Kamis, 25 Februari 2021

Komunitas Online Facebook Makin Berkembang di Tengah Pandemi

  Komunitas online di Facebook berkembang pesat karena menjadi tempat pengguna untuk saling terhubung dan membantu di tengah pandemi COVID-19. Di Indonesia saja, ada 140 juta orang yang tergabung dalam 9,5 juta grup Facebook yang aktif.

Hal ini terungkap dalam hasil survei yang dilakukan oleh Facebook dan YouGov. Survei ini mencakup 15.000 responden di 15 negara, termasuk Indonesia, untuk melihat bagaimana peran komunitas di era digital.


Dari hasil survei ini, 95% responden mengatakan pernah memberikan dukungan materiil kepada sesama anggota komunitas selama pandemi COVID-19.


"Baik itu dari sisi informasi tentang kesehatan, dukungan finansial, sampai pada bantuan kebutuhan pokok," kata Country Director untuk Facebook di Indonesia Pieter Lydian, dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/2/2021).


Selain itu, 54% responden mengaku menerima dukungan moril dari anggota grup selama pandemi, dan 55% lainnya memberikan dukungan moril.


Selama pandemi, kegiatan komunitas pun sebagian besar beralih secara online. 82% responden mengatakan alat digital sebagai sesuatu yang penting untuk membantu komunitas mereka tetap berkembang di tengah pandemi.


Dari sekedar ngobrol di komunitas, banyak anggota yang merasa dekat dan nyaman seperti teman atau keluarga. 67% responden yang mengikuti grup online mengatakan komunitas menjadi semakin penting bagi mereka sejak pandemi COVID-19.


Facebook juga merilis hasil survei 'The Future of Business' yang dilakukan bersama OECD dan Bank Dunia. Survei yang dilakukan di 50 negara selama periode Mei hingga Oktober 2020 ini melihat dampak COVID-19 terhadap usaha kecil dan menengah (UKM).


Dalam survei ini, 51% UKM yang ada di Facebook pada bulan Oktober melaporkan 25% atau lebih dari penjualan mereka terjadi di ranah digital dalam sebulan terakhir.


25% UKM yang berada di Facebook melaporkan penjualan mereka yang terjadi di ranah digital mengalami peningkatan dibandingkan masa sebelum pandemi COVID-19. Sedangkan 77% pemilik bisnis dan manajer mengaku optimis akan masa depan bisnis mereka.


"Jadi impact digital itu real, terutama di dalam kondisi COVID ini," ucap Pieter.


"Saya rasa, rasa optimis ini penting luar biasa, dan ini yang membuat kita terinspirasi bahwa kami di Facebook bisa melakukan sesuatu dan tetap mendorong supaya bisa memberi dukungan kepada pelaku bisnis terutama UKM di Indonesia," pungkasnya.

https://maymovie98.com/movies/bounty-hunters-3/


Pengembangan HP Layar Gulung LG Disetop?


 - LG sempat memamerkan HP futuristisnya di CES 2021, yaitu LG Rollable yang layarnya bisa digulung. Namun pengembangan HP tersebut kini disebut tengah disetop.

Dilansir Yonhap News, Selasa (23/2/2021), ada kabar yang menyebut LG meminta penyuplai layarnya, termasuk BOE yang mengembangkan layar gulung untuk LG Rollable, menyetop pengembangan layar ponsel.


Kabar ini diasumsikan dengan rencana jangka panjang LG untuk bisnis ponselnya. Sebabnya mereka pernah diberitakan kalau akan mempertimbangkan semua opsi untuk bisnis tersebut, termasuk menjual divisinya ke pihak lain, meski kabar ini pun kemudian ditepis oleh LG.


Namun LG kemudian menepis rumor tersebut, menurut perusahaan asal Korea Selatan tersebut, pengembangan LG Rollable tidak disetop.


"Saya menepis kabar bahwa keputusan terhadap produk mobile yang akan datang sudah difinalisasi," ujar juru bicara LG.


Namun memang pernyataan ini juga tak menjelaskan nasib LG Rollable, yang awalnya disebut bakal dirilis pada 2021. Melainkan hanya menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan pasti untuk kelanjutan bisnis ponsel mereka.


Bisa saja LG memang hanya menunda pengembangan Rollable, dan melakukan beberapa perubahan. Seperti perubahan dalam hal waktu peluncuran ataupun perubahan pada desainnya.


Nasib LG di bisnis ponsel memang tak sebaik rival senegaranya -- Samsung. Selama lima tahun ke belakang bisnis ponsel LG terpaksa menelan kerugian lebih dari USD 4,5 miliar.

https://maymovie98.com/movies/bounty-hunters-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar