Kamis, 21 Mei 2020

Mengenal Tanaman Atsiri, Bahan Antivirus Corona Buatan RI

 Baru-baru ini tanaman atsiri (eucalyptus) disebut sebagai produk antivirus corona dan dipatenkan Kementerian Pertanian RI. Ayo kita kenal tanaman ini lebih jauh.
Tepat Senin kemarin (18/5), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mematenkan produk antivirus corona berbasis tanaman atsiri. Malah, ke depannya produk tersebut akan diproduksi luas.

Menurut sang Kepala Balitbangtan, Fadjri Djufry, ia menjelaskan bahwa tanaman euchalyptus atau minyak atsiri yang memiliki kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol) ini dianggap paling berdampak menekan pertumbuhan berbagai jenis virus influenza termasuk Corona. Berdasarkan uji laboratorium Balitbang, eucalyptus mampu membunuh virus virus influenza, virus Beta dan gamma corona dalam skala 80-100%.

"Dari sekian banyak tanaman herbal yang kita uji, minyak atsiri (eucalyptus) kita yang punya potensi sangat besar, kemungkinan besar sangat bisa menekan pertumbuhan virus Corona," ujar Fadjry dalam telekonferensi bertajuk Launching Anti Virus Corona berbasis Euchalyptus, Jumat (8/5).

Indonesia akhirnya berhasil mematenkan formula antivirus Corona dalam bentuk inhaler, diffuser oil hingga kalung antiCorona.Indonesia akhirnya berhasil mematenkan formula antivirus Corona dalam bentuk inhaler, diffuser oil hingga kalung anti Corona 

Di Indonesia sendiri, nama tumbuhan atsiri sudah dikenal sejak lama. Di Karanganyar misalnya, di tahun 1963 sempat berdiri sebuah pabrik citronella kerjasama antar Pemerintah RI dan Belgia yang memproduksi minyak dari tanaman atsiri.

Kini, pabrik itu pun menjelma jadi Rumah Atsiri yang berbasis wisata edukasi. Agar makin paham, detikcom pun menelepon humas Rumah Atsiri, Eko Sariyanto via sambungan telepon.

Kalau tanaman atsiri itu semua tanaman yang dia itu berkhasiat dan bisa diambil minyaknya. Kalau secara umum seperti itu. Jadi kan kalau untuk tanaman atsiri ada tanaman mpon-mpon juga. Ada tanaman yang semar atau perdu, contohnya kalau di Indonesia itu kan juga yang sering dijadikan rempah-rempah juga obat kayak jahe, sereh, cengkeh kayu manis seperti itu. Masuk dalam tanaman atsiri, karena memang selain itu digunakan secara langsung, bisa disuling atau diambil minyaknya," jelas Eko.

Arti kata atsiri
Untuk dipahami, kata atsiri merujuk pada kata sifat untuk sesuatu yang menguap. Seperti yang Eko sebutkan, tak sedikit tanaman atsiri di Indonesia. Diketahui, ada sekitar 150-200 tanaman di Indonesia yang menghasilkan minyak atsiri yang disebut berkhasiat.

Selain punya program keliling melihat tanaman atsiri, pihak Rumah Atsiri juga menyuling tanaman atsiri dari kebun mereka dan diolah jadi essential oil. Ada beberapa yang telah dipasarkan.

"Kalau ini kayak lavender, rosemary, ada juga yang dari bunga-bungaan. Kalau untuk eucalyptus kami kan belum memproduksi sendiri. Kalau untuk produknya kita memang rencana ke depan akan produksi, karena kita sudah menanam juga. Kalau nanti sudah saatnya besar untuk dipanen kita suling juga. Karena kita kan memilih lahannya yang cocok," jelas Eko.

Lebih lanjut, Eko mengungkapkan kalau tim RnD Rumah Atsiri selalu melakukan riset dan penelitian lebih dulu terkait minyak atsiri yang mereka produksi.

"Kalau untuk kita produksi sih kita teliti dulu untuk kandungan zatnya, karena kita kan juga cantumkan fungsinya untuk apa. Jadi kita tim RnD memang riset dulu karena kita produksi kan dari tim RnD sendiri, nanti kita dalam penyulingan itu untuk kuantitas kualitasnya dan juga manfaat kandungannya diteliti dulu," urai Eko.

Terkait produk antivirus corona yang dipatenkan Balitbangtan Kementan, Eko pun tidak menampik manfaat baik dari minyak tanaman atsiri. Terlepas dari klaim anti corona, tumbuhan atsiri memang baik untuk kesehatan.

"Iya itu kan kebutuhannya masing-masing. Sekarang orang sudah mulai memahami, ternyata manfaatnya banyak jadi kepakai lagi. Kan memang ada banyak berita dari rempah itu," tutup Eko.

Eko pun menjelaskan, betapa Indonesia kaya akan tanaman atsiri yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Melestarikannya pun akan memberi banyak manfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar