, mulut, atau ketiak.

Suhu ketiak biasanya paling tidak akurat. Suhu di anus menghasilkan suhu tubuh yang terbaik untuk bayi, terutama mereka yang berusia 3 bulan serta anak-anak hingga usia 3. Untuk anak-anak dan orang dewasa, pembacaan lewat anus biasanya akurat.

Kebanyakan termometer digital dapat merekam suhu dari mulut, ketiak, atau dubur. Seringkali hasilnya dalam satu menit atau kurang.
Termometer digital cocok untuk bayi baru lahir, bayi, anak-anak dan orang dewasa.

Kelemahan alat ini orang tua akan tidak nyaman mengukur suhu anak secara rektal atau anus.

Jika melalui mulut, kamu perlu menunggu 15 menit setelah makan atau minum untuk mengukur suhu mulut. Jika tidak, suhu makanan atau minuman kamu dapat memengaruhi pembacaan termometer. Selain itu, sulit bagi anak-anak atau siapa saja yang bernafas melalui mulut untuk menutup mulut mereka cukup lama untuk mendapatkan pembacaan oral yang akurat.


2. Termometer Telinga Digital
Termometer telinga digital menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu di dalam saluran telinga. Alat ini ketika diposisikan dengan benar, memberi hasil cepat dan umumnya nyaman untuk anak-anak dan orang dewasa.

Termometer telinga digital sesuai untuk bayi yang berusia di atas 6 bulan, anak-anak, dan orang dewasa. Namun termometer telinga digital tidak disarankan untuk bayi baru lahir. Kotoran telinga atau saluran telinga kecil yang melengkung dapat mengganggu akurasi suhu yang diambil dengan termometer telinga digital.
https://cinemamovie28.com/cast/jonathan-camp/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar