Selasa, 09 Februari 2021

Varian Corona Afsel Jadi Pengingat Vaksinasi di Dunia Harus Serentak

 Negara-negara kaya yang memborong suplai vaksin COVID-19 harus menyadari pentingnya vaksinasi dilakukan serentak di dunia. Karena bila tidak akan selalu ada potensi muncul varian baru Corona, seperti yang terjadi di Afrika Selatan (Afsel).

Varian Corona Afrika Selatan belakangan jadi perhatian karena menunjukkan resistansi terhadap vaksin yang ada saat ini. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut kemungkinan produsen perlu menyesuaikan vaksin.


"Semakin jelas bahwa produsen vaksin harus mengimbangi evolusi dari virus COVID-19. Mempertimbangkan varian terkini untuk vaksin masa depan, termasuk di dalamnya dosis booster," kata Tedros seperti dikutip dari situs resmi WHO, Selasa (9/2/2021).


"Perkembangan yang ada menekankan pentingnya meningkatkan kemampuan produksi dan distribusi vaksin COVID-19 secepat mungkin. Sehingga orang-orang bisa terlindungi sebelum terpapar varian baru," lanjutnya.


Andrea Taylor dari Duke Global Health Innovation Center menjelaskan varian muncul karena virus COVID-19 bermutasi. Ini terjadi ketika virus bereplikasi, sehingga bila ada daerah yang tidak terkendali kasusnya maka varian baru bisa muncul di tempat itu.


Akhirnya akan berdampak juga pada negara-negara atau daerah kaya yang sudah menyiapkan banyak vaksin COVID-19. Mereka harus kembali menyesuaikan program vaksinasinya ketika varian tersebut meluas.


"Jadi kata-kata 'tidak ada yang aman sampai semuanya aman' itu bukan sekedar kiasan. Memang kenyataannya seperti itu," kata Andrea seperti dikutip dari New York Times.

https://movieon28.com/movies/the-truth-beneath/


Atasi Keraguan, Warga Muslim Negara Ini Terima Vaksin Corona di Masjid


 Tidak sedikit warga dunia yang takut dan ragu menerima vaksin COVID-19. Salah satunya Shenaz Sajan (60), seorang perempuan Inggris dari English Midlands, yang awalnya tak mau disuntik vaksin COVID-19 dan hanya ingin melawan penyakit tersebut dengan obat-obatan herbal.

Namun pandangannya berubah setelah ia mendapat banyak informasi tentang vaksin COVID-19 dari masjid yang menyebut vaksin halal dan diperbolehkan.


"Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan berada di tempat terpercaya seperti masjid," ujarnya setelah menerima vaksin di Pusat Islam Al-Abbas di Balsall Heath, masjid pertama yang disetujui sebagai pusat vaksinasi oleh NHS Inggris, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (9/2/2021).


Sajan termasuk salah satu dari puluhan orang yang telah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca-Oxford di Birmingham sejak program vaksinasi telah dimulai pada 21 Januari.


Inggris yang telah berhasil memberikan dosis pertama vaksin kepada 10 persen populasinya atau sekitar 12 juta orang mendirikan pusat vaksinasi di lapangan sepakbola London dan tempat ibadah termasuk masjid dan kuil Hindu.


Pada Minggu (7/2/2021), ratusan warga telah divaksinasi di klinik pop-up di Masjid London Timur, komunitas Muslim terbesar di Inggris.


Sementara di Birmingham, Al-Abbas Islamic Center memvaksinasi dua orang sekaligus di aula serbaguna. Masjid tersebut diperkirakan akan memvaksinasi hingga 500 orang dalam beberapa minggu mendatang.

https://movieon28.com/movies/blood-of-the-vampire/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar