Bila vendor lain membuka 2021 merilis ponsel baru, Realme ambil strategi lain. Mereka meluncurkan Realme Watch S Pro.
Lantaran dilabeli Pro, fitur yang dibawa pun lebih lengkap dari Realme Watch S. Tapi patutkah melirik jam pintar dengan harga Rp 1,9 juta ini?
Berikut review singkat Realme Watch S Pro selama penggunaan beberapa pekan.
Desain
Realme Watch S Pro menyuguhkan kesan yang berbeda tergantung pada strap yang digunakan. Ketika menggunakan strap silikon, maka kesan sporty melekat pada jam pintar ini.
Saat mengenakan strap berbahan kulit vegan, aura menawan langsung memancar. Jadi cocok digunakan saat menghadiri acara formal.
Tapi kamu harus mengeluarkan budget tambahan, karena dalam paket penjualan hanya memberikan strap silikon berwarna hitam. Untuk melepaskan strap sendiri sangat gampang, hanya perlu mengeser tombol yang ada di bagian ujung.
Lantaran menggunakan material stainless steel membuat Realme Watch S Pro ringan saat dikenakan. Bahkan sempat kami kenakan saat tidur, tidak terasa menganggu sama sekali.
Ada dua tombol yang berada di sisi kanan body. Tombol paling atas untuk Back, sementara di bagian bawah berfungsi sebagai pintasan membuka mode olahraga.
Hanya saja tombol-tombol ini kerap tak sengaja tertekan ketika telapak tangan terangkat. Sering kali tiba-tiba bergetar dan menampilkan opsi Restart atau Power Off.
Beralih ke permukaan bagian belakang, dibuat doff sehingga nyaman ketika menempel di kulit tangan. Terdapat sensor yang memendarkan cahaya hijau di sana.
Selama pemakaian tidak ada sensasi hangat ataupun panas terasa dari bagian belakang smartwatch ini.
Layar
Menggunakan Realme Watch S Pro ini cukup gampang, hanya tinggal swipe kiri, kanan, atas dan bawah. Untungnya layar terbilang sangat responsif, sehingga memudahkan navigasi.
Berkat panel AMOLED dengan tingkat brightness hingga 450 nit membuat layar terlihat cerah. Ketika menggunakan di bawah terik Matahari, tampilan layar masih terlihat jelas.
Dengan bentangan layar 1,39 inch, pesan WhatsApp mudah terbaca tanpa perlu memicingkan mata. Realme memberikan perlindungan Gorilla Glass 3 agar tahan gores.
Tersedia fitur Always-on-Display (AOD) dengan pilihan digital dan analog. Tapi kami hanya sekali menggunakan fitur ini, karena sudah cukup dengan rise to awake sembari menghemat penggunaan baterai.
Realme memberikan 100 tampilan layar (watch face). Tapi jika ingin lebih personal, kamu dapat menampilkan foto yang terdapat di galeri atau diambil langsung dari kamera ponsel yang terhubung.
Semau dilakukan lewat aplikasi Realme Link dengan menekan ikon Settings yang berbentuk heksagonal di sudut kanan atas. Kemudian tekan Face Gallery, pilih opsi Photo. Bila sudah memilih foto mana yang akan digunakan tinggal menyingkronkan saja.
https://trimay98.com/movies/the-roommate-3/
NASA Incar Asteroid Senilai 75 Ribu Kali Ekonomi Bumi
Lembaga antariksa NASA sedang dalam tahap akhir persiapan pesawat antariksa yang akan menyambangi sebuah asteroid menarik yang bernama 16 Pshyche. Asteroid ini dipercaya mengandung bahan tambang melimpah dengan nilai luar biasa besar dan selain itu, dipandang berharga dari sisi sains.
"Setelah review intens tentang kemajuan misi ini dalam membuat instrumen ilmiah dan sistem teknisnya, maka misi Psyche sudah lolos menuju fase final operasionalnya menjelang peluncuran yang dijadwalkan pada Agustus 2022," sebut NASA.
Misi antariksa NASA kali ini memakan ongkos di kisaran USD 967 juta. Adapun riset pada asteroid tersebut dipercaya akan memberikan lebih banyak pemahaman ilmiah tentang bagaimana Bumi dan planet-planet lain terbentuk dahulu kala. Bukan itu saja yang menarik perhatian.
Seperti dikutip detikINET dari Forbes, 16 Psyche ada kemungkinan bernilai sampai 10 ribu quadrillion dolar. World Bank menghitung ekonomi dunia adalah USD 133 triliun di tahun 2019. Artinya, nilai asteroid itu 75 ribu kali lebih tinggi dari ekonomi global.
Kenapa bisa begitu berharga? 16 Psyche ini rupanya sangat kaya besi dan nikel. Ia berada di sabuk asteroid antara planet Mars dan Jupiter. Dengan diameter sekitar 226 kilometer, bisa jadi asteroid ini adalah planet mati yang kehilangan lapisan luarnya.
NASA ingin tahu seperti apa permukaannya, seberapa tua usianya dan membuktikan apakah benar 16 Psyche adalah inti planet awal dan apakah inti itu mirip dengan inti Bumi.
Walaupun sangat berharga, menambang asteroid adalah perkara sulit yang mungkin belum dapat dilakukan dengan teknologi sekarang. Lagipula jika materialnya itu diangkut ke Bumi, bisa jadi nilainya malah anjlok karena pasokan yang berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar