Minggu, 10 Januari 2021

Apa Itu Antemortem Postmortem untuk Deteksi Korban Sriwijaya Air SJ182

 Istilah antemortem dan postmortem kerap disebut dalam proses pencarian korban atau evakuasi saat terjadi bencana atau kecelakaan seperti pada tragedi Sriwijaya Air SJ182. Apa itu antemortem dan postmortem?

Kedua istilah ini saling berkaitan dalam proses identifikasi, dan data dari keduanya sangat diperlukan untuk bisa mendeteksi korban. Berikut ini penjelasan mengenai antemortem dan postmortem, seperti dirangkum detikINET dari berbagai sumber.


Antemortem

Antemortem adalah data-data fisik khas dari korban sebelum meninggal. Data ini mencakup informasi umum korban seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian dan aksesoris yang dikenakan korban terakhir kali, hingga barang bawaan korban serta kepemilikan lainnya.


Data medis korban sebelum meninggal juga sangat penting dalam pengumpulan data antemortem seperti warna kulit, warna dan jenis rambut, warna mata, golongan darah, tanda seperti tato, cacat, dan tanda khusus lainnya, sampai dengan catatan medis gigi geligi.


Postmortem

Sedangkan data postmortem adalah data-data fisik yang diperoleh melalui Personal Identification setelah korban meninggal. Data-data tersebut antara lain seperti sidik jari, ciri-ciri fisik korban yang spesifik, konstruksi gigi geligi, foto rontgen, dan foto diri korban lengkap dengan pakaian, dan aksesoris yang melekat di tubuh korban.


Ada dua metode identifikasi yang dilakukan dalam pencocokkan data korban, yang pertama yaitu identifikasi primer berupa sidik jari, catatan gigi dan DNA. Sedangkan identifikasi sekunder berupa deskripsi personal atau temuan medis dan harta benda milik korban.


Setelah data antemortem lengkap, tim forensik Disaster Victim Identification (DVI) akan membandingkan dan mencocokkan dengan data postmortem. Jika data dinyatakan cocok, maka status korban teridentifikasi. Seandainya data tidak teridentifikasi, tim forensik akan terus melakukan pendalaman data hingga ditemukan kecocokan.

https://trimay98.com/movies/blind-partner/


Seluk-beluk Black Box yang Dicari dalam Kecelakaan Pesawat


Upaya terbaik sedang dikerahkan dalam proses evakuasi dan pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Black box pesawat pun menjadi benda paling dicari untuk mengungkap penyebab kecelakaan.

Black box diburu karena perangkat tersebut menyimpan misteri yang bisa mengungkap penyebab kejadian. Black box bisa menyimpan percakapan yang terjadi antara pilot kepada krunya atau menara pengawas.


Selain itu, black box juga bisa menyimpan berbagai informasi yang didapat dari banyak sensor di pesawat terkait masalah yang potensial menjadi penyebab kecelakaan. Nantinya, informasi yang terekam di black box akan dijadikan petunjuk oleh pihak berwenang untuk mengungkap misteri penyebab kecelakaan.


Namun selain hal itu, sebenarnya masih banyak hal lain terkait black box yang jarang diketahui. Berikut ini seluk beluk black box seperti dirangkum detikINET dari berbagai sumber.


1. Black box tak berwarna hitam

Meski namanya black box, aslinya perangkat ini tak berwarna hitam sama sekali. Warna perangkat black box pesawat adalah oranye. Tentu bukannya tanpa tujuan, pemilihan warna oranye ditentukan agar black box mudah ditemukan karena warnanya mencolok.


2. Punya dua bagian

Meski hadir dalam satu paket, black box sebenarnya punya dua bagian yang terdiri dari Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (VCR). Seperti penjelasan di atas, masing-masing bagian punya tugasnya masing-masing.


FDR bertugas menyimpan data penerbangan, sedangkan VCR menyimpan percakapan antara pilot kepada krunya atau menara pengawas yang terekam selama beberapa waktu sebelum kecelakaan.


Black box terbaru telah menggunakan memori jenis solid-state sebagai media penyimpanannya. Adapun kapasitas penyimpanannya bisa menampung sampai 700 parameter data penerbangan.

https://trimay98.com/movies/godzilla-the-planet-eater/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar