Senin, 25 Mei 2020

Komunitas Tuna Rungu RI Kritik Penyampaian Informasi Virus Corona

Surat terbuka mengatasnamakan komunitas disabilitas tuna rungu atau Hard of Hearing (HoH) mengkritisi penyampaian informasi soal virus corona COVID-19 di Indonesia. Surat ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Dalam surat tertulis apresiasi kepada pemerintah RI yang menyelenggarakan konferensi pers, protokol, dan akomodasi untuk menangani pandemi global virus corona di Indonesia. Namun, dalam surat yang sama penyampaian informasi soal corona juga dikritik karena dianggap mengabaikan hak penyandang tuna rungu.

"Pada setiap konferensi pers yang dilaksanakan Pemerintah Republik Indonesia bersama awak media tidak menyediakan akses Juru Bahasa Isyarat dan teks Bahasa Indonesia. Padahal perlindungan hak aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di Indonesia, khususnya disabilitas rungu/HoH," seperti yang tertulis dalam surat bertanggal 16 Maret 2020 itu.

Keadaan tersebut diakui Ketua Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jabar Norman Yulian. Menurutnya, pemerintah perlu untuk memperhatikan sisi komunikasi penyampaian COVID-19 bagi penyandang disabilitas.

"Sisi komunikasi penyampaian terkait virus corona kepada disabilitas harus bisa diakses oleh kawan-kawan tuna rungu maupun tuna netra," kata Norman saat dihubungi detikcom, Rabu (18/3/2020).

Menurutnya imbauan pemerintah untuk tak keluar rumah selama 14 hari juga masih berlaku umum. "Untuk penyampaian belum secara khusus disampaikan melalui jejaring organisasi atau jejaring komunitas yang ada," kata Norman.

Menurutnya hak disabilitas untuk mendapatkan informasi yang memadai dan spesifik diatur dalam UU No 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas Bagian Keenam Belas Hak Perlindungan dari Bencana Pasal 20.

"Di antaranya meliputi hak mendapatkan informasi yang mudah diakses, pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana, mendapatkan prioritas dalam proses penyelamatan dan evakuasi, mendapatkan fasilitas dan sarana penyelamatan yang mudah diakses, dan mendapatkan prioritas, fasilitas, dan sarana yang mudah diakses di lokasi pengungsian," tutur Norman.

Tambah 55 Kasus, Total Sudah 227 Orang Positif Corona di Indonesia

Sebanyak 55 kasus baru virus Corona (COVID-19) di Indonesia dilaporkan sepanjang 17-18 Maret. Total tercatat sudah 227 orang tertular virus tersebut.
"Total keseluruhan sampai dengan sekarang ada 227 kasus positif ," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube, Rabu (18/3/2020).

Menurut Yuri--panggilan karibnya--ada penambahan kasus pada 17-18 Maret 2020 sebanyak 55 kasus. Data itu kembali diperbarui dan bertambah menjadi total kasus positif.

"Ada penambahan sebanyak 55 kasus positif ," kata Yuri.

4 Fakta Ibuprofen, Obat yang Dikait-kaitkan dengan Virus Corona

Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyarankan penggunaan ibuprofen pada pasien virus corona COVID-19. Disebutkan, parasetamol lebih dianjurkan agar tidak memperburuk kondisi pasien.
Anjuran ini direkomendasikan WHO setelah merujuk pada peringatan Menteri Kesehatan Prancis, Oliver Veran, yang menyebut jenis obat antiinflamasi seperti ibuprofen bisa memperburuk efek virus. Pernyataan ini ia tuliskan dalam jurnal medis The Lancet.

Ibuprofen selama ini dikenal sebagai antiinflamasi dan banyak digunakan dalam keseharian. Beberapa fakta tentang obat ini seperti dikutip dari Alcohol and Drug Foundation adalah sebagai berikut:

1. Efek penggunaan ibuprofen
Tidak ada penggunaan narkoba yang dikonsumsi dengan aman. Penggunaan obat apapun akan selalu mengandung risiko, bahkan obat dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan oleh tubuh. Sangat penting untuk kita berhati-hati ketika mengonsumsi semua jenis obat.

Ibuprofen mempengaruhi setiap orang secara berbeda, berdasarkan mengonsumsi pada; ukuran, berat dan kesehatan, apakah orang tersebut terbiasa mengonsumsi, apakah obat lain diminum sekitar waktu yang sama dan jumlah yang dikonsumsi. Efek samping ibuprofen yang paling umum jika dikonsumsi adalah:

- Sakit kepala

- Mengantuk, kelelahan dan tidur gelisah

- Haus dan berkeringat

- Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki

- Berdenging di telinga

- Penglihatan kabur dan iritasi mata

- Retensi cairan dan pembengkakan pergelangan kaki

- Sakit perut, mual, muntah, mulas, diare dan sembelit

- Iritasi dan nyeri kandung kemih, sering buang air kecil
https://nonton08.com/tag/teroris-muslim/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar