Sabtu, 09 Januari 2021

Elon Musk Sindir Facebook dan Rekomendasikan Signal

 - Elon Musk kembali mengkritik Facebook lewat cuitannya di Twitter. Ia memulai rangkaian cuitannya dengan mengkritik peran Facebook yang berujung pada kericuhan di Gedung Capitol AS beberapa hari yang lalu, dan pada akhirnya ia merekomendasikan Signal kepada followers-nya.

Awalnya Musk mengunggah meme yang mengindikasikan Facebook berperan membantu perusuh merencanakan aksi mereka untuk menerobos Gedung Capitol AS secara online.


Meme tersebut memperlihatkan barisan domino yang semakin besar, untuk mewakili awal berdirinya Facebook sebagai situs untuk menilai kecantikan mahasiswa di Harvard University, sampai menjadi platform besar yang berperan dalam kericuhan yang mengganggu proses pengesahan Joe Biden sebagai presiden terpilih.


Tidak lama setelah mengunggah cuitan tersebut, Musk membalas cuitan berisi artikel tentang kebijakan privasi terbaru WhatsApp yang mewajibkan pengguna untuk membagi datanya ke Facebook atau menghapus akun.


Pria yang baru saja dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia ini membalas cuitan tersebut dengan meme yang memperlihatkan pendiri Facebook Mark Zuckerberg.


CEO SpaceX dan Tesla ini kemudian menyarankan 41,5 juta pengikutnya di Twitter untuk menggunakan Signal sebagai alternatif dari produk Facebook, meski ia memang tidak menyebutkan Facebook atau WhatsApp secara spesifik dalam cuitannya.


Cuitan Musk yang menyarankan Signal kemudian di-retweet oleh CEO Twitter Jack Dorsey. Tidak lama kemudian, Signal lewat cuitan di Twitter mengatakan mereka sedang berusaha menangani lonjakan pengguna baru, seperti dikutip dari Cnet, Jumat (8/1/2021).


"Kode verifikasi saat ini terlambat lewat beberapa provider karena banyak orang baru yang mencoba untuk bergabung dengan Signal saat ini (kami hampir tidak bisa menyembunyikan kegembiraan kami)," tulis Signal dalam cuitannya.


Signal memang dikenal lebih aman karena menggunakan enkripsi end-to-end secara default dan berdasarkan standar open source. Aplikasi ini juga didanai oleh Brian Acton, co-founder WhatsApp yang telah beberapa kali mengkritik kebijakan privasi WhatsApp setelah dibeli Facebook.


Ini bukan pertama kalinya Musk mengkritik Facebook secara publik karena masalah privasi. Saat skandal Cambridge Analytica memuncak di tahun 2018, Musk tidak hanya menghapus halaman Facebook pribadinya, tapi juga halaman milik SpaceX dan Tesla.

https://movieon28.com/movies/happy-end-8/


Pengguna WhatsApp Ramai-ramai Ajak Pindah ke Telegram


Sebagian pengguna WhatsApp gerah dengan aturan baru WhatsApp yang harus mereka setujui. Alhasil, banyak yang mengancam akan pindah ke Telegram.

Seperti diketahui, WhatsApp baru saja memperkenalkan ketentuan serta kebijakan privasi baru. Pengguna harus menyetujuinya jika ingin tetap bisa menggunakan WhatsApp. Kebijakan ini direspons beragam oleh pengguna. Ada yang pasrah saja, tapi tak sedikit yang menentangnya.


Pengguna juga membanding-bandingkan WhatsApp dengan rivalnya, Telegram. Bahkan, hashtag Telegram sempat riuh di linimasa Twitter dan bertengger di deretan trending topic Twitter Indonesia.


"Asli betulan pindah ke #Telegram, well played WhatsApp," ketus salah satu netizen.


"Siapa yang hari ini pindah ke #Telegram? Selamat datang," komentar netizen lainnya.


"WhatsApp sih kayanya masih aman-aman aja, tapi tetep gua pengen pindah ke #Telegram," kata yang lain.

https://movieon28.com/movies/happy-end-7/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar