Indonesia telah menembus angka satu juta kasus COVID-19 dan menjadi negara dengan akumulasi kasus aktif terbanyak se-Asia Tenggara.
Disebutkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmidzi, laju infeksi COVID-19 masih terus meningkat ditandai dengan 43 persen total kematian terjadi sejak Desember 2020.
"Kasus aktif masih cukup tinggi, ada 175.236 (per 3/2/2020). Melihat gambaran penularan COVID-19, juga masih terus meningkat. Risiko penularan juga masih tinggi walaupun ekonomi sudah mulai agak berjalan," katanya dalam Webinar World Cancer Day 2021 Vaksin COVID-19 dan Kanker, Kamis (4/2/2021).
Jika melihat dari data Worldometers, kasus aktif virus Corona di negara-negara Asean lain belum ada yang menyentuh 50 ribu pasien. Malaysia, contohnya, kasus aktif COVID-19 per 3 Februari berada di angka 43 ribu.
Makin banyaknya angka positif dan kasus aktif juga berimbas pada pelayanan kesehatan. Sudah banyak rumah sakit dan tenaga kesehatan dilaporkan kolaps dalam menangani pandemi COVID-19.
Tak sedikit juga tenaga kesehatan yang gugur. dr Nadia mengungkap sudah ada 684 tenaga kesehatan yang wafat sejak awal pandemi, termasuk di antaranya guru besar di bidang kedokteran.
Salah satu langkah yang dianggap bisa menghentikan laju penularan COVID-19 adalah dengan vaksinasi. Namun pelaksanaan vaksinasi pun masih mengalami banyak kendala untuk menuju herd immunity atau kekebalan kelompok infeksi Corona.
"Vaksinasi kita tahu sudah kita mulai namun masih perjalanan panjang 181,5 juta orang bisa mendapatkan vaksinasi hingga rencana Maret 2022," lanjut dr Nadia.
Dari total sasaran 181.554.465, per 3 Februari baru sekitar 646.026 yang mendapat suntikan pertama dan 71.621 sudah disuntik dosis kedua. Angka ini didapatkan dari nakes yang divaksinasi sebagai kelompok prioritas.
Masih panjangnya perjalanan untuk mencapai kekebalan kelompok COVID-19 membuat seluruh komponen masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan, di samping pemerintah menggencarkan program 3T untuk menghentikan laju penularan Corona.
https://kamumovie28.com/movies/modern-times/
Menkes Sarankan Cara Baru Rayakan Imlek: Transfer Angpao Digital Aja!
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong masyarakat untuk merayakan hari raya Imlek dengan cara baru. Hal ini menurutnya tak akan menghilangkan esensi arti perayaan Imlek di tengah pandemi COVID-19.
"Cara untuk mengatasi pandemi ini adalah dengan mengurangi laju penularan agar kita bisa mempersiapkan lebih baik karena kesehatannya ada, agar seluruh RS kita juga tidak terbebani," pesannya mengingatkan laju penularan COVID-19 masih tinggi, saat live di Sekretariat Presiden Kamis (4/2/2021).
"Imlek ini adalah momen penting. Imlek ini bermakna tahun baru, Imlek ini bermakna harapan baru dan Imlek ini juga bermakna keberuntungan baru, oleh karena itu tanpa mengurangi maknanya agar teman-teman Khonghucu dan Tionghoa bisa merayakan Imlek ini dengan cara baru," pesannya.
Budi menyarankan untuk memberi angpao pada anggota keluarga secara digital. Bisa pula dengan menggunakan jasa ojek online jika ingin mengirimkannya dalam bentuk angpao merah kepada sanak keluarga lainnya.
Event-event yang dirayakan seperti barongsai kini dihimbau untuk ditampilkan melalui YouTube. Hal ini semata-mata menekan laju penularan COVID-19 yang masih terus tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar