Sabtu, 20 Februari 2021

Samsung Siap-siap Bangun Pabrik di AS

  Rumor sebelumnya yang menyebutkan Samsung akan membangun pabrik di Amerika Serikat (AS) terbukti benar. Saat ini Samsung sedang mencari lokasi yang potensial di New York, Texas, dan Arizona.

Merupakan hal yang umum bagi sebuah perusahaan membangun fasilitas pabrik yang baru untuk meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap. Fasilitas baru ini akan bernilai USD 17 miliar atau sekitar Rp 236 triliun. Jika semua berjalan lancar, pengecoran perdana akan dijadwalkan mulai pada Q4 2023.


Dikutip dari Extreme Tech, Samsung telah mengajukan dokumen di tiga negara bagian yang dinilainya cocok untuk pendirian pabriknya. Namun tampaknya pilihan Samsung akan jatuh kepada Austin, Texas, karena kabarnya lokasi ini sudah berulang kali disasar dan kesepakatannya sudah hampir selesai.


Di mana pun lokasinya nanti, fasilitas baru ini akan menghasilkan 1.800 pekerjaan jangka panjang di bidang manufaktur semikonduktor. Selama laporan pendapatan kuartalan Q3, Samsung mengumumkan telah memulai pengiriman pertama chip mobile 5nm.


Perusahaan asal Korea Selatan itu juga mencatat peningkatan produksi chip HPC (high performance computing). Pelanggan terbesar Samsung di sektor itu adalah IBM dan Nvidia.


Samsung sebelumnya mengungkapkan ingin membawa 3nm ke pasar pada tahun 2022, jadi kemungkinan mereka akan mulai menerapkannya pada saat itu. Samsung cukup agresif di pasar manufaktur semikonduktor, dan mencoba menangkap pasar TSMC.


AS saat ini kekurangan produsen semikonduktor terdepan. Sejumlah negara bagian yang kekurangan dan pemerintah federal, tampaknya tertarik untuk memperbaiki kekurangan pasokan ini. TSMC pun sudah berencana membangun fasilitas baru di Arizona, meski tampaknya pabrik itu akan lebih kecil dari Samsung.

https://kamumovie28.com/movies/forgetting-sarah-marshall/


Rekor Baru Bitcoin Tembus Rp 696 Juta


Harga Bitcoin menembus di atas USD 50 ribu (sekitar Rp 696 juta) untuk pertama kalinya pada Selasa (16/2). Adopsi Bitcoin oleh perusahaan-perusahaan besar mendongkrak nilainya.

Mata uang digital terbesar di dunia (berdasarkan nilai pasar) tersebut naik lebih dari 3% ke level tertingginya sepanjang masa yaitu di angka USD 50.487 pada pukul 07:30 pagi ET, menurut data dari Coin Metrics. Harganya kemudian turun dan diperdagangkan 0,2% lebih tinggi dengan harga USD 48.760.


Dikutip dari CNBC, Rabu (17/2/2021) Bitcoin mendapat sokongan dari berbagai perusahaan besar seperti Tesla dan Mastercard yang menunjukkan dukungan untuk penggunaan mata uang kripto. Tesla minggu lalu mengungkapkan telah membeli Bitcoin senilai USD 1,5 miliar dan berencana menerima koin digital sebagai pembayaran untuk produknya.


Sedangkan Mastercard mengatakan akan membuka jaringannya ke beberapa mata uang digital. PayPal dan BNY Mellon juga telah membuat langkah besar untuk mendukung mata uang kripto.


Penggunaan uang tunai oleh Tesla untuk membeli Bitcoin memicu spekulasi apakah perusahaan besar lainnya akan mengikuti langkah tersebut. CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, perusahaannya pernah membahas rencana serupa namun kemudian menolak gagasan membeli Bitcoin. Di sisi lain, Uber sedang mempertimbangkan untuk menerima mata uang kripto sebagai alat pembayaran.


Perkembangan ini telah membuat banyak investor mata uang kripto percaya bahwa kenaikan terbaru ini berbeda dari reli sebelumnya. Bitcoin meroket menjadi hampir USD 20.000 pada akhir 2017 sebelum kehilangan lebih dari 80% nilainya pada tahun berikutnya. Para pendukung Bitcoin mengatakan, jika gelembung 2017 didorong oleh spekulasi ritel, siklus kali ini didorong oleh permintaan dari investor institusional.

https://kamumovie28.com/movies/my-name-is-sara/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar