Jumat, 05 Februari 2021

Belanda Kembangkan Alat Tes Cepat COVID-19 Melalui Embusan Napas

 Belanda akan segera menggunakan tes cepat COVID-19 melalui embusan napas yang akan dipakai di beberapa tempat untuk mempercepat proses pengujian Corona.

Salah satu fasilitas di Amsterdam adalah yang pertama mulai menggunakan SpiroNose, alat tes Corona yang mengharuskan seseorang menghirupnya untuk menunjukkan kemungkinan infeksi virus Corona dalam satu menit.


Dikutip dari Reuters, setelah berbulan-bulan uji coba, otoritas kesehatan Belanda menemukan SpiroNose dapat diandalkan dalam kasus hasil tes negatif, pakar penyakit menular Mariken van der Lubben dari layanan kesehatan kota Amsterdam mengatakan kepada Reuters.


"Jika Anda diuji secara negatif, maka itu hasil yang sangat dapat diandalkan dan Anda bisa pergi," kata Van der Lubben.


Apabila hasilnya positif, maka mereka diharuskan melakukan tes PCR ntuk memastikan apakah infeksi yang terdeteksi disebabkan oleh virus Corona.


Layanan kesehatan Belanda telah memesan sekitar 1.800 mesin dengan rencana untuk memperkenalkannya di fasilitas pengujian di seluruh negeri dalam beberapa bulan mendatang.


"Ini adalah teknologi yang menjanjikan, terutama karena kecepatannya, Anda bisa mendapatkan hasil dalam satu menit," kata ahli virologi Belgia, Marc Van Ranst.


Van Ranst mengatakan periode tes yang panjang tetap diperlukan untuk membandingkan tes napas dengan tes PCR. Hal ini juga bertujuan untuk melihat apakah tes napas juga dapat mendeteksi berbagai virus.

https://kamumovie28.com/movies/mojin-the-lost-legend/


Mutasi E484K pada Varian Baru Corona Inggris Dikhawatirkan Pengaruhi Vaksin


 Varian baru Corona yang ditemukan di Inggris, B117, dilaporkan kembali bermutasi. Mutasi yang dinamakan E484K ini disebut memungkinkan COVID-19 lolos dari perlindungan antibodi.

Mutasi E484K yang terjadi pada protein spike adalah mutasi yang sama seperti ditemukan pada varian Afrika Selatan maupun Brasil.


Public Health England (PHE) melaporkan mutasi E484K terdeteksi pada setidaknya 11 sampel strain B117 Inggris. Tampaknya beberapa sampel ini juga mungkin telah bermutasi secara independen, alih-alih menyebar dari satu kasus.


Ini bisa berarti varian yang sudah diketahui lebih mudah menular ini juga berisiko menjadi agak kebal terhadap perlindungan kekebalan yang ditawarkan oleh vaksin, atau lebih mungkin menyebabkan infeksi ulang di antara orang yang sebelumnya terinfeksi, kata para ahli.


"Tampaknya ini bukan berita bagus untuk kemanjuran vaksin," kata Joseph Fauver, ilmuwan peneliti di bidang epidemiologi di Yale School of Public Health, dikutip dari CNN.


Meski para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk memprediksi apakah perkembangan ini akan berdampak besar pada penyebaran COVID-19 di Inggris dan di seluruh dunia, namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa E484K mungkin menjadi penyebab utama mengapa vaksin tertentu tampak kurang efektif di Afrika Selatan.


Paul Bieniasz, ahli virologi di Universitas Rockefeller, mencatat bahwa mutasi E484K telah "muncul secara sporadis" dalam beberapa sampel selama berbulan-bulan, tetapi hingga saat ini tampaknya tidak menawarkan keuntungan bagi virus dalam populasi yang tidak memiliki kekebalan sebelumnya.


Strain B117 yang pertama kali ditemukan di Inggris sekarang telah ditemukan di setidaknya 70 negara di seluruh dunia, termasuk sekitar 470 kasus yang diketahui di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

https://kamumovie28.com/movies/the-midnight-special-legendary-performances-1975/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar