Rabu, 27 Mei 2020

AS Berhasil Uji Senjata Laser, Bisa Tumbangkan Drone

Selama ini yang diketahui bahwa senjata laser ada di film-film fiksi ilmiah, seperti di Star Wars. Namun belum lama ini, Amerika Serikat (AS) mengklaim telah berhasil menguji senjata laser mereka.
Bahkan, ampuhnya senjata tersebut dibuktikan dengan tumbangnya drone yang sedang terbang di angkasa.

Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube atas nama USNI News Video, kapal perang AS, yaitu USS Portland (LPD-27) sukses menembak jatuh drone hanya dengan satu tembakan laser.

Video yang telah ditonton 1,6 juta viewers itu memperlihatkan bagaimana pesawat tak berawak itu terbakar karena tembakan laser yang dipancarkan USS Portland (LPD-27).

Kapten Karrey Sanders, Komandan Portland mengatakan bahwa uji coba lanjutan di laut terhadap UAV dan pesawat kecil, pihaknya sekarang mengetahui bagaimana canggihnya senjata laser miliknya.

"Dengan kemampuan canggih yang terbaru ini, kami makin menguasai perang di laut untuk Angkatan Laut," ujarnya sebagaimana dikutip dari Ubergizmo, Selasa (26/5/2020).

Sony Patenkan Desain Ponsel Unik, Pop Up Speaker dan Kamera

Pabrikan smartphone mengadopsi bermacam cara untuk mencapai bodi layar penuh di bagian depan. Salah satu yang populer adalah sistem kamera popup selfie. Nah, Sony akan menggunakan cara ini untuk kamera dan speaker sekaligus.
Berdasarkan paten terbaru Sony yang baru-baru ini diterbitkan, perusahaan asal Jepang tersebut mempertimbangkan untuk mengadopsi mekanisme fitur yang dapat ditarik dan disembunyikan.

Seperti dikutip dari Lets Go Digital, rincian paten tersebut tak hanya menawarkan kamera pop up, tetapi juga speaker pop down. Jadi, kamera selfie akan muncul dari bagian atas, sedangkan speaker akan muncul di bagian bawah.

Untuk sistem pop up di bagian atas juga akan ada speakernya, namun disertai dengan kamera selfie di sudut kanan atas. Sementara sistem pop down di bagian bawah hanya akan berisi speaker.

Paten ini rupanya sudah didaftarkan Sony pada 2018 dan akhirnya disetujui pada awal Mei 2020, dengan dipublikasikan oleh World Intellectual Property Office (WIPO).

Berdasarkan sketsa gambar paten, smartphone Sony terlihat memiliki layar penuh tanpa bezel di setiap sudutnya, serta terdapat pop up dan pop di bagian bawahnya.

Ini artinya, perangkat Sony Xperia akan punya sistem dual speaker yang akan otomatis muncul (pop up atau pop down) sesuai tugas yang dilakukan smartphone.

Bagian bawah dan atas akan muncul saat melakukan panggilan, sementara bagian atas hanya akan muncul ketika pengguna melakukan foto selfie.

Namun, sejauh ini desain tersebut masih sebatas paten. Belum diketahui apakah Sony akan mewujudkan desain ini pada produknya atau tidak.

Aplikasi Berbahaya di Google Play Store, Mungkin Ada di Ponselmu

 Android adalah operating system yang paling banyak digunakan di dunia dan terinstal pada lebih dari 2,5 miliar perangkat. Namun, studi terbaru mengingatkan pengguna Android untuk lebih memperhatikan keamanan data.

Peringatan ini datang dari Comparitech yang berfokus pada Firebase -- mobile app development platform Google. Firebase sendiri diperkirakan digunakan hampir 30% dari seluruh aplikasi di Google Play Store.

Nah, studi dari Comparitech mengklaim 4,8% dari aplikasi mobile menggunakan Firebase untuk menyimpan data pengguna dengan tidak aman. Bahkan, ini memungkinkan siapa saja untuk mengakses data pribadi misalnya e-mail dan nomor telepon dikarenakan database yang tidak menggunakan password.

Comparitech menemukan 4.282 aplikasi membocorkan informasi sensitif dari 515 ribu sampel aplikasi, yang berarti sama dengan 18% dari seluruh aplikasi di Play Store, demikian dikutip dari Express UK.

Studi ini juga menemukan bahwa aplikasi 'rentan' yang telah diidentifikasi, sudah dipasang sebanyak 4,22 miliar kali oleh pengguna Android. Data yang terekspos termasuk lebih dari tujuh juta alamat email, lebih dari 4,4 juta nama pengguna, 5,3 juta nomor telepon dan lebih dari satu juta kata sandi. Belum lagi adanya risiko kebocoran nomor kartu kredit (CC).

Lebih lanjut, aplikasi game menyumbang 24,71% dari aplikasi Play Store yang masuk kategori rentan, diikuti aplikasi edukasi dengan persentase 14,72% dan aplikasi hiburan sebanyak 6,02%.

Beberapa aplikasi yang rentan juga mampu menyebarkan malware, melakukan penipuan phishing dan memasukkan berita utama palsu ke dalam aplikasi berita populer.

"Mengingat rata-rata pengguna smartphone memasang antara 60 dan 90 aplikasi, kemungkinan besar bahwa privasi pengguna Android telah diancam bahaya oleh setidaknya satu aplikasi," tulis Comparitech dalam studi mereka.
http://kamumovie28.com/cinta-dalam-kardus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar