Rabu, 18 November 2020

Manfaat & Tips Olahraga bagi Diabetesi, Apa Saja?

 Berolahraga dan beraktivitas fisik merupakan poin penting dalam pengaturan kadar gula darah bagi diabetesi. Selain itu, berolahraga juga membantu menurunkan tekanan darah, memperbaiki sirkulasi darah, membakar kalori untuk membantu kontrol berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, memperbaiki suasana hati, memperbaiki kualitas tidur, dan mencegah jatuh di usia lanjut.

Sebegitu pentingnya hingga diabetesi dianjurkan untuk rutin berolahraga intensitas rendah hingga sedang minimal 150 menit per minggu.


Lantas, jenis olahraga seperti apa yang dapat dilakukan?


Latihan aerobik. Misalnya berjalan cepat, bersepeda, berenang, dan senam aerobik. Lakukan latihan aerobik minimal 30 menit setiap harinya yang dapat dibagi dalam beberapa sesi dalam satu hari.

Latihan beban untuk memperkuat otot dan tulang. Cukup 2-3 kali per minggu.

Latihan peregangan untuk memperbaiki keseimbangan dan mencegah nyeri otot.


Selain itu, agar aktivitas olahraga dapat dilakukan dengan aman oleh diabetesi, pastikan untuk melakukan hal-hal di bawah ini.


Kenali kapasitas diri dan mulai secara perlahan. Ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga untuk memastikan jenis dan intensitas olahraga yang sesuai dengan kondisi.

Rencanakan waktu olahraga dengan baik dan hindari cuaca yang terlalu panas saat berolahraga untuk menghindari dehidrasi. Lakukan olahraga dalam ruangan jika udara terlalu panas.

Lakukan pengukuran kadar gula darah sebelum dan sesudah berolahraga. Jika kadar gula terlalu rendah sebelum berolahraga, jangan dipaksakan untuk berolahraga, siasati dengan makan sekitar 1 jam sebelum berolahraga.


Jangan lupa untuk melakukan 5 menit pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga.

Gunakan sepatu olahraga yang sesuai dan selalu periksa kondisi kaki setelah berolahraga. Pada diabetesi seringkali muncul luka tanpa disadari, ini disebabkan karena gangguan sistem saraf di bagian kaki.

Hindari olahraga yang terlalu berat. Jika Anda tidak dapat berbicara saat berolahraga, hal ini berarti intensitas olahraga sudah terlalu berat dan perlu diturunkan. Setelah dilakukan secara rutin, Anda akan dapat meningkatkan intensitas latihan secara bertahap.

Siapkan asupan karbohidrat yang dapat diperlukan saat gula darah menurun. Segera periksa kadar gula darah jika merasakan tanda-tanda kadar gula darah rendah.

Hentikan latihan jika merasa nyeri, sesak nafas, atau pusing. Konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala yang mengganggu.

Untuk mengembalikan kesegaran setelah berolahraga, Anda bisa minum Tropicana Slim Sweet Orange yang tentunya bebas gula dan dengan rasa jeruk yang segar. Olahraga membawa banyak manfaat bukan? Yuk, rutin berolahraga untuk mencapai kondisi kesehatan yang lebih prima!

https://indomovie28.net/movies/the-housemaid/


Studi: 1 dari 5 Pasien COVID-19 Alami Gangguan Kejiwaan Usai Sembuh


Studi baru mengungkap seseorang yang mengidap dan sempat terkena COVID-19 memiliki risiko didiagnosis dengan gangguan kejiwaan. Para peneliti melihat catatan medis pada 69 juta orang di AS antara 20 Januari hingga 1 Agustus.

Dikutip dari CNN International, data tersebut mencakup 62 ribu orang yang tertular COVID-19. Studi ini merupakan penelitian terbesar yang memahami kaitan antara COVID-19 dan kesehatan mental.


Usai tiga bulan terpapar COVID-19, sekitar 1 dari 5 orang yang selamat atau sekitar 18 persen disebut didiagnosis mengalami masalah kejiwaan.


Para peneliti dari Universitas Oxford membandingkan diagnosis psikiatri pada pengidap COVID-19 dengan pasien yang mengidap influenza, infeksi saluran pernapasan lainnya, infeksi kulit, patah tulang besar, batu empedu dan batu ginjal.


"Studi tersebut melaporkan bahwa pasien memiliki risiko yang agak lebih tinggi untuk didiagnosis dengan penyakit kejiwaan, terutama kecemasan atau depresi, setelah diagnosis COVID-19 daripada setelah peristiwa medis tertentu lainnya," kata David Curtis, pensiunan konsultan psikiater dan profesor kehormatan di Universitas College London dan Queen Mary University of London, dalam sebuah pernyataan.


"Misalnya, mereka menunjukkan bahwa ada 18 persen kemungkinan mendapatkan diagnosis psikiatris setelah COVID-19 dibandingkan dengan 13 persen setelah influenza," ungkap Curtis, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada Science Media Center di London.


Apa saja gejalanya?


- Cemas

- Depresi

- Insomnia untuk pertama kalinya.


Studi yang diterbitkan dalam The Lancet Psychiatry menemukan bahwa 20 persen pasien COVID-19 menerima diagnosis kejiwaan dalam waktu 90 hari. Namun, studi tidak melihat alasan atau mekanisme yang dapat menjelaskan hubungan antara tertular COVID-19 dan diagnosis psikiatri.

https://indomovie28.net/movies/the-day-after/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar