Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menyetujui vaksin COVID-19 buatan China, Sinovac Life Sciences Co Ltd. untuk digunakan oleh populasi lansia di atas 60 tahun.
"Betul BPOM telah memberikan persetujuan untuk lansia," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 BPOM, Dra Lucia Rizka Andalusia, kepada detikcom, Minggu (7/2/2021).
Dalam lampiran Pusat Informasi Obat Nasional (PIONAS) vaksin Sinovac oleh BPOM, tertulis untuk lansia usia 60 tahun atau lebih, vaksin akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.
Sebelum vaksinasi, lansia juga diharapkan melaporkan ke petugas kesehatan jika mengalami:
- Kesulitan untuk naik 10 anak tangga
- Penurunan aktivitas fisik (sering merasa kelelahan)
- memiliki 4 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabets, kanker (selain kanker kulit
kecil), penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri
dada, asma nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)
- Mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter
- Penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun
Saat ditanyai perihal rencana vaksinasi untuk lansia, khususnya pada tenaga kesehatan yang berusia 60 tahun ke atas, Lucia menyebut hal tersebut masih wewenang Kementerian Kesehatan.
"Mengenai pengaturan jadwal pemberian merupakan kewenangan Kemkes," lanjutnya.
Sebelumnya, juru bicara vaksinasi Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmidzi beberapa waktu lalu mengatakan usia di atas 60 tahun diperkirakan akan menjadi kelompok penerima vaksin ketiga setelah petugas pelayanan publik.
"Tetapi tentunya kami masih menunggu kajian dari Badan POM terkait aspek keamanan untuk bisa mendapatkan, misalnya apakah untuk saat ini kita menggunakan vaksin Sinovac apakah bisa diberikan secara aman di atas usia 60 tahun," kata Nadia.
Vaksinasi COVID-19 di Indonesia hingga Sabtu (6/2/2021) telah menjangkau 777.096 tenaga kesehatan, atau 49,66 persen dari target vaksinasi tahap pertama. Sebanyak 137.207 nakes sudah mendapatkan dosis kedua.
https://kamumovie28.com/movies/the-lake-vampire/
Urutan Gejala Awal Virus Corona yang Paling Banyak Dialami
- Infeksi virus Corona belum ada tanda-tanda penurunan. Saat dokter mengamati semakin banyak pasien virus corona, mereka telah mengidentifikasi beberapa pola bagaimana gejala Corona khas muncul.
Ada beberapa gejala awal virus Corona yang muncul saat terinfeksi. Saat seseorang terpapar, butuh 2-14 hari untuk timbul gejala. Masa inkubasi virus Corona diketahui sekitar 5-6 hari.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala virus Corona yang muncul saat terinfeksi bisa beragam, mulai dari ringan hingga berat dan muncul perlahan. Menurut The Lancet, biasanya butuh 7 hari sampai seseorang mulai mengalami gejala berat dan dirawat di rumah sakit.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan orang dengan COVID-19 dapat memiiliki gejala, yang biasanya diawali dengan batuk kering dan sesak napas.
Dikutip dari Medical News, berikut gejala awal virus Corona yang muncul saat terinfeksi.
1. Batuk kering
Batuk kering tidak menghasilkan lendir.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris Raya, jika seseorang menyadari bahwa mereka batuk selama lebih dari satu jam, atau mereka mengalami tiga atau lebih episode batuk dalam sehari, mereka mungkin terkena virus corona.
2. Sesak napas
Sesak napas merupakan perasaan subjektif. Namun, mereka yang mengalami sesak napas mungkin menggambarkannya seolah-olah mereka tercekik, atau tidak bisa bernapas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar