Jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh pada Jumat (12/2/2021) bertambah 11.000 kasus. Totalnya kini sudah tembus angka sejuta.
Tercatat sebanyak 1.004.117 kasus pasien sembuh hingga saat ini. Angka ini mencakup 83,5 persen dari total kasus positif secara akumulatif COVID-19.
DKI Jakarta mencatatkan penambahan 5.636 pasien sembuh dalam sehari, sehingga total menjadi 284.380 kasus.
Jawa Barat berada di urutan kedua penambahan pasien sembuh dalam sehari, sebanyak 1.582 kasus sehingga totalnya menjadi 143.374 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus aktif pada Jumat (12/2/2021) berkurang 1.406 kasus sehingga jumlahnya menjadi 165.086 kasus.
Detail perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia pada hari tersebut adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 9.869 menjadi 1.201.859
Pasien sembuh bertambah 11.000 menjadi 1.004.117
Pasien meninggal bertambah 275 menjadi 32.656
Alasan Tetap Mengantuk Meski Sudah Minum Kopi
Pernah nggak sih, sedang butuh banget mengatasi ngantuk tetapi 1-2 cangkir kopi tidak lagi memberikan efek? Itu tandanya tubuh sudah membentuk toleransi.
Dalam kondisi normal, kopi mengandung kafein yang berfungsi sebagai stimulansia. American Academy of Sleep Medicine (AASM) menyebutnya sebagai adenosine receptor antagonist.
Sesuai namanya, kafein bekerja berlawanan dengan adenosine yakni senyawa di dalam tubuh yang menghadirkan rasa kantung.
"Reseptor adenosine di otak memegang peran dalam tidur, bangun, dan kognisi," jelas nutrisionis Danielle Gaffen, RDN, dikutip dari Livestrong.
Sebuah penelitian di Journal of Nuclear Medicine menyebut kafein bisa menghambat hingga 50 persen dari reseptor tersebut.
Namun, fungsi stimulansia pada kafein bekerja lebih efektif ketika dikonsumsi secara intermittent. Artinya, hanya efektif jika dimimun sesekali dan bukan secara rutin dan terlalu sering.
Minum kopi setiap hari membuat efek kafein berkurang karena tubuh akan membentuk toleransi. Otak akan membentuk lebih banyak reseptor adenosin sehingga butuh lebih banyak kafein agar efeknya tetap terasa.
"Tiap orang punya toleransi dan respons yang berbeda terhadap kafein, salah satu faktor yang berpengaruh adalah genetik," kata nutrisionis Mia Syn.
https://indomovie28.net/movies/treacherous/
Bukan Tanda Keguguran, Muntah Darah Saat Hamil Tetap Perlu Diwaspadai
Mual dan muntah adalah kondisi wajar pada kehamilan, terutama di trimester pertama. Kondisi ini berhubungan dengan morning sickness. Namun jika sampai mengalami muntah darah, maka tidak boleh dianggap remeh.
Beberapa orang mengaitkannya dengan tanda-tanda keguguran. Dipastikan, anggapan ini tidak ada dasar ilmiahnya dan tidak ada kaitannya dengan keguguran.
"Terkadang, ketika seorang wanita mengalami morning sickness yang parah dan muntah setiap hari, lapisan esofagusnya bisa menjadi sobek dan menyebabkan pendarahan," kata Dr Michele Hakakha, dikutip dari Parents.
Meski tidak terkait degan keguguran, tidak berarti bisa disepelekan. Para ahli menyarankan untuk periksa jika muntah darah disertai gejala berikut:
mual dan muntah parah
kran perut parah
nyeri punggung ringan hingga parah
pusing dan sakit kepala serius
pendarahan seperti menstruasi
terjadi keputihan
Jadi, apa saja penyebab muntah darah sebenarnya?
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar