Minggu, 10 Januari 2021

Keistimewaan Baruna Jaya IV yang Disiagakan untuk Cari Black Box SJ182

 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiagakan Kapal Riset Baruna Jaya (BJ) IV untuk membantu mencari black box pesawat Sriwijaya Air SJ182. Kapal Baruna Jaya IV ini dilengkapi dengan peralatan yang canggih.

"Kapal BJ IV istimewa, karena sejatinya kapal untuk kegiatan riset ini telah memiliki perangkat teknologi canggih, khususnya untuk mendeteksi keberadaan sinyal ping dari black box," ujar Kepala BPPT Hammam Rizaz dalam keterangannya, Minggu (10/1/2021).


Dia menambahkan, Baruna Jaya adalah kapal untuk kegiatan riset batimetri atau pemetaan permukaan laut. Selain itu, lanjutnya, kapal Baruna Jaya IV yang disiagakan biasa dimanfaatkan untuk kegiatan survei lainnya.


"Teknologi sinyal sonar yang ada pada kapal ini mampu mendeteksi bentuk atau objek di permukaan laut hingga mencapai kedalaman 2.500 meter. Sinyal sonar dapat dikirim dengan mengandalkan gelombang suara bawah air. Sinyal pantulan sonar akan diterima kembali oleh pusat kontrol di kapal untuk mengukur jarak, lalu mengkonversi menjadi objek visual," ucapnya.


Dia menerangkan, kapal Baruna Jaya pernah dipakai untuk mencari pesawat Boeing 737 Adam Air penerbangan 574 di Sulawesi Tenggara pada 2007, pencarian kapal feri Bahuga Jaya di Selat Sunda pada 2012, dan pencarian KM Gurita di Sabang pada 1996.


Selain itu, kapal ini sempat dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ8501 yang hilang pada Desember 2014.


"Kapal Baruna Jaya IV, diketahui memiliki pengalaman dan kemampuan membaca sinyal yang ada dalam dua jenis black box pesawat, yaitu voice data recorder (VDR) dan flight data recorder (FDR). Hal ini telah dibuktikan saat terlibat dalam Operasi SAR reruntuhan Lion Air PK LQP di wilayah perairan Karawang, tahun 2018 lalu," tandas dia.


Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. KNKT akan menerjunkan kapal khusus Baruna Jaya yang dilengkapi dengan alat pencarian bawah laut.


"Kami dari KNKT turut prihatin dan berdukacita atas musibah ini. Semoga penyelamatan bisa segera dilaksanakan oleh Basarnas, kami dari KNKT sedang kumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan pesawat tersebut," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjanto saat konferensi pers secara langsung, Sabtu (9/1/2021).


Soerjanto mengatakan pihaknya bersama BPPT akan menerjunkan kapal Baruna Jaya IV. Kapal ini nantinya akan digunakan untuk melakukan pencarian.


"Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPPT dan mereka siap untuk kapal Baruna Jaya IV untuk diterjunkan bila diperlukan," ucapnya.


Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 tersebut dikabarkan hilang kontak di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Pesawat tersebut take off dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pontianak, Kalimantan Barat.

https://trimay98.com/movies/the-little-foxes/


Adik Said Didu Meninggal Akibat Corona, Ini 4 Hal yang Memicu Kondisi Fatal


Kabar duka datang dari mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu. Adik kandung dari Said Didu meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona COVID-19 pada Sabtu (9/10/2020) kemarin.

Said Didu mengatakan adiknya meninggal karena terpapar virus Corona. Said Didu meminta doa untuk adiknya yang telah berpulang itu.


"Karena COVID-19. Mohon dimaafkan kesalahan almarhum, baik disengaja atau tidak. Selamat jalan adikku," kata Said Didu.


Ada empat kondisi kesehatan yang paling sering memicu kematian pada pasien virus Corona COVID-19.


1. Diabetes


Pada diabetes, sistem imun atau daya tahan tubuh relatif melemah sehingga sulit memerangi infeksi. Selain itu, diabetes juga meningkatkan risiko radang yang bisa memperburuk kondisi.


"Jika Anda punya infeksi virus, ini bisa lebih mudah memicu pneumonia, karena diabetes sendiri adalah penyakit inflammatory atau radang," jelas Maria Pena, direktur layanan endokrin di Mount Sinai Doctors Forest Hills.


2. Penyakit jantung dan pembuluh darah


Sebuah studi menyebut, riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah mendominasi kematian pada pasien virus corona COVID-19. Infeksi yang menyerang pernapasan, disebut memperberat kerja jantung sehingga memicu dampak fatal.


"Lebih tepatnya dari kasus COVID-19 yang meninggal, 80 persen usia 60 tahun ke atas dan 75 persen sudah memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah beserta stroke atau tumor," kata dr Vito A Damay, SpJP, dokter jantung dari RS Siloam Karawaci.


Depresi juga memicu dampak fatal virus Corona. Selengkapnya klik halaman berikutnya.


3. Depresi


Bukan hanya kondisi fisik yang bisa memicu dampak fatal virus Corona COVID-19 . Kondisi kesehatan mental juga besar pengaruhnya, seperti pada depresi dan kegelisahan. Bahkan saat tidak terpapar virus sekalipun.

https://trimay98.com/movies/diary-of-a-sex-addict/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar