Corona di Indonesia per hari ini mencatat kasus terendah lagi sejak Agustus 2020. Hari ini 'hanya' ada 2.618 kasus baru COVID-19.
Sementara per Minggu (1/11/2020) ada 2.696 kasus baru COVID-19. Total kasus COVID-19 di Indonesia hingga kini sudah tercatat 415.402 kasus.
Penambahan kasus COVID-19 yang menurun terjadi saat pemeriksaan spesimen juga mengalami penurunan. Per hari ini hanya ada 26.661 spesimen yang diperiksa, sementara kemarin ada 23.208 spesimen.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, penambahan kasus COVID-19 hari ini terendah sejak 27 Agustus. Kala itu ada penambahan kasus sebanyak 2.719.
Berikut riwayat penambahan kasus baru Corona di Indonesia dalam sepekan terakhir.
Senin (2/11/2020) tambah 2.618 kasus baru dari 26.661 spesimen yang diperiksa
Minggu (1/11/2020): 2.696 kasus baru dari 23.208 spesimen yang diperiksa
Sabtu (31/10/2020): 3.143 kasus baru dari 29.001 spesimen yang diperiksa
Jumat (30/10/2020): 2.897 kasus baru dari 24.854 spesimen yang diperiksa
Kamis (29/10/2020): 3.565 kasus baru dari 34.317 spesimen yang diperiksa
Rabu (28/10/2020): 4.029 kasus baru dari 40.572 spesimen yang diperiksa
Selasa (27/10/2020): 3.520 kasus baru dari 37.438 spesimen yang diperiksa
Senin (26/10/2020): 3.222 kasus baru dari 24.413 spesimen yang diperiksa.
Tercatat pada hari Senin (2/11/2020), ada tambahan 3.624 pasien sembuh, dan 101 pasien meninggal dunia.
Sebelumnya, dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) pernah mengatakan bahwa makin sedikit spesimen yang diperiksa, maka kemungkinan jumlah kasus baru Corona yang ditemukan juga akan lebih sedikit.
"Lihat testingnya, kalau testingnya turun, kasusnya turun," katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (30/10/2020).
https://indomovie28.net/ultimate-hero-2016/
Usai Libur Panjang, RS Wisma Atlet Antisipasi Lonjakan Pasien Corona
Libur panjang atau long weekend di akhir bulan Oktober lalu disebut-sebut berpotensi menimbulkan lonjakan kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia. Diprediksi angka kenaikan kasus harian dapat mulai terlihat dalam periode sekitar dua minggu ke depan.
Terkait hal tersebut, pihak Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet sebagai fasilitas rujukan pasien COVID-19 mengaku sudah melakukan persiapan untuk mengantisipasinya.
"Dari beberapa pengalaman libur panjang itu mulai itu ada Idul Adha kemudian 17 Agustusan-an itu diikuti dengan ada suatu relatif peningkatan. Ini sekarang lebih panjang lagi liburnya," kata Mayjen TNI Dr dr Tugas Ratmono, SpS, MARS, selaku koordinator di RSD Wisma Atlet.
"Kita sudah siap untuk antisipasi kalau ada suatu kemungkinan tren meningkat. Kita tetap selalu waspada dan mudah-mudahan tidak ada permasalahan pasca libur panjang ini," lanjutnya dalam konferensi pers yang disiarkan Satgas COVID-19 di kanal Youtube BNPB, Senin (2//11/2020).
Ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet disebut kemungkinan cukup untuk menghadapi bila terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Menurut dr Tugas, saat ini tingkat hunian di Tower 4 dan 5 RSD Wisma Atlet hanya sekitar 23 persen. Sementara di Tower 6 dan 7 tingkat keterisian tempat tidur sekitar 36,3 persen.
"Jadi saya kira saat ini kita tidak merasa khawatir seperti saat bulan September lalu. Jadi hunian ini ketersediaan kamarnya cukup," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar