Sabtu, 09 Januari 2021

Pengguna WhatsApp Ramai-ramai Ajak Pindah ke Telegram

 Sebagian pengguna WhatsApp gerah dengan aturan baru WhatsApp yang harus mereka setujui. Alhasil, banyak yang mengancam akan pindah ke Telegram.

Seperti diketahui, WhatsApp baru saja memperkenalkan ketentuan serta kebijakan privasi baru. Pengguna harus menyetujuinya jika ingin tetap bisa menggunakan WhatsApp. Kebijakan ini direspons beragam oleh pengguna. Ada yang pasrah saja, tapi tak sedikit yang menentangnya.


Pengguna juga membanding-bandingkan WhatsApp dengan rivalnya, Telegram. Bahkan, hashtag Telegram sempat riuh di linimasa Twitter dan bertengger di deretan trending topic Twitter Indonesia.


"Asli betulan pindah ke #Telegram, well played WhatsApp," ketus salah satu netizen.


"Siapa yang hari ini pindah ke #Telegram? Selamat datang," komentar netizen lainnya.


"WhatsApp sih kayanya masih aman-aman aja, tapi tetep gua pengen pindah ke #Telegram," kata yang lain.


Ada juga yang galau ingin pindah ke Telegram, tapi semua kontaknya sudah terlanjur terbiasa berkomunikasi lewat WhatsApp.


"Pengen banget pindah ke #Telegram trus apus #WhatsApp, tapi guru nerangin materi dari #WhatsApp," kata salah satu pengguna.


"Selama grup kantor dll masih pakai WhatsApp, agak susah juga beralih ke #Telegram. Berharap aja orang-orang di WA pada mau pindah app," harap pengguna lainnya.


Namun, netizen lain mengingatkan bahwa pindah ke Telegram pun tidak otomatis lebih aman. Selain itu, kabarnya Telegram juga akan memberlakukan iklan di layanannya.


"Udah tau WA gratis, mereka dapat duit ya data kalian dijual lah. Udah gratis kok rewel. Kalau mau pindah ke messaging yang secure dan gratis: Telegram. Kalau mau yang lebih secure dan spesifik buat company tapi berbayar: Slack. Tapi Telegram juga katanya nanti mau berbayar," komentar salah satu netizen.


Sebelumnya diberitakan, pengguna WhatsApp hari ini menerima notifikasi di aplikasinya tentang ketentuan dan kebijakan privasi terbaru. Ada tiga poin utama dalam update ini, salah satunya pengguna WhatsApp wajib membagikan datanya ke Facebook.


Tiga poin utama dalam kebijakan terbaru ini mempengaruhi bagaimana WhatsApp memproses data pengguna, bagaimana bisnis bisa menggunakan layanan yang dihosting Facebook untuk menyimpan dan mengelola isi percakapan. Dan bagaimana WhatsApp akan bermitra dengan Facebook untuk menawarkan integrasi yang lebih dalam di produk-produk mereka.


Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada 8 Februari 2021 mendatang. Jika pengguna masih ingin mengakses WhatsApp setelah tanggal tersebut, mereka harus menerima kebijakan baru tersebut. Jika tidak setuju, pengguna bisa menghapus akun mereka.

https://movieon28.com/movies/happy-ending-2/


Senjata Telkom Genjot Tranformasi dan Ekosistem Bisnis BUMN


 Guna mempercepat transformasi operasional dan ekosistem bisnis, Telkom bersinergi dengan perusahaan BUMN lainnya menghadirkan Telecommunication & Media Institute (TMI). Apa itu?

Sebagai inforamasi, perusahaan BUMN yang bersinergi dalam meresmikan TMI, yaitu Perum Produksi Film Negara (PFN), Perusahaan Pengelola Aset (PPA), dan Danareksa. Selain TMI, secara keseluruhan ada 12 kluster yang didirikan Kementerian BUMN.


Secara umum ada tiga misi dari TMI. Pertama, mempercepat transformasi operasional dan ekosistem bisnis melalui kolaborasi bisnis yang memadai. Kedua, mempercepat penggunaan teknologi digital secara efektif ke dalam bisnis dengan tepat waktu guna menghasilkan nilai tambah signifikan. Ketiga, meningkatkan talenta digital yang bekerja dan terlibat di BUMN.


Dari sinergi keempat BUMN tersebut, diproyeksikan akan tercipta IT B2B Solution Schools & Labs, Content Creation School & Lab, Business Restructuring School & Lab, Stock Market School & Lab, Digital School & Lab, dan Communication School & Lab.


Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, TMI sebagai bentuk kontribusi Telkom dalam mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Melalui riset, inovasi, dan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu, TMI berkontribusi kepada pengembangan ekosistem digital yang kuat serta talenta digital berstandar internasional.


"Ini merupakan pekerjaan kita bersama yang kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak yang memiliki visi yang sama untuk TMI, seperti akademisi/universitas, bisnis (BUMN), komunitas, pemerintah, dan penyedia teknologi," ujarnya seperti dalam keterangannya.


Diharapkan, keberadaan TMI memperoleh manfaat dari pengembangan inovasi yang dihasilkan, meningkatkan daya saing dan mendorong kinerja perusahaan serta meletakkan fondasi yang kuat, serta menjadi penggerak kemandirian teknologi serta pusat inovasi bangsa dalam menjawab tantangan ekonomi digital.

https://movieon28.com/movies/happy-ending/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar