Rabu, 25 November 2020

Fakta-fakta Penting Seputar Serangan Jantung Seperti Dialami Ricky Yacobi

  Pesepakbola legendaris Ricky Yacobi meninggal dunia saat berolahraga. Ricky diduga mengalami serangan jantung saat bermain sepakbola di ajang silaturahmi dengan tajuk Trofeo Medan Selection di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta Pusat.

Ricky yang berusia 57 tahun yang meninggal pada Sabtu (21/11/2020) ini sempat mencetak gol sebelum akhirnya tak sadarkan diri dan ia terjatuh. Sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi sayang Ricky tidak tertolong.


Selain Ricky, tidak sedikit yang mengalami serangan jantung dan meninggal dunia. Pemicu serangan jantung pun kerap tak disadari sehingga setiap orang tak sadar memiliki risiko terkena serangan jantung.


Dikutip detikcom dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta-fakta terkait serangan jantung. Apa saja?


1. Penyebab serangan jantung mendadak

Banyak hal yang bisa memicu serangan jantung mendadak, seperti aktivitas fisik terlalu intens atau kurang tidur.


Selain itu faktor risiko lain yang memperbesar kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung adalah hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, kebiasaan merokok, sampai diabetes.


Lebih detail mengenai hal-hal yang bisa picu serangan jantung bisa dicek DI SINI.


2. Tanda serangan jantung saat olahraga

Kasus serangan jantung saat berolahraga kerap kali terjadi. Beberapa atlet juga dikabarkan mengalami serangan jantung saat berolahraga yang kemudian merenggut nyawanya.


Praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Jack Pradono Handojo, MHA, menyebut tandanya bisa jadi jantung berdebar-debar hebat dengan frekuensi denyut nadi di atas 160 bpm (beat per minute).


Selengkapnya seputar tanda serangan jantung saat olahraga bisa di simak DI SINI.


3. Pencegahan serangan jantung saat berolahraga

Spesialis jantung dan pembuluh darah dr r Vito A Damay, SpJP(K), mengatakan salah satu cara untuk mengurangi risiko serangan jantung saat berolahraga yakni memastikan dulu kapasitas tubuh kita dengan aktivitas yang akan dilakukan.


Melakukan pemeriksaan rutin atau medical check up berkala juga dapat meminimalisir serangan jantung saat berolahraga.


Lebih lengkap mengenai pencegahannya DI SINI.

https://kamumovie28.com/movies/black-3/


Mengenal Serba-serbi Tes Corona dan Akurasinya


Satgas COVID-19 tengah melakukan tracing di kalangan massa Habib Rizieq Shihab. Serangkaian tes akan dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan penularan virus Corona.

Tes dan tracing bisa dilakukan dengan berbagai metode. Bisa menggunakan RT PCR, rapid test, hingga swab antigen, masing-masing memiliki tingkat akurasi masing-masing. Namun, hingga saat ini RT PCR menjadi satu-satunya tes COVID-19 yang diyakini memiliki akurasi tinggi dibanding tes lainnya.


Seperti yang dijelaskan dr Thyrza Laudamy Darmadi SpPK, spesialis patologi klinik dari RS Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya, RT PCR mendeteksi materi genetik virus. Hal itulah yang membuat RT PCR memiliki akurasi tinggi mendeteksi COVID-19.


"Kalo dibandingkan PCR dan antigen, itu yang lebih baik adalah PCR, karena kenapa, karena si PCR itu mendeteksi dari materi genetiknya virus itu sedangkan kalo antigen nya ini hanya protein nya aja," ujar dr Thyrza saat ditemui detikcom di RSPI Bintaro Jaya, Jumat (20/11/2020).


Berikut jenis tes virus Corona dengan tingkat akurasinya.


1. RT PCR

RT PCR merupakan singkatan dari Real Time Polymerase Chain Reaction. Tes ini dilakukan dengan mengambil lendir hidung dan tenggorokan atau biasa disebut tes swab.


Menurut dr Thyrza, RT-PCR memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi. Hal ini disebabkan RT-PCR mendeteksi dari materi genetik virus.


2. Swab Antigen atau Rapid Swab

Antigen adalah jenis tes virus Corona dengan metode pengambilan sampel swab. Cara kerja antigen dengan mendeteksi protein nukleokapsid virus SARS CoV 2 penyebab COVID-19. Untuk jenis tes ini, lebih baik diperiksa pada minggu pertama (< 7 hari) dari gejala.

https://kamumovie28.com/movies/black-in-minneapolis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar