Baru-baru ini, LG membenarkan bahwa bisnis ponsel mereka ada kemungkinan dijual lantaran terus membukukan performa kurang baik. Hal itu kembali terbukti dalam laporan keuangan terbaru dari perusahaan asal Korea Selatan ini.
Dalam laporan finansial yang telah dipublikasikan oleh LG, divisi ponsel mereka di tahun 2020 mengalami kerugian yang sangat tinggi, yakni tembus USD 750,64 juta atau di kisaran Rp 10,5 triliun.
Pada kuartal IV 2020 saja, kerugian bisnis ponsel LG mencapai angka USD 222,93 juta. Dengan demikian dalam 23 kuartal berturut-turut, divisi ponsel LG belum pernah sekalipun membukukan keuntungan. Apa sebabnya?
LG menyebut penjualan ponsel premiumnya mengalami stagnasi alias kurang diminati dan di samping itu, terjadi kelangkaan chipset 4G yang semakin memperburuk keadaan. Untuk tahun ini, LG coba tetap optimistis terkait perkiraan akan naiknya permintaan untuk ponsel 5G.
Diberitakan sebelumnya, LG tengah mempertimbangkan untuk keluar dari bisnis ponsel pada 2021 ini. Hal ini diketahui dari memo internal yang dikirimkan CEO LG Kwon Bong-seok kepada para pegawai di mana ia menyatakan tengah mempertimbangkan perubahan besar untuk bisnis ponsel LG.
"Sejak kompetisi di pasar global untuk perangkat mobile semakin keras, ini sudah waktunya bagi LG untuk membuat penilaian dan pilihan terbaik. Perusahaan akan mempertimbangkan semua hal, termasuk penjualan, penarikan, dan mengurangi ukuran bisnis ponselnya," tulis Kwon Bong-seok dalam memo tersebut.
Memo tersebut pun kemudian dikonfirmasi oleh LG, yang menyatakan kebenaran memo tersebut. Namun mereka menegaskan sampai saat ini belum ada keputusan apa pun terkait isi memo tersebut. Dalam kabar terbaru, ada konglomerasi asal Vietnam yang kabarnya menjadi pembeli potensialnya.
https://kamumovie28.com/movies/genius-4/
Netflix Uji Coba Fitur Baru Buat Pengguna yang Suka Ketiduran
Pastinya ada pengguna yang suka tertidur saat menonton film di Netflix. Hasilnya begitu bangun film tersebut sudah melewati banyak adegan atau bahkan telah memutar beberapa episode baru tanpa henti.
Demikian pengguna pun harus direpotkan kembali lagi ke bagian terakhir adegan sebelum tertidur untuk memulai kembali menonton film tersebut.
Nah, untuk memudahkan pengguna yang suka tertidur ini, Netflix pun dilaporkan telah menguji coba fitur baru yang dinamai sleep timer atau pengatur waktu tidur untuk sebagian pengguna Android secara global.
Sesuai dengan namanya pengguna dapat mengatur waktu dengan jangka waktu yang telah disediakan, begitu fitur ini aktif maka Netflix akan menghentikan otomatis film yang tengah diputar.
Pada penerapannya saat ini, pengguna dapat memilih di antara empat pengaturan pengatur waktu, meliputi 15 menit, 30 menit, 45 menit, atau akan mati saat film sudah mau berakhir.
Fitur ini pun tentu akan sangat berguna untuk perangkat smartphone karena dapat membantu menghemat baterai. Saat ini fitur tersebut hanya tersedia untuk beberapa pengguna Android.
Meski demikian Netflix menyatakan bahwa mereka akan memperluas ketersediaannya ke lebih banyak perangkat jika fitur tersebut disukai banyak pengguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar