Senin, 01 Februari 2021

Merger Bank Syariah dan Ambisi Menjadi Bank Kelas Dunia

 Di Indonesia, ada kata klise membosankan yang sering diucapkan oleh para pemangku kebijakan ekonomi terkhusus pada sektor industri keuangan syariah. Kata itu adalah potensi. Ya, kata potensi sering diucapkan sebagai upaya menggambarkan sebuah peluang yang bisa diraih di masa depan. Khusus di sektor keuangan syariah, kata potensi sudah menggaung lebih dari dua dekade silam, sebagai bentuk optimisme pemerintah yang ingin membangun ekosistem syariah yang lebih baik.

Hingga saat ini, kata potensi masih dijadikan sebagai iming-iming untuk menunjukkan kondisi perbankan syariah dalam negeri yang dianggap mampu memberikan multiplier effect bagi sektor rill dalam negeri. Tapi sekali lagi, potensi adalah persoalan harapan dan prediksi, semua bergantung pada eksekusi pemangku kebijakan.


Sejak eksistensi Bank Muamalat yang mampu bertahan dari terpaan krisis tahun 1998, bank syariah menjadi industri keuangan yang mulai menjadi primadona pemerintah untuk membangun ekosistem permodalan berbasis syariah. Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 250 juta dan komposisi masyarakat muslim mendominasi lebih dari 85%, tidak heran jika pemerintah berpikiran bahwa industri perbankan syariah akan menemui prospek cerah ke depannya.


Optimisme yang digaungkan bukan tanpa alasan. Secara global, potensi industri keuangan syariah memang mencapai Rp 30.000 triliun. Sementara Indonesia dengan masyarakat muslim terbanyak dunia memiliki potensi sebesar Rp 3.000 triliun.


Gambaran besar potensi tersebut juga ditunjukkan melalui berbagai laporan dan survei dari lembaga internasional. Berdasarkan Laporan Islamic Financial Services Board (IFSB), aset perbankan syariah Indonesia berada di peringkat ke-9 terbesar secara global mencapai USD 28,08 miliar.

https://movieon28.com/movies/unfriended/


Berdasarkan Global Islamic Finance Report 2017, aset keuangan syariah menempati peringkat ke-10 secara global, mencapai USD 66 miliar, dan Islamic Finance Country Index meningkat 6 pada 2018, dari 7 pada 2017. Bahkan pada 2019 lalu, peringkat Islamic Finance Development Indicators (IFDI) Indonesia naik ke posisi 4, dengan torehan aset yang tumbuh sebesar 3% dari USD 2,4 triliun pada 2017 menjadi USD 2,5 triliun pada 2018.


Semua catatan itu pun membuat pemerintah Indonesia bernafsu untuk bersaing secara global dengan ingin menghadirkan sebuah bank berkelas dunia. Melalui Kementerian BUMN, pemerintah berencana menghadirkan bank syariah BUMN yang berasal dari merger 3 bank umum syariah yang telah ada. Ketiga bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.


Tapi apakah semua catatan asing itu relevan dengan kinerja rill perbankan syariah dalam negeri? Dan, apakah rencana melakukan merger 3 bank umum syariah ini merupakan langkah yang positif?


Kualitas Kinerja


Meski menunjukkan catatan statistik yang cukup meyakinkan, tapi hal tersebut tidak dibarengi dengan kualitas kinerja dari industri perbankan syariah di sektor rill. Selama kurun waktu hampir 30 tahun berdiri, market share perbankan syariah hanya berkutat di angka 5 persenan dari keseluruhan market share perbankan secara nasional. Terbaru, pada 2020 ini, market share perbankan syariah mentok di angka 5,99 persen.


Ironisnya, capaian market share perbankan syariah Indonesia itu terlihat begitu jomplang dengan negara tetangga Malaysia yang market share perbankan syariahnya rata-rata di angka 50 persen lebih per tahun.


Imbasnya ketika market share perbankan syariah hanya berkutat pada angka 1 digit, kinerja keuangan perbankan syariah dalam negeri pun jadi tidak begitu mentereng, biasa-biasa saja tanpa progresivitas yang signifikan.


Bila dilihat dari data yang dirilis oleh OJK dalam laporan Statistik Perbankan Syariah, rasio kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan yang dilihat dari persentase Return on Assets (ROA) pun sejak 2015 hingga 2018 selalu menunjukkan persentase di bawah 1 persen. Barulah pada 2019 ROA-nya menyentuh 1,72 % persen pada Desember. Padahal, standar presentasi ROA yang dirilis oleh BI harus lebih dari 1.5 persen jika ingin dianggap sebagai bank yang berkinerja efektif dalam meraup keuntungan.

https://movieon28.com/movies/gold/

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus