Sabtu, 16 Januari 2021

WhatsApp Iklan Besar-besaran Demi Tenangkan Pengguna

 Dampak kebijakan privasi baru WhatsApp mungkin di luar perkiraan perusahaan itu, sehingga banyak user berpindah ke Signal dan Telegram. Agar arus perpindahan tak semakin deras, WhatsApp pun menggelar beberapa strategi, salah satunya iklan besar-besaran di media massa.

Di India, pasar terbesar WhatsApp, perusahaan yang bernaung di bawah Facebook ini memajang iklan satu halaman penuh di beberapa koran terkemuka. Intinya, dikutip detikINET dari Independent, Jumat (15/1/2021), WhatsApp tetap menjaga ketat privasi user meski ada perubahan kebijakan.


"Menghormati privasi Anda ada di dalam DNA kami," sebut WhatsApp di media The Assam Tribune, The Hindu, The Times of India, Economic Times sampai Indian Express.


Disediakan pula tautan menuju FAQ WhatsApp untuk menjelaskan perubahan yang terjadi. Dalam iklan ini, WhatsApp mengklaim tak akan mengganggu percakapan privat para user.


"WhatsApp tidak bisa melihat pesan privat Anda atau mendengar panggilan, begitu pula Facebook. Tiap pesan privat, foto, video, voice message dan dokumen yang Anda kirim ke teman, keluarga dan kolega one on one atau di grup dilindungi enkripsi end to end," tulis WhatsApp.


WhatsApp memang sepertinya mulai patut waspada terhadap kebangkitan layanan messaging rival, Signal dan Telegram. Sebabnya kenaikan download yang dialami oleh kedua aplikasi tersebut tidak main-main jika melihat data terkini.


Analisa dari Sensor Tower menunjukkan Signal didownload sebanyak 17,8 juta kali di Play Store dan App Store pada 5 sampai 12 Januari. Itu merupakan peningkatan 61 kali lipat dari minggu sebelumnya yang sebesar 285 ribu kali.


Kemudian Telegram tembus 15,7 juta kali download di kurun waktu yang sama, 5 sampai 12 Januari, peningkatan dari jumlah 7,6 juta kali pada minggu sebelumnya. Bahkan Telegram telah mengumumkan jumlah pengguna aktif telah mencapai 500 juta user. WhatsApp pun bertindak.

https://movieon28.com/movies/the-doll-2-2/


3 Alasan eSports Masuk Kategori Olahraga Menurut Kemenpora


Banyak orang yang masih gagal tangkap mengapa eSports termasuk salah satu cabang olahraga. Menurut penjelasan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora), ada tiga hal yang jadi alasannya.

"Kalau kita di-challenge, ditanya, apa sih persamaannya eSports itu dengan olahraga: eSports itu punya tiga fundamen olahraga," ucap Sekretaris Menpora yang saat ini masih menjabat Gatot S Dewa Broto, dalam acara Virtual Press Conference Garena Free Fire Master League Season III Indonesia, Jumat (15/1/2021).


Pertama, Gatot dan rekan-rekan di Kemenpora mendapati adanya unsur kompetitif. Kompetitif adalah salah satu yang menjadi acuan apakah sesuatu bisa dikatakan sebagai sebuah olahraga.


"Kedua ada unsur masalah sportivitas, mengakui bukan masalah menang atau kalah, tanpa adanya sportivitas orang akan cenderung anarkis, begitu," tambah Gatot dengan yakin.


Yang terakhir karena adanya unsur masalah achievement atau prestasi. Menurutnya, tidak mungkin orang yang sembarangan dengan badannya lemah dan tidak sehat akan mampu bermain berjam-jam untuk eSports. Belum tuntas di masalah kesehatan fisik, dari segi kesehatan emosional dan mental juga dibutuhkan loh karena banyaknya tekanan yang dihadapi atlet eSports.


"Jadi, unsur olahraga itu terpenuhi. Apa bedanya dengan olahraga konvensional? Itu sebabnya kami, Kemenpora, bersama komunitas eSports pada umumnya," tukasnya.


Kalau menurut kalian nih, detikers, mengapa sih eSports dapat dimasukkan dalam kategori olahraga? Atau justru kamu berpendapat sebaliknya? Coba bagikan pendapat kamu di kolom komentar, ya.

https://movieon28.com/movies/the-doll-7/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar