Senin, 23 November 2020

Ahli: Vaksin Sudah Pasti Lebih Murah Dibanding Mengobati COVID-19

 Jumlah kasus pasien sembuh di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Per 17 November 2020, jumlahnya mencapai 398.636. Ini artinya, tenaga kesehatan (nakes) telah berjuang maksimal dalam merawat pasien COVID-19.

Namun di samping berdampak terhadap kesehatan, COVID-19 juga memberikan dampak besar bagi ekonomi masyarakat. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany menjelaskan COVID-19 merupakan penyakit yang membutuhkan biaya besar.


"Biaya penyakit itu mahal. Dari COVID-19 saja, biayanya bisa sampai Rp 600 juta," ujarnya dikutip dari situs covid.go.id, Rabu (18/11/2020).


Lebih lanjut Hasbullah menegaskan COVID-19 juga merugikan negara. Hal ini mengingat perawatan pasien COVID-19 masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN, APBD, dan dana desa untuk penanganannya.


Adapun pengeluaran negara mencapai 800 triliun untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat disiplin menerapkan 3M sehingga kerugian negara bisa ditekan.


"Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp 5.000. Tapi begitu tertular COVID-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp 100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah. Lebih baik kita mengeluarkan Rp 5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja," jelasnya.


Selain penerapan 3M, ia juga mengatakan vaksin jauh lebih murah dibandingkan biaya pengobatan COVID-19. Bahkan, vaksinasi bisa sekaligus melindungi tubuh dari penularan virus.


"Vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati. Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus," paparnya.


Senada dengan Hasbullah, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro juga menyampaikan agar masyarakat terus disiplin dan #ingatpesanibu dengan melakukan 3M yaitu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.


"Ternyata ada acara yang lebih murah mencegah terkena penyakit dengan vaksin dan sambil menunggu vaksin (COVID) yang aman dan efektif, kita jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagai satu kesatu

https://indomovie28.net/movies/dead-sexy/


5 Pernyataan Jokowi Soal Vaksin COVID-19 Hari Ini


Presiden Joko Widodo mengungkap beberapa perkembangan terkait persiapan vaksin COVID-19 Indonesia. Salah satunya, vaksin COVID-19 Indonesia diusahakan tersedia mulai November hingga Desember.

Namun, vaksin COVID-19 Indonesia nantinya tak bisa langsung diberikan. Butuh beberapa tahapan termasuk izin emergency use of authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).


"Kita berharap vaksin ini datang di akhir bulan November ini, tapi kita ingin berusaha tapi kalau tidak bisa ya berarti masuk ke bulan Desember. Baik itu dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bahan baku nantinya yang akan diolah di Biofarma," kata Jokowi saat mengunjungi Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), Rabu (18/11/2020).


Berikut 5 pernyataan Joko Widodo soal perkembangan penyediaan vaksin COVID-19 Indonesia hari ini:


1. Jokowi siap jadi orang terdepan divaksin COVID-19

Jokowi menegaskan dirinya siap jika disarankan menjadi orang terdepan yang disuntik vaksin COVID-19 jika direkomendasikan oleh tim. "Kalau ada yang bertanya Presiden nanti di depan atau belakang?" kata Jokowi.


"Kalau oleh, kalau oleh, kalau oleh tim diminta saya yang paling depan ya saya siap. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini," lanjutnya.


2. Vaksin COVID-19 yang dibeli di Indonesia ada dalam list WHO

Jokowi tidak menyebutkan pasti vaksin COVID-19 apa saja yang rencananya dibeli Indonesia. Namun, Jokowi memastikan vaksin COVID-19 yang tersedia nantinya sudah masuk dalam daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


"Tadi saya sampaikan bahwa kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan merek yang ada di dalam daftar listnya WHO," sebut Jokowi.


"Saya nggak berbicara mereknya apa, asal sudah ada di dalam listnya WHO itu yang akan kita beli," ujarnya.

https://indomovie28.net/movies/my-awkward-sexual-adventure/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar