Senin, 18 Januari 2021

Sebelum Cabut, Donald Trump Beri 'Serangan' Pamungkas ke Huawei

 Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump mengumumkan kepada para perusahaan pemasok Huawei, bahwa mereka mencabut lisensi tertentu penjualan ke perusahaan China. Pengumuman itu juga disampaikan termasuk kepada perusahaan pembuat chip, Intel Corp.

Melansir Reuters, Senin (18/1/2021), menurut sumber Reuters yang mengetahui kebijakan itu mengatakan bahwa regulator juga bermaksud menolak lusinan aplikasi lain untuk memasok ke produk Huawei.


Ini merupakan aksi baru yang dilakukan oleh regulator AS di bawah pemerintahan Trump untuk melemahkan produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia itu yang dituding memberikan ancaman kepada keamanan nasional AS. Bisa jadi juga ini merupakan serangan yang terakhir sebelum Trump harus meninggalkan kursi Presiden AS.


Pemberitahuan itu muncul di tengah kesibukan upaya AS melawan China di hari-hari terakhir pemerintahan Trump. Joe Biden dari Partai Demokrat akan mengambil sumpah jabatan sebagai presiden pada hari Rabu mendatang.


Seorang juru bicara Intel Corp belum bisa memberikan berkomentar, dan juru bicara Departemen Perdagangan AS tidak segera membalas permintaan komentar Reuters.


Dalam email yang dilihat oleh Reuters yang mendokumentasikan tindakan tersebut, Asosiasi Industri Semikonduktor mengatakan pada hari Jumat bahwa Departemen Perdagangan telah menolak sebagian besar pengajuan lisensi produk semikonduktor yang akan dikirimkan ke Huawei dan mencabut setidaknya 1 lisensi yang sudah diberikan kepada produk yang dipasok ke Huawei.


Salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan ada lebih dari 1 pencabutan lisensi. Sedangkan sumber lainnya mengatakan ada 8 lisensi yang dicabut dari 4 perusahaan.


Pembuat chip memori flash Jepang, Kioxia Corp telah mencabut setidaknya satu lisensi, kata dua sumber itu. Perusahaan yang sebelumnya bernama Toshiba Memory Corp itu belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.


Perusahaan yang menerima pemberitahuan itu memiliki waktu 20 hari untuk memberikan tanggapan, dan Departemen Perdagangan AS memiliki waktu 45 hari untuk memberitahu perusahaan jika ada perubahan dalam keputusan itu atau keputusan tersebut sudah menjadi final. Perusahaan kemudian memiliki waktu 45 hari lagi untuk mengajukan banding.


Seperti diketahui, Amerika Serikat memasukkan Huawei ke dalam 'daftar entitas' yang mendapatkan perhatian lebih dari Departemen Perdagangan sejak Mei 2019. Perusahaan di dalam daftar itu dibatasi untuk mendapatkan pasokan barang dan teknologi dari AS.


Kebijakan itu juga diperluas oleh otoritas AS yang meminta lisensi untuk penjualan semikonduktor yang dibuat di luar negeri dengan teknologi Amerika.

https://indomovie28.net/movies/sleep-tight/


Fakta-fakta Kematian 29 Lansia di Norwegia Usai Suntik Vaksin Pfizer


Sebanyak 29 lansia di Norwegia meninggal setelah mendapat suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan BioNTech. Kabar ini memunculkan keraguan pada sebagian kalangan soal keamanan vaksin COVID-19 bagi lansia.

Beberapa negara menempatkan lansia sebagai prioritas vaksinasi, sedangkan Indonesia baru akan memvaksinasi kelompok tersebut setelah tenaga kesehatan dan petugas layanan publik. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan, lansia baru akan mendapat vaksin COVID-19 sekitar Maret-April 2021.


Vaksin Comirnaty yang dikembangkan Pfizer-BiNTech sebenarnya sudah melalui uji klinis yang melibatkan kelompok lansia, dan hasilnya relatif aman. Sedangkan beberapa vaksin lain, seperti CoronaVac buatan Sinovac yang saat ini tersedia di Indonesia, sedang dalam tahap uji klinis pada lansia.


Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito mengatakan tengah menunggu hasil uji klinis pada lansia untuk bisa memberikan izin penggunaan. Jika hasilnya meyakinkan, maka izin akan segera diberikan.


"Tentunya kita menunggu, mudah-mudahan hasil dari uji klinis fase 1 dan 2 pun juga bisa kita ekstrapolasi, sehingga bisa memberikan keyakinan untuk memberikan izin penggunaannya untuk lansia. Apalagi produknya sudah ada di sini kan di Bio Farma," kata Penny dalam diskusi dengan Ikatan Alumni ITB, Sabtu (16/1/2021).


Jadi apa yang sebenarnya terjadi pada 29 lansia di Norwegia? Investigasi soal temuan tersebut tengah berlangsung, namun beberapa fakta yang perlu diketahui saat ini terangkum sebagai berikut.

https://indomovie28.net/movies/species-iii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar