Senin, 25 Mei 2020

Tambah 55 Kasus, Total Sudah 227 Orang Positif Corona di Indonesia

Sebanyak 55 kasus baru virus Corona (COVID-19) di Indonesia dilaporkan sepanjang 17-18 Maret. Total tercatat sudah 227 orang tertular virus tersebut.
"Total keseluruhan sampai dengan sekarang ada 227 kasus positif ," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube, Rabu (18/3/2020).

Menurut Yuri--panggilan karibnya--ada penambahan kasus pada 17-18 Maret 2020 sebanyak 55 kasus. Data itu kembali diperbarui dan bertambah menjadi total kasus positif.

"Ada penambahan sebanyak 55 kasus positif ," kata Yuri.

4 Fakta Ibuprofen, Obat yang Dikait-kaitkan dengan Virus Corona

Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyarankan penggunaan ibuprofen pada pasien virus corona COVID-19. Disebutkan, parasetamol lebih dianjurkan agar tidak memperburuk kondisi pasien.
Anjuran ini direkomendasikan WHO setelah merujuk pada peringatan Menteri Kesehatan Prancis, Oliver Veran, yang menyebut jenis obat antiinflamasi seperti ibuprofen bisa memperburuk efek virus. Pernyataan ini ia tuliskan dalam jurnal medis The Lancet.

Ibuprofen selama ini dikenal sebagai antiinflamasi dan banyak digunakan dalam keseharian. Beberapa fakta tentang obat ini seperti dikutip dari Alcohol and Drug Foundation adalah sebagai berikut:

1. Efek penggunaan ibuprofen
Tidak ada penggunaan narkoba yang dikonsumsi dengan aman. Penggunaan obat apapun akan selalu mengandung risiko, bahkan obat dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan oleh tubuh. Sangat penting untuk kita berhati-hati ketika mengonsumsi semua jenis obat.

Ibuprofen mempengaruhi setiap orang secara berbeda, berdasarkan mengonsumsi pada; ukuran, berat dan kesehatan, apakah orang tersebut terbiasa mengonsumsi, apakah obat lain diminum sekitar waktu yang sama dan jumlah yang dikonsumsi. Efek samping ibuprofen yang paling umum jika dikonsumsi adalah:

- Sakit kepala

- Mengantuk, kelelahan dan tidur gelisah

- Haus dan berkeringat

- Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki

- Berdenging di telinga

- Penglihatan kabur dan iritasi mata

- Retensi cairan dan pembengkakan pergelangan kaki

- Sakit perut, mual, muntah, mulas, diare dan sembelit

- Iritasi dan nyeri kandung kemih, sering buang air kecil

2. Overdosis
Jika kamu mengonsumsi lebih dari dosis yang disarankan, maka kamu bisa mengalami overdosis. Jika overdosis, segara hubungi rumah sakit atau tenaga medis dengan menyebutkan gejala-gejala yang dirasakan seperti:

- Kebingungan dan disorientasi

- Kecemasan dan paranoia

- Anemia (jumlah sel darah merah rendah)

- Muntah darah yang mungkin seperti bubuk kopi dan buang air besar yang terlihat seperti tar hitam

- Reaksi alergi yang parah, termasuk pembengkakan pada wajah

- Masalah ginjal dan hati

- Kejang

- Koma dan kematian

3. Efek samping penggunaan jangka panjang
Yang terbaik adalah mendiskusikan efek samping dari penggunaan jangka panjang dengan seorang praktisi medis. Penggunaan ibuprofen secara teratur pada akhirnya dapat menyebabkan:

- Kerusakan ginjal dan hati

- Pendarahan di perut dan usus

- Peningkatan risiko serangan jantung.

4. Mengonsumsi ibuprofen dengan obat lain
Mengonsumsi ibuprofen dengan obat lain, termasuk alkohol, obat resep dan obat bebas lainnya, seringkali tidak dapat diprediksi. Ibuprofen yang diminum bersamaan dengan alkohol dapat meningkatkan risiko iritasi dan ketidaknyamanan pada lambung kamu.

Ibuprofen dapat mengubah efek beberapa obat tekanan darah dan dapat meningkatkan risiko perdarahan jika dikonsumsi dengan obat-obatan seperti warfarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar