Jumat, 29 Mei 2020

BUMN-Kemenristek-Kemenkes Keroyokan Buat Obat dan Alkes Lokal

 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut ingin mensinergikan kebijakan untuk obat dan alat kesehatan (alkes) lokal bersama Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Saya laporkan tadi baru saja rapat jam 1 sampai jam 2 bersama Menristek dan Menkes bahwa kita sepakat kita mau mensinergikan policy antara Menkes, kami dan Menristek untuk obat dan alkes lokal," kata Erick di kantornya, Kamis (28/5/2020).

Dalam hal ini juga bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Semuanya saling bersinergi untuk mendorong pembuatan obat dan alkes lokal.

"Pimpinannya Menristek, saya dan Menkes menjadi wakil karena memang saat ini penugasan kepada BUMN sangat besar jadi saya izin saya tidak sanggup kalau mesti juga mengikuti proses. Tetapi blue print untuk BUMN sendiri, alkes dan obat kita sudah selesai nanti bisa dipresentasikan kalau ada waktu," imbuhnya.

Erick mengatakan, PT Bio Farma (Persero) sudah bisa memproduksi PCR test. Bekerja sama dengan BPPT, pihaknya bisa memproduksi 50.000 PCR test per minggu.

"PCR test kita sudah buat sendiri sekarang kerja sama dengan BPPT. Bio Farma itu kemarin saya penasaran nggak ngerti saya tinjau langsung di Jawa barat alhamdulillah bisa produksi 50.000 per minggu. Jadi 200.000 per bulan," ucapnya.

Selain itu juga ada ventilator lokal. Estimasi ventilator lokal yang bisa diproduksi sekitar 700-1.250 per minggu, namun ini masih menunggu izin edar dan izin produksi dari Kemenkes.

"Tapi ini ventilatornya masih noninvasif jadi belum yang invasif. Tetapi saya dengar sudah ada penemuan lokal yang invasif sekarang tapi belum diproduksi," imbuhnya.

Pariwisata Bali Bakal Dibuka Lagi Saat New Normal?

New normal di tengah pandemi Corona juga akan diterapkan di sektor pariwisata. Di sisi lain Bali merupakan wilayah yang dinilai cukup baik dalam penanganan COVID-19.

Apakah Bali berpeluang dibuka kembali untuk turis? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menegaskan, hingga saat ini pariwisata di Bali belum dibuka kembali, meski ada rencana menjadikan Bali sebagai pilot project.

"Belum, belum dilaksanakan baru wacana," ucapnya usai mengikuti rapat terbatas virtual, Kamis (28/5/2020).

Wishnutama menjelaskan, daerah yang berpotensi untuk dibuka kembali sektor pariwisatanya harus memiliki penanganan wabah COVID-19 yang baik. Nah Bali merupakan salah satu provinsi yang memiliki reputasi yang baik dalam menangani pandemi ini. Oleh karena itu Bali memiliki potensi untuk dibuka kembali pariwisatanya.

"Sesuai dengan laporan dari Gugus Tugas dan lain sebagainya dan memang Bali adalah salah satu provinsi yang sangat baik penanganannya. Perkembangan COVID-nya juga kita lihat sampai hari ini juga apa namanya mempunyai potensi lah untuk kita lakukan," ujarnya.

Lalu kapan hal itu dilakukan? Wishnutama belum menyatakan kapan pariwisata Bali akan dibuka. Sebab pemerintah pusat masih harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

"Kembali lagi saya harus berkoordinasi dengan kepala daerah masing-masing dan kepala daerah. Pak gubernur misalnya harus berkoordinasi dengan bupati masing-asing. Sehingga koordinasi ini penting. Koordinasi dan kerja sama pemerintah pusat, pemerintah sampai kabupaten itu adalah hal yang paling penting untuk melaksanakan protokol kesehatan maupun tahapan-tahapan ini," tegasnya.
http://indomovie28.com/wolf-girl-and-black-prince/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar