Di media sosial viral kabar penemu vaksin COVID-19 Sinovac meninggal dunia. Informasi viral tersebut mengatakan sang ilmuwan, Zhao Zhendong, meninggal usai kelelahan bekerja mengembangkan vaksin Sinovac.
"Ia meninggal dunia pada usia 53 tahun. Bukan karena COVID, tapi kelelahan dan asam lambung. Selama 200 hari dia kerja keras siang malam bersama teamnya," tulis satu pengguna Facebook pada Kamis (4/2/2021).
Penelusuran detikcom menemukan unggahan-unggahan tentang Zhao Zhendong bersumber pada satu artikel dari China Daily. Di dalamnya dijelaskan bahwa Zhao adalah seorang ahli imunologi dari Chinese Academy of Medical Sciences (CAMS).
"Ia baru saja ke Wuhan, Provinsi Hubei, untuk memeriksa pabrik pembuatan vaksin COVID-19. Selain itu juga bepergian ke Changsha, Provinsi Hunan, untuk berpartisipasi dalam konferensi akademis sebelum kembali ke Beijing," lanjut artikel."Zhao yang bekerja sebagai pemimpin tim pendukung teknis penelitian vaksin COVID-19 meninggal dunia karena serangan jantung pada 17 September di Bandara Internasional Beijing," tulis artikel tersebut dan dikutip pada Kamis (4/2/2021).
Penelusuran di ResearchGate, media tempat peneliti berbagi pertanyaan dan hasil riset, menemukan 45 publikasi atas nama Zhao Zhendong.
https://kamumovie28.com/movies/no-stranger-than-love/
TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation Galang Dana untuk Sulbar-Kalsel
Silih berganti, musibah datang di awal tahun ini. Gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar), dan banjir melanda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Beban berat tengah dihadapi para pengungsi. Karenanya, TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation membuka dompet amal untuk menampung semangat saling berbagi.
Bantuan donasi bisa disalurkan melalui rekening DOMPET AMAL TRANSMEDIA
Bank Mega: 01 074 00 11 111 889
Bank Mega Syariah: 10 000 100 100 100 4
Bank BNI: 70 123 70 321
Bank BCA: 375 0500 888
Bank Mandiri: 127 0000 2 7777 0
Bank BRI: 034 10 100 1617 301
Sekecil apapun bantuan Anda, jika dilakukan bersama akan mampu membuat Indonesia kembali pulih.
Berikut jumlah donasi yang sudah masuk per 4 Februari 2021:
Bank Mega = 124.257.614
Bank BCA = 230.897.622
Bank Mandiri = 94.654.410
Bank BNI = 100.266.473
Bank Mega Syariah = 14.981.596
Bank BRI = 69.981.685
TOTAL PENERIMAAN = 635.039.401
Wajib Tahu! Do's and Dont's saat Sudah Disuntik Vaksin Corona
Vaksinasi COVID-19 sudah dimulai sejak dua pekan lalu. Meski begitu, butuh waktu dua hingga tiga minggu agar antibodi pasca divaksin dosis kedua terbentuk dengan baik.
Apakah itu berarti usai disuntik vaksin Corona bebas menjalani hidup normal seperti biasanya? Sayangnya tidak.
Dikutip dari CNN, catat do's and dont's usai divaksin Corona.
Bisakah berhenti pakai masker?
Tidak. Masker harus tetap dipakai meski sudah divaksin Corona. Alasannya, tidak ada jaminan 100 persen vaksin Corona membuat kamu 100 persen kebal dari COVID-19.
1. Masih ada risiko tertular COVID-19
Bahkan, jika kamu menerima vaksin Corona dengan efikasi paling tinggi melebihi 90 persen, masih ada risiko terinfeksi hingga menunjukkan gejala ringan.
2. Antibodi pasca suntik tak langsung terbentuk
Kedua, imunitas yang terbentuk pasca divaksin Corona tentu berbeda di setiap orang. Beberapa dari mereka mungkin baru akan mendapatkan respons imun lebih kuat usai divaksin Corona dosis kedua daripada yang lain.
Ini juga jadi salah satu alasan para ahli bersikeras agar setiap orang menerima suntikan kedua vaksin Corona dalam jangka waktu yang ditentukan.
"Jika melihat data fase 1, fase 2, beberapa orang memiliki antibodi pada COVID-19 tingkat tinggi usai disuntik vaksin Corona pertama, tetapi beberapa orang tidak mengembangkannya," kata ilmuwan vaksin Dr. Peter Hotez, profesor dan dekan di National School of Tropical Medicine di Baylor College of Medicine di Houston.
"Jadi alasan utama perlu mendapatkan dosis kedua adalah agar semua orang mendapat antibodi yang maksimal. Jika Anda hanya mendapatkan satu dosis, Anda tidak benar-benar tahu apakah respons imun pasca disuntik cukup tinggi," kata Hotez.
Catat, perlu waktu dua hingga tiga minggu setelah disuntik vaksin Corona kedua sebelum antibodi terbentuk maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar