Minggu, 29 November 2020

Berapa Sih Kadar Kolesterol Normal Berdasarkan Usia?

  Kolesterol merupakan zat yang diproduksi secara alami oleh hati. Zat ini berfungsi untuk membantu proses metabolisme tubuh. Namun, jika terlalu banyak kolesterol dalam tubuh bisa mengakibatkan penyakit berbahaya seperti jantung koroner dan stroke.

Oleh karena itu, semua orang wajib mengetahui kadar kolesterol yang normal. Melansir Healthline berikut kadar kolesterol normal bagi manusia berdasarkan dengan usia.


Untuk orang dewasa yang lebih dari 21 tahun, total kadar kolesterol yang baik seharusnya kurang dari 200 mg/dL (lebih rendah lebih baik). Dengan kadar kolesterol baik (HDL) ideal yaitu sebanyak 60 mg/dL atau lebih, kadar kolesterol jahat (LDL) harus kurang dari 100 mg/dL (lebih rendah lebih baik), dan kadar trigliserida harus kurang dari 14 mg/dL atau idealnya kurang dari 100 mg/dL.


Sedangkan untuk anak muda yang berusia kurang dari 21 tahun, total kadar kolesterol yang baik setidaknya 170 mg/dL atau lebih rendah. Dengan kadar HDL harus lebih dari 45 mg/dL, kadar LDL harus kurang dari 110 mg/dL, dan kadar trigliserida harus kurang dari 75 mg/dL pada anak usia 0-9 tahun serta harus kurang dari 90 mg/dL untuk anak muda usia 9-19 tahun.


Mengecek kadar kolesterol sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Biasanya, pengecekan kadar kolesterol secara rutin dimulai di awal usia 20 tahun. Setelah pengecekan pertama, jika hasilnya normal, maka bisa dicek ulang secara rutin sekitar 4-6 tahun sekali.


Selain mengecek kadar kolesterol, menjaga kadar kolesterol sejak muda agar selalu berada di angka normal juga sangat penting dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya penyakit lain yang berbahaya seperti penyakit jantung koroner dan stroke.


Kadar kolesterol dapat dikontrol melalui pola gaya hidup sehat seperti berolahraga secara rutin, makan makanan bergizi seimbang dan kaya serat, serta menghindari rokok, minuman beralkohol, dan makanan yang banyak mengandung lemak jahat.


Selain itu, kamu juga bisa mengurangi kadar kolesterol dengan minum Nestlé ACTICOR dua kali sehari setelah makan. Bagi yang suka minuman dingin, Nestlé ACTICOR juga bisa dikonsumsi dengan dikombinasikan bersama es batu atau diminum dalam kondisi dingin.


Nestlé ACTICOR merupakan minuman susu rendah lemak yang mengandung Beta Glucan yang berasal dari oats dan Inulin yang berasal dari akar Chicory. Kandungan Beta Glucan dan Inulin teruji klinis mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL) yang merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner.


Nestlé ACTICOR juga terbuat dari bahan alami dan rasanya pun sangat enak. Ada 4 varian rasa, antara lain avocado, chocolate, green-tea latte, dan banana. Nestlé ACTICOR baik dikonsumsi oleh orang dewasa yang peduli akan kesehatan tubuh.


Nestlé ACTICOR, Cara Alami Turunkan Kolesterol.

https://movieon28.com/movies/babel/


Lagi, Studi Terbaru Sebut Golongan Darah Ini Lebih Kebal Corona


Lagi-lagi, ilmuwan menyebut golongan darah O maupun Rh-negatif kemungkinan lebih kebal virus Corona. Ini memperkuat bukti-bukti yang ada sebelumnya.

Pandemi COVID-19 sendiri merupakan hal yang sangat baru bagi dunia medis. Sebelum ditemukan di Wuhan, China, SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 belum pernah dilaporkan.


Hal ini membuat para ilmuwan dan peneliti di dunia terus meneliti bukan hanya mengenai bagaimana cara menghentikan penyebarannya, namun juga meneliti bagaimana efek samping dan golongan manusia yang mungkin bisa terhindari dari infeksi virus tersebut.


Berbagai riset mengungkap temuan-temuan mengejutkan, termasuk yang baru-baru ini dilaporkan adalah soal golongan darah.


Dikutip dari laman Reuters, sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada mengungkap bahwa pemilik golongan darah O maupun Rh-negatif mungkin berisiko sedikit lebih rendah untuk terinfeksi virus Corona baru SARS-CoV-2.


Di antara 225.556 orang Kanada yang dites dalam penelitian tersebut, risiko terdiagnosis COVID-19 adalah 12 persen lebih rendah dan risiko COVID-19 parah atau kematian 13 persen lebih rendah pada orang dengan golongan darah O, dibandingkan dengan golongan darah A, AB, atau B.


Para peneliti melaporkan temuan ini pada hari Selasa (24/11/2020) di jurnal Annals of Internal Medicine.


dr Joel Ray dari Rumah Sakit St. Michael di Toronto mengatakan bahwa hasil riset ini akan membawa penelitian kepada fokus yang besar terhadap antibodi manusia.


"Studi kami selanjutnya secara khusus akan melihat antibodi semacam itu, dan apakah mereka menjelaskan efek perlindungan," kata Ray.


Ray menyebut, belum jelas betul apakah informasi ini dapat mempengaruhi pencegahan atau pengobatan COVID-19. Butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

https://movieon28.com/movies/melody/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar