Jumat, 19 Februari 2021

Oppo Hadirkan Reno5 Duo Box Edisi Terbatas, Apa Istimewanya?

  Oppo merilis Reno5 Duo Box di Indonesia. Paket ini dibuat terbatas, tapi apa istimewanya?

PR Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto menjelaskan Reno5 Limited Edition Duo Box hadir sebagai perangkat yang dibuat khusus untuk merayakan hari kasih sayang. Edisi terbatas ini dibungkus dengan sebuah kotak cardboard khusus yang dapat difungsikan menjadi sebagai proyektor.


"Mengobati kerinduan konsumen akan hiburan layar lebar yang kini dapat dilakukan bersama dengan orang tersayang cukup di rumah saja," ujar Aryo.


Reno5 Limited Edition Duo Box ini dijual secara terbatas dan eksklusif pada situs e-dagang Shopee mulai 15 hingga 25 Februari 2021. Paket tersebut dijual dengan harga Rp 9.998.000. Konsumen akan mendapatkan dua unit Reno5 dan dua akses gratis premium Viu yang berlaku selama 12 bulan.


Untuk diketahui Oppo Reno5 dirilis Januari lalu. Reno5 akan hadir dalam bentangan layar 6,4 inch dengan resolusi Full HD+. Ia mengusung rasio 20:9 dan membawa refresh rate 90Hz.


Oppo memodali Reno5 dengan Snapdragon 720G yang dipadukan dengan RAM 8 GB. Tersedia memori internal 128 GB yang bila kurang bisa ditambahkan dengan microSD hingga 256 GB.


Empat kamera tersemat di bagian belakang. Kamera utamanya 64 MP bersanding dengan lensa ultra-wide 8 MP, makro 2 MP dan mono 2 MP. Sementara di bagian depan terpasang kamera selfie 44 MP.


Oppo Reno5 membawa baterai berkapasitas 4.310 mAh. Dilengkapi fitur flash charger 50W yang menjanjikan isi penuh baterai hanya 48 menit.


Fitur lain yang melengkapi ponsel ini meliputi WiFi, Bluetooth, USB Type C, 3,5 mm jack audio dan NFC. Oppo Reno5 akan menjalankan ColorOS 11.1 berbasis Android 11.

https://trimay98.com/movies/there-is-love-in-high-school/


UU ITE Punya Dampak Negatif Sosial dan Politik


Pemerintah memberi angin untuk revisi UU ITE. Sikap pemerintah seperti menyambut kritikan karena UU ini dinilai berdampak negatif.

"Ada dampak sosial dan politik. Politisi memakai UU ITE untuk menjatuhkan lawan. Dampak sosialnya, orang bisa saling melaporkan karena balas dendam, barter kasus, terapi kejut dan mengkriminalkan orang kritis," kata Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto dalam wawancara dengan detikINET, Selasa (16/2/2021).


SAFEnet sejak awal menurut Damar meminta revisi UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE. Ada banyak pasal bermasalah dan pasal karet.


"Banyak yang dipidanakan dengan pasal 27-29 dan pasal itu dipaksakan selain duplikasi hukum dengan KUHP. Ada pasal rawan lain yang bisa disalahgunakan misalnya internet shutdown. Itu harus diperbaiki," kata Damar.


Menurut Damar, data menunjukkan tingkat penghukuman dari UU ITE mencapai 96,8% dan kemungkinan dipenjara 88%. Meskipun jumlah hukuman pada pasal 45 dikurangi, masalahnya pasal penjeratnya belum diubah.


"Dalam prakteknya penahanan masih terjadi dan pakai Pasal 28 ayat 2. Problem tidak selesai cuma karena perubahan jumlah hukuman," jelasnya.


SAFEnet menyambut baik jika pemerintah mau serius merevisi UU ITE. Karena sebelumnya, seruan-seruan dari SAFEnet hanya dianggap angin lalu.


"Bolanya sekarang di pemerintah," pungkas Damar.

https://trimay98.com/movies/catatan-si-boy-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar