Senin, 22 Februari 2021

Sering Naik Turunkan Masker Saat Pandemi COVID-19? Begini Risikonya

 Salah satu barang yang wajib digunakan di tengah pandemi COVID-19 ini adalah masker, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Masker ini bisa mencegah seseorang tertular atau menularkan virus ke orang lain.

Belum lama ini, muncul sebuah inovasi baru yang mulai diminati banyak orang yaitu pengait masker. Alat yang mirip seperti kalung itu digunakan untuk menggantung masker di leher jika tidak digunakan, misalnya saat makan.


Lalu, apa risikonya?

Menanggapi ini, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting, Sp.P (K), FCCP mengatakan, masker harus steril baik bagian dalam maupun luarnya. Jika masker tersebut sering diturunkan, bisa jadi masker yang harusnya steril terutama pada bagian dalamnya akan terkontaminasi.


Akibatnya, saat masker itu digunakan kembali bisa membawa virus masuk melalui hidung maupun mulut.


"Jadi, naik turunkan masker itu, yang kita khawatirkan adalah jika jari-jari kita menyentuh bagian luar masker, lalu memasangnya kembali pengaitnya kena bagian dalam. Di situ masalahnya," kata dr Alexander dalam agenda Pekan Peduli Limbah Masker Masyarakat yang disiarkan BNPB, Minggu (21/2/2021).


Kasus seperti ini seringkali terjadi saat menurunkan masker ke dagu, leher, atau menggantungnya dengan pengait masker. Menurutnya, virus bisa menempel pada bagian tubuh yang tidak tertutup masker seperti leher.


"Kalau kita ngobrol, virus bisa saja nempel di leher, bisa saja dia (virus) nempel di badan kita. Makanya, kalau masker itu kita turunkan ke leher atau naikkan lagi ke atas, otomatis bagian dalam masker sudah terkena (terkontaminasi)," jelas dr Alexander.


"Kalau itu (masker) kita turunkan pakai pengait ke bawah, mungkin dia (masker) kena ke hijab kita kalau pakai hijab, atau ke baju itu juga akan terkena (virus)," lanjutnya.


Untuk itu, dr Alexander menyarankan untuk selalu membersihkan tangan sebelum menggunakan masker. Hal ini untuk menjamin agar masker tetap steril dari virus corona saat dipakai.


"Sewaktu kita lepas dari bungkusnya, itu (masker) masih steril. Tapi manakala tangan kita sudah terinfeksi, kita memegang talinya, talinya terinfeksi. Kalau kita pegang bagian dalamnya itu bisa terinfeksi. Oleh karena itu, saat pakai masker pastikan tangan kita sudah dibersihkan," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/miracles-from-heaven/


Bahaya Bakar Masker Bekas Pakai di Masa Pandemi COVID-19


Pandemi virus Corona COVID-19 mengharuskan semua orang untuk memakai masker. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan agar terhindar dari COVID-19.

Namun, yang menjadi persoalan baru adalah soal limbah masker. Banyak orang yang membuangnya sembarangan, padahal masker bekas merupakan limbah medis yang harus dimusnahkan dengan secara hati-hati.


Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K. Ginting tidak menyarankan masyarakat untuk membakar sendiri masker bekas pakai mereka. Alasannya, masker tersebut masuk dalam kategori infeksius.


Artinya ketika membakar masker, ada kemungkinan orang akan menyentuh bagian yang terinfeksi sehingga tetap bisa menularkan virus.


"Jadi kalau misalnya dia membakar di rumah, virus ini memang kita anggap kalau maskernya dibakar ya virus nya, tapi proses waktu masuk ke tempat pembakaran, dia sudah menyentuh kanan-kiri," katanya dalam agenda Pekan Peduli Limbah Masker Masyarakat yang disiarkan BNPB, Minggu (21/2/2021).


Terlebih jika wilayah tempat tinggalnya masuk ke zona merah yang berarti tingkat penularannya tinggi. Membakar sendiri masker bekas pakai tidak disarankan.


Alexander lebih menyarankan masyarakat cukup mengumpulkan saja masker bekas mereka di satu plastik. Nanti pihak dari RT dan RW mengumpulkan dari setiap rumah dan membawanya ke tempat pembakaran yang sesuai dengan standar.


"Kalau semua melakukan aktivitas pembakaran di setiap rumah dalam RT atau RW yang masuk ke dalam zona isolasi juga akan menciptakan masalah baru lagi," tambahnya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 dokter Lia G. Partakusuma mengatakan pembakaran mungkin dapat membunuh virus. Tapi, pembakaran massal yang dilakukan mandiri oleh masyarakat dapat menimbulkan polusi udara yang bisa membahayakan.


"Kalau misal 1-2 masker mungkin tidak apa tapi kalau semua nanti setiap rumah membakar ini juga kurang baik tentunya akan menghasilkan polusi udara. Jadi akan banyak lagi gas dihasilkan karena pembakaran tidak sempurna pun akan buat polusi yang ganggu saluran pernapasan," kata Lia.

https://movieon28.com/movies/my-lifes-on-the-line/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar