Rabu, 27 Mei 2020

AiPods di Masa Depan Bakal Ada Sensor Cahaya Pantau Kesehatan?

Headphone dengan fitur pemantauan kesehatan bawaan bukan lah hal yang baru, dan seperti Apple ingin turut andil dalam aksi tersebut untuk perangkatnya.

Dilansir detikINET dari Ubergizmo menurut laporan DigiTimes baru-baru ini mereka mengklaim bahwa Apple berpotensi akan menggunakan sensor cahaya untuk perangkat AirPods di masa depan namun tidak dijelaskan alasannya untuk apa.

Namun menurut banyak spekulasi Apple melakukan hal tersebut terkait dengan kesehatan. Seperti yang ditunjukkan iMore, Apple memiliki paten yang ditemukan tahun lalu yang mengungkapkan bahwa Apple telah mengeksplorasi ide menggabungkan fitur pemantau kesehatan ke dalam Airpods.

Dan sekarang dengan laporan baru ini tampaknya dengan menggunakan sensor cahaya ini bisa menjadi cara Apple untuk melakukannya.

Mengingat bahwa AirPods memiliki fitur sensor yang dapat mendeteksi ketika headphone berada di telinga pengguna, Apple mungkin menggunakan sensor cahaya ini untuk fitur lainnya, seperti mengukur suhu pengguna atau mengukur detak jantung.

Apple saat ini menggunakan sensor optik untuk fitur pemantauan detak jantung di Apple Watch , jadi ada kemungkinan bawah Apple juga akan mengimplementasikan yang serupa di perangkat AirPods.

JIka Apple benar akan membenamkan sensor cahaya tersebut maka Appple harus berbenah dulu untuk baterai AirPodsnya. Karena Ada beberapa laporan pengguna yang mengklaim bahwa AirPod kehilangan muatannya dengan cepat setelah tahun pertama, jadi jika mereka ingin mengubahnya menjadi alat pemantauan kesehatan, itu pasti perlu diperbaiki.

Ilmuwan Temukan Kain yang Bisa Bunuh Virus Corona

 Ilmuwan dari Indiana University menemukan kain yang bisa membunuh virus Corona. Penemuan ini bisa mengubah bagaimana alat pelindung diri (APD) dibuat di masa depan.
Dikutip detikINET dari Forbes, Selasa (26/5/2020) kain ini bisa membunuh virus Corona yang bersentuhan dengan cara membuat medan listrik.

Riset ini merupakan bagian dari bidang kesehatan yang dikenal dengan nama 'electroceutical' atau gabungan dari elektrostatis dengan 'pharmaceuticals' atau obat-obatan. Electroceutical menggunakan medan listrik lemah yang tidak berbahaya bagi manusia untuk mengobati berbagai kondisi.

Penulis utama makalah ini dan Director Indiana Center for Regenerative Medicine and Engineering Chandan Sen menemukan bahwa virus Corona menggunakan kekuatan elektrostatis untuk menginfeksi. Dari temuan ini mereka juga ilmuwan juga percaya mereka telah mengembangkan kain yang bisa mengganggu kemampuan elektrokinetik virus.

Sen dan timnya telah menguji kain electroceutical yang terbuat dari poliester dengan lingkaran-lingkaran metal yang terbuat dari perak dan zinc.

Metal-metal tersebut bisa mengganggu kemampuan elektrokinetik virus Corona dan membuat virus tidak mampu menginfeksi hanya dalam waktu satu menit.

Cara kerja kain ini mirip dengan mengacak sinyal radio. Kain bisa menciptakan medan listrik menggunakan baterai microcell.

Ketika terpapar dengan kelembaban, medan listrik ini bisa menghentikan kekuatan elektrostatis yang dibutuhkan virus untuk menyebar. Medan listrik ini tidak berbahaya untuk manusia tapi bisa melawan kemampuan virus dan bakteri untuk menginfeksi.

Sen mengatakan temuan ini bisa mengubah APD di masa depan. Ketika tenaga medis melepas masker, mereka rawan terhadap virus Corona dalam periode singkat karena virus bisa menempel di bagian luar masker.
http://kamumovie28.com/abdullah-v-takeshi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar