Jumat, 05 Februari 2021

Sederet KIPI Vaksin Sinovac yang Mungkin Terjadi Usai Disuntik, Apa Saja?

 Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi (KIPI) vaksin Corona Sinovac yang diberikan pada tenaga kesehatan disebut hanya bersifat ringan dan tidak menimbulkan reaksi serius. Hingga Rabu, (20/1/2021), ada 30 laporan KIPI vaksin Sinovac yang diterima Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KOMNAS KIPI).

"Dari laporan KIPI yang masuk ke kami, semua bersifat ringan dan sesuai dengan yang dilaporkan jurnal-jurnal, dan di tempat lain, semua kondisinya sehat. Jadi, tidak ada yang memerlukan perhatian khusus sampai saat ini," kata Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), M TropPaed, dalam keterangannya, dikutip dari CNBC Indonesia.


Laporan KIPI vaksin Sinovac yang diterima seperti pegal, nyeri di tempat suntikan, kemerahan, lemas, demam, mual, sampai perubahan nafsu makan.


Usai pemberian vaksin, beberapa orang biasanya akan mengalami reaksi tertentu. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya efek samping serius, orang yang sudah divaksinasi disarankan untuk tidak langsung kembali ke rumah atau beraktivitas. Mereka harus menunggu di fasilitas kesehatan minimal selama 30 menit.


Sejauh ini KIPI vaksin Sinovac yang mungkin terjadi usai disuntik meliputi:

1. Reaksi lokal, seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan, dan reaksi lokal lain yang berat, misalnya, selulitis.


2. Reaksi sistemik, seperti demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (arthralgia), badan lemas, dan sakit kepala.


3. Reaksi lain, seperti reaksi alergi,misalnya, urtikaria, reaksi anafilaksis, dan syncope (pingsan).


Apabila mengalami reaksi yang membutuhkan perawatan khusus, pihak Kementerian Kesehatan menjanjikan biayanya akan ditanggung oleh pemerintah. Masyarakat tidak akan membayar sama sekali jika terjadi KIPI setelah divaksin.


Dalam laporan uji klinis, KIPI vaksin Sinovac disebut masuk dalam kategori ringan-sedang, tidak berbahaya, dan mereka yang mengalami bisa pulih dengan cepat.

https://kamumovie28.com/movies/midnight-special/


Belanda Kembangkan Alat Tes Cepat COVID-19 Melalui Embusan Napas


Belanda akan segera menggunakan tes cepat COVID-19 melalui embusan napas yang akan dipakai di beberapa tempat untuk mempercepat proses pengujian Corona.

Salah satu fasilitas di Amsterdam adalah yang pertama mulai menggunakan SpiroNose, alat tes Corona yang mengharuskan seseorang menghirupnya untuk menunjukkan kemungkinan infeksi virus Corona dalam satu menit.


Dikutip dari Reuters, setelah berbulan-bulan uji coba, otoritas kesehatan Belanda menemukan SpiroNose dapat diandalkan dalam kasus hasil tes negatif, pakar penyakit menular Mariken van der Lubben dari layanan kesehatan kota Amsterdam mengatakan kepada Reuters.


"Jika Anda diuji secara negatif, maka itu hasil yang sangat dapat diandalkan dan Anda bisa pergi," kata Van der Lubben.


Apabila hasilnya positif, maka mereka diharuskan melakukan tes PCR ntuk memastikan apakah infeksi yang terdeteksi disebabkan oleh virus Corona.


Layanan kesehatan Belanda telah memesan sekitar 1.800 mesin dengan rencana untuk memperkenalkannya di fasilitas pengujian di seluruh negeri dalam beberapa bulan mendatang.


"Ini adalah teknologi yang menjanjikan, terutama karena kecepatannya, Anda bisa mendapatkan hasil dalam satu menit," kata ahli virologi Belgia, Marc Van Ranst.


Van Ranst mengatakan periode tes yang panjang tetap diperlukan untuk membandingkan tes napas dengan tes PCR. Hal ini juga bertujuan untuk melihat apakah tes napas juga dapat mendeteksi berbagai virus.

https://kamumovie28.com/movies/asako-in-ruby-shoes/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar