Jumat, 29 Mei 2020

Pariwisata Bali Bakal Dibuka Lagi Saat New Normal?

New normal di tengah pandemi Corona juga akan diterapkan di sektor pariwisata. Di sisi lain Bali merupakan wilayah yang dinilai cukup baik dalam penanganan COVID-19.

Apakah Bali berpeluang dibuka kembali untuk turis? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menegaskan, hingga saat ini pariwisata di Bali belum dibuka kembali, meski ada rencana menjadikan Bali sebagai pilot project.

"Belum, belum dilaksanakan baru wacana," ucapnya usai mengikuti rapat terbatas virtual, Kamis (28/5/2020).

Wishnutama menjelaskan, daerah yang berpotensi untuk dibuka kembali sektor pariwisatanya harus memiliki penanganan wabah COVID-19 yang baik. Nah Bali merupakan salah satu provinsi yang memiliki reputasi yang baik dalam menangani pandemi ini. Oleh karena itu Bali memiliki potensi untuk dibuka kembali pariwisatanya.

"Sesuai dengan laporan dari Gugus Tugas dan lain sebagainya dan memang Bali adalah salah satu provinsi yang sangat baik penanganannya. Perkembangan COVID-nya juga kita lihat sampai hari ini juga apa namanya mempunyai potensi lah untuk kita lakukan," ujarnya.

Lalu kapan hal itu dilakukan? Wishnutama belum menyatakan kapan pariwisata Bali akan dibuka. Sebab pemerintah pusat masih harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

"Kembali lagi saya harus berkoordinasi dengan kepala daerah masing-masing dan kepala daerah. Pak gubernur misalnya harus berkoordinasi dengan bupati masing-asing. Sehingga koordinasi ini penting. Koordinasi dan kerja sama pemerintah pusat, pemerintah sampai kabupaten itu adalah hal yang paling penting untuk melaksanakan protokol kesehatan maupun tahapan-tahapan ini," tegasnya.

Pertamina Pastikan Pembangunan Kilang RDMP Cilacap Tetap Jalan

 PT Pertamina (Persero) memastikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap tetap berjalan dalam rangka mewujudkan cita-cita meraih kemandirian dan ketahanan energi nasional.
"Pertamina tetap akan melanjutkan RDMP Cilacap secara mandiri, sambil secara paralel akan dilakukan pencarian strategic partner yang lain," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020).

Meskipun terdapat penurunan permintaan BBM dan tekanan terhadap nilai kurs rupiah karena pandemi COVID-19, lanjutnya, Pertamina tetap fokus untuk menuntaskan proyek strategis nasional. Adapun proyek tersebut merupakan amanah dari Pemerintah, termasuk pembangunan kilang Cilacap sebagai bagian dari proyek RDMP/GRR Pertamina.

"Pertamina tetap menjalankan rencana investasi yang telah tertuang dalam RKAP, sekaligus memastikan amanah Pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui pembangunan kilang," katanya.

Menurutnya, Pertamina akan memaksimalkan dan mengoptimalkan penyelesaian proyek pengembangan kilang dan pembangunan kilang baru agar dapat selesai sesuai target waktu yang ditetapkan.

Jika proyek ini rampung, nantinya kilang yang saat ini berkapasitas 1 juta barel per hari akan meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari sehingga kebutuhan BBM dapat terpenuhi tanpa perlu impor.

"Dengan penuntasan RDMP/GRR, Pertamina berharap dapat memenuhi target Pemerintah untuk menyetop impor BBM pada tahun 2026," imbuhnya.

Melalui proyek pengembangan kilang Cilacap, kapasitas kilang yang semula sebesar 348 ribu barel akan meningkat menjadi 370 ribu barel per hari. Selain itu, produksi bensin (gasoline) juga akan ditingkatkan dari 59 ribu bph menjadi 138 ribu bph. Sementara, produksi diesel dari 82 ribu bph menjadi 137 ribu bph.

"Sebelumnya kami juga telah menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap dan saat ini menjadi bagian dari RU IV Cilacap. Kilang telah beroperasi penuh dan sejak pandemi COVID-19, operasional tetap berjalan dengan protokol keamanan dan kesehatan," pungkasnya.
http://indomovie28.com/ultimate-hero/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar