Minggu, 24 Mei 2020

Ini Detail Jumlah Kasus Virus Corona di Kota Bekasi

 Virus corona COVID-19 saat ini sudah mencapai berbagai daerah yang ada di Indonesia, tidak terkecuali Kota Bekasi. Secara total hingga saat ini di Kota Bekasi ada 68 kasus yang terdiri atas pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien terkonfirmasi.
"Kemarin masih ada di angka 63, tapi sekarang per tanggal 19 Maret sudah ada 68. Namanya wabah ya, cepat banget," ujar petugas bagian Dokumentasi dan Informasi COVID-19 Kota Bekasi, dr Gigi Mutia pada detikcom, Kamis (19/3/2020).

dr Gigi mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Bekasi, jumlah ODP ada 45 orang. Sebanyak 20 orang masih dalam pemantauan, sementara 25 lainnya sudah selesai dipantau yang berarti sudah sembuh dari gejala-gejala yang mengarah ke COVID-19.

Adapun orang yang termasuk ke dalam klasifikasi PDP sejumlah 21 orang. Terdiri dari 14 orang yang masih dirawat, sementara tujuh lainnya sudah boleh pulang dan sembuh.

Sementara untuk kasus positif, dr Gigi mengatakan sudah ada sembilan di Kota Bekasi. Namun, sampai saat ini belum ada kasus kematian akibat COVID-19 yang masuk ke dalam data Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

"Sekarang kalo yang positif itu tidak semua dirawatnya di Chasbullah sebenarnya. Itu dirujuk karena penanganannya tidak bisa dilakukan di RS tempatnya dirawat. Tapi, kalau memang bisa dilakukan di rumah sakit itu, akan diupayakan semaksimal mungkin dan diharapkan sembuh dari COVID-19," kata dr Gigi.

"Sejauh ini nih di Kota Bekasi, yang pasti update kita sampai saat ini belum ada yang meninggal," imbuhnya.

Jika masyarakat butuh informasi terkait virus corona atau rumah sakit yang menjadi rujukan, bisa hubungi call center di 119 ext 9 atau ke 1500-444. Atau, bisa juga langsung ke websitenya corona.bekasikota.go.id.

Para Pakar Menerka-nerka Kemungkinan Akhir dari Wabah Corona, Ini Hasilnya

 Virus corona sudah menginfeksi lebih dari 200 ribu orang di seluruh dunia. Namun menurut pakar ada beragam kemungkinan terkait akhir dari wabah corona.
Bagaimana penjelasannya? simak ulasan berikut.

Sama Seperti Flu, Menjadi Penyakit Musiman
Amesh Adalja, seorang ahli penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security menjelaskan wabah corona bisa saja usai menjadi virus musiman seperti flu. Artinya, ia bisa pergi di musim panas dan kembali lagi di musim gugur dan musim dingin di setiap tahun.

"Jika Anda melihat lintasan virus dan bagaimana penyebarannya di masyarakat, ditambah dengan fakta bahwa kita berurusan dengan virus corona setiap tahun selama flu dan musim dingin, faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa coronavirus COVID-19 ini menjadi virus musiman," kata Adalja, dikutip dari Business Insider pada Kamis (19/3/2020).

Wabah Menghilang atau Muncul dengan Kasus yang Lebih Sedikit
Menurutnya, virus corona baru ini juga disebut serupa dengan SARS. Keduanya disebut berasal dari kelelawar dan menular dari hewan ke manusia.

Adalja menjelaskan penyebaran SARS saat itu dibatasi melalui karantina, pembatasan perjalanan, dan kampanye informasi publik. Langkah pencegahan yang sama saat ini dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus corona baru di berbagai negara.

Jika upaya-upaya ini berhasil, dan membuat kasus yang terinfeksi corona menurun, menurut Stephen Morse, seorang ahli epidemiologi di Universitas Columbia, wabah ini akan menghilang. Kemungkinan lain bisa menjadi seperti Zika dan H1N1. Di mana virus masih beredar, namun orang-orang yang terinfeksi jauh lebih sedikit.

Beberapa vaksin virus corona, salah satunya vaksin yang dikembangkan Modena. Anthony Fauci, direktur divisi penyakit menular National Institutes of Health, mengatakan kepada The Wall Street Journal kalau vaksin akan segera rampung dalam waktu dekat.

Namun, ahli epidemologi, Morse meyakini proses pengembangan vaksin umumnya memiliki waktu yang lebih lama. "Tidak ada yang pernah berjalan secepat itu," pungkasnya.
https://nonton08.com/cast/timothy-dakota-smith/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar