Minggu, 24 Mei 2020

Potret Haru Dokter di Wuhan Usai Merawat 49 Pasien Terakhirnya

Sebuah potret mengharukan seorang dokter di rumah sakit Wuhan, China, viral di media sosial. Dokter tersebut tengah terbaring di atas kasur dengan pakaian pelindung dan kaca pelindung dengan perasaan lega.
Foto tersebut diabadikan oleh Lai Xinlin, menampilkan seorang dokter yang bernama dr Jiang Wenyang.

"Semalam di rumah sakit sementara di Wuhan, dokter Jiang Wenyang berbaring di tempat tidur kosong, kelelahan dan lega," ungkapnya pada @PDChina.

Dikutip dari Republic World, rumah sakit sementara yang awalnya adalah sebuah stadion ini adalah rumah sakit yang terakhir ditutup dari 14 rumah sakit darurat, setelah 49 pasien terakhir dari corona virus sembuh dan dipulangkan.

Melihat dari postingan tersebut, banyak netizen yang berkomentar dan memberi apresiasi atas jasa sang dokter dalam penanganan pasien.

China telah melaporkan lebih dari 80.000 dan lebih dari 3.100 kematian dalam beberapa bulan terakhir karena infeksi mematikan yang kemudian berubah menjadi pandemi. Kehidupan warga China kembali normal dengan penurunan angka kasus virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa episentrum virus kini telah bergeser ke Eropa.

"Eropa sekarang menjadi pusat pandemi, dengan lebih banyak kasus dan kematian yang dilaporkan daripada seluruh dunia, selain dari Tiongkok. Lebih banyak kasus sekarang dilaporkan setiap hari daripada yang dilaporkan di China pada puncak epidemi," kata kepala WHO Adhanom Tedros Ghebreyesus.

Inspiratif, Aktris Enzy Storia Bantu Perawatan Pasien Corona Selama Sebulan

Kemunculan kasus corona di Indonesia membuat beberapa public figure maupun influencer bantu tangani kasus corona. Sebelumnya, diberitakan Rachel Vennya berhasil menggalang dana sebanyak Rp 1,1 miliar selama kurang dari 24 jam, dan kini dilaporkan sudah mencapai Rp 2 miliar.
Tak hanya Rachel Vennya, bantuan juga datang dari Enzy Storia, host di salah satu televisi swasta ini ikut bantu tangani kasus corona di Indonesia. Ia membantu perawatan pasien corona baik yang sudah dinyatakan positif maupun berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) selama sebulan.

Informasi terkait bantuannya ini ia posting melalui akun Instagramnya. Ia juga memberikan syarat bagi yang ingin menerima bantuan yaitu harus seseorang yang menjadi tulang punggung keluarga dan dalam kondisi diisolasi, tidak bisa bekerja.

"Insya Allah saya bersama teman, @dionmulya akan membantu 20 kepala kelaurga (Dion 10 orang Saya 10) untuk memenuhi kebutuhan pokok selama sebulan," tulis Enzy Storia dalam caption Instagramnya, dikutip pada Kamis (19/3/2020).

"Dengan ketentuan dan kevalid-an data agar niat kami untuk membantu ini tepat sasaran. Bisa langsung DK me @dionmulya," lanjutnya.

Aksinya ini banyak menuai komentar positif. Komentar positif datang dari netizen maupun dari kalangan artis.

Kenapa Sih Termometer Tembak di Kantor-kantor Hasilnya Sering 'Ajaib'?

 Pernahkah memperhatikan, bahwa pengukuran suhu tubuh di kantor-kantor menggunakan termometer tembak hasilnya sering aneh? Masa sih ada yang angkanya 31 derajat celcius?
Bukan mengada-ada, ini sering sekali terjadi. Salah satunya dialami oleh dr Shela Putri Sundawa yang membagikan ceritanya melalui akun Twitter pribadinya yaitu @oxifara.

"31,5 Bu. Normal, ga demam," kata petugas sekuriti yang mengukur suhu tubuh dengan termometer tembak, seperti ditulis dr Shela dalam cuitannya.

Tentu saja ini 'ajaib', karena suhu tubuh manusia normal berkisar antara 36-37 derajat celcius. Kurang dari itu, bisa menandakan hipotermia yang berakibat fatal bagi fungsi organ tubuh manusia.

dr. Shela Putri Sundawa
@oxfara
Mau datang ke kantor orang dicek suhu pake termometer tembak
“Ok bu, silahkan boleh masuk”
“Suhu saya berapa pak?”
“31,5 Bu. Normal, ga demam”
😨

29,1 rb
12.37 - 16 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
19,9 rb orang memperbincangkan tentang ini

Yayat yang juga seorang pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka mengatakan ada beberapa faktor penyebab kurang akuratnya termometer tembak ketika digunakan.

"Tergantung jenis dan termometernya. Bisa jadi termometernya rusak atau bisa jadi malah kenanya ke ruangan, jadi kalau dia jauh sedikit kan kenanya ke ruangan," jelas Yayat kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).

Selain itu, menurutnya ada kemungkinan termometer tembak yang digunakan bukanlah diperuntukkan untuk manusia.

"Soalnya ada juga yang buat ruangan dan itu sebenarnya ada macam-macamnya lagi. Tapi sekarang kan dijual bebas, jadi nggak tau dan nggak bisa bedainnya," tuturnya.

Punya pengalaman serupa? Ceritakan di kolom komentar.
https://nonton08.com/cast/wong-yau-nam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar