Rabu, 17 Februari 2021

Clubhouse Berpotensi Diintip China dan Lacak Pengguna

 Riset Stanford Internet Observatory (SIO) menyebutkan, infrastruktur Clubhouse disediakan oleh Agora, perusahaan software real-time engagement asal China. Selain itu, nomor ID Clubhouse dan chatroom ID ditransmisikan dalam teks biasa (plaintext) yang berpotensi membuat pengguna dapat dilacak.

Laporan ini juga menyebutkan, Agora berpotensi dapat mengakses file audio mentah milik pengguna. Hasil pemantauan pada aplikasi Clubhouse menemukan adanya kejadian di mana metadata chatroom diteruskan ke server yang tampaknya dihosting di China, sementara file audio dialihkan melalui server yang dikelola oleh entitas asal China.


"Kedua masalah keamanan ini relatif mudah untuk dieksploitasi dan menimbulkan risiko keamanan langsung bagi jutaan pengguna Clubhouse, terutama yang ada di China," tulis SIO dalam postingan blognya.


Ditambahkan SIO seperti dikutip detikINET dari Apple Insider, Senin (15/2/2021) masih ada lagi cacat keamanan lainnya yang mereka sampaikan secara langsung kepada Clubhouse.


Bagi SIO, keterkaitan Agora ke China berarti harus mematuhi undang-undang keamanan cyber yang berlaku di China, dan karenanya harus mematuhi permintaan data oleh pemerintah China.


Meski Agora mengklaim tidak menyimpan file audio atau data, menurut SIO masih masuk akal jika pemerintah China berpotensi menyadap jaringan Agora dan merekam data dari traffic-nya.


"Walaupun pengembang aplikasi, Alpha Exploration Co., relatif terisolasi dari permintaan data dari pemerintah China, adanya koneksi dengan Agora membuka kemungkinan untuk pengawasan pemerintah China berdasarkan data yang lewat," kata SIO.


Upaya pemerintah China untuk mengawasi dengan ketat aktivitas online warganya telah menyebabkan pihak berwenang berupaya menyensor atau membatasi akses ke aplikasi yang tidak dapat dikontrol dengan mudah.


Clubhouse sendiri tiba-tiba diblokir di China pada Senin (8/2) malam. Sebelum diblokir, aplikasi ini digunakan netizen China untuk mendiskusikan topik politik yang sensitif.


Ribuan pengguna Clubhouse di China mengeluh mereka tidak bisa terhubung dengan server Clubhouse seperti biasa. Pengguna hanya bisa mengakses layanan tersebut lewat VPN.

https://movieon28.com/movies/overnight/


Gojek Peduli Lingkungan dengan Fitur GoGreener Carbon Offset, Apa Saja?


Sebanyak 1.500 pohon mangrove (bakau) telah ditanam di Jakarta, Demak, dan Bontang pada Desember 2020. Penanaman ini merupakan kelanjutan dari inovasi GoGreener Carbon Offset yang telah diluncurkan Gojek. Kali ini, Gojek mengumumkan sejumlah pengembangan pada fitur serap jejak karbon tersebut.

Pengembangan fitur ini melengkapi layanan yang telah ada sebelumnya, yaitu yang pertama, kalkulator karbon ilmiah yang merujuk pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.


Kedua, konversi hasil perhitungan jejak karbon ke jumlah pohon yang dibutuhkan; dan ketiga, monitoring dashboard untuk melihat status kesehatan pohon yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun.


Guna memudahkan pelanggan dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan, GoGreener Carbon Offset mengembangkan fiturnya melalui penambahan empat jenis jejak karbon untuk diserap. Selain menyerap jejak karbon kendaraan bermotor, sekarang pelanggan juga dapat mendukung penyerapan jejak karbon pada barang elektronik seperti televisi, AC, kulkas, dan laptop.

https://movieon28.com/movies/the-overnight/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar